Liputan6.com, Jakarta - Menguasai bahasa asing kini telah menjadi keharusan yang dimiliki setiap individu. Sebab memiliki kemampuan bahasa asing memberikan banyak manfaat, khususnya di dunia kerja.
Namun, bahasa asing tidak hanya sekedar Bahasa Inggris yang perlu diasah, tapi bahasa Jepang juga sama pentingnya dengan bahasa asing lainnya.
Baca Juga
Tentu tidak ada yang tak mungkin selagi kita terus mencoba mewujudkannya, itu adalah kalimat yang bisa dipetik dari lahirnya ruang belajar Bahasa Jepang, WaGoMu #JapaneseClass.
Advertisement
Melalui jalan panjang, Founder WaGoMu #JapaneseClass, Edis Jun, mampu memberikan ilmu yang ia peroleh untuk masyarakat Indonesia. Berawal dari melahirkan perusahaan berbasis teknologi, WaGoMu pun turut melahirkan kelas belajar Bahasa Jepang. Baginya, bahasa Jepang merupakan ihwal yang mengubah seluruh hidupnya.
“Mukjizat membawa saya pada kesempatan untuk mempelajari bahasa Jepang secara gratis, di tengah latar belakang saya yang lahir dari keluarga buta huruf,” cerita Edis seraya mengenang perjalanan hidupnya.
Ilmu bahasa Jepang yang ia peroleh secara gratis di sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), ternyata membawanya untuk berkelana ke Negeri Sakura. Berkaca pada keluarga dan memahami sulitnya mendapat pendidikan, kesempatan itu tak ia sia-siakan begitu saja. Edis terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Jepang, menjamah seluk beluk Negeri Matahari Terbit, dan membangun jejaring.
"Sesuai dengan artinya, WaGoMu yang bermakna 'Karet Gelang', bertekad untuk menghubungkan dunia dengan karet gelang. Salah satunya, menghubungkan Indonesia dengan Jepang melalui kreatifitas dan teknologi," ucap Edis, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10/2023).
Beberapa silabus pelajaran telah dilaksanakan
Pada Mei 2015, WaGoMu lahir sebagai Blogging Platform Indonesia sekaligus Internet Media penghubung Indonesia - Jepang. Pada saat itu fokusnya untuk membantu perusahaan Jepang dalam membangun dan mengembangkan digital platform mereka.
"Masih terinspirasi dari karet gelang dan merasa tak puas sampai di situ, kami kemudian mengepalai beberapa gelaran event kreatif di Jepang, seperti Asia Music Festival dan Festival Jawa Barat. Setelah berhasil menghubungkan Kota Hamamatsu dan Bandung, cara yang pun sama ia gunakan untuk menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan Prefektur Shizuoka," sambungnya.
Lalu pada Desember 2018, WaGoMu #JapaneseClass lahir dengan memberikan ilmu Bahasa Jepang melalui kanal YouTube WaGoMu dan media sosial Instagram @jclass.id. Waktu terus berjalan, WaGoMu kian berkembang, beberapa silabus pelajaran telah berhasil dilaksanakan.
Advertisement
Bahasa membatasi penyerapan tenaga kerja Indonesia
Proses panjang melalui program demi program yang WaGoMu Japanese Class cetuskan, mampu membawanya hingga titik hari ini. Titik di mana bahasa mampu menjadi salah satu solusi untuk aging population yang dialami oleh Jepang, sedangkan Indonesia kian bersiap menghadapi terpaan Bonus Demografi.
Jika SDM Indonesia dibekali dengan kemampuan bahasa, bukan tidak mungkin kalau dampak buruk bonus demografi bisa teratasi. Tembok bahasa yang membatasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pun mampu diruntuhkan.
"Anak muda Indonesia memiliki kompetensi untuk berkompetisi di luar negeri, salah satunya Jepang. Maka harapannya kalau kita mau berkompetisi di luar negeri, kompetensinya yang dipenuhi harus bisa berbahasa asing," ucap Edis.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bonus demografi memang sangat berbahaya kalau kita salah langkah, tapi paling tidak anak-anak mudanya harus dibekali kemampuan bahasa asing dan harus berani didorong untuk pergi ke luar negeri dalam konteks entah belajar ataupun bekerja.
Hingga kini, WaGoMu terus berinovasi dan menjadi wadah untuk berbagi informasi bagi masyarakat Indonesia yang tertarik untuk bekerja, melanjutkan studi ataupun sekadar jalan-jalan di Jepang.