5 Jenis Ular Terbesar di Dunia yang Memiliki Karakteristik Unik

Ular adalah hewan melata yang memiliki tubuh yang panjang dan ramping serta memiliki karakteristik yang unik. Berikut beberapa jenis ular terbesar di dunia beserta karakteristiknya.

oleh Adelia Rahmawati diperbarui 02 Nov 2023, 14:23 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 14:23 WIB
Ular Terbesar di Dunia (Sumber: Pixabay)
Ular Terbesar di Dunia (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Ular adalah hewan melata yang dikenal memiliki tubuh yang panjang dan ramping. Hewan ini termasuk kedalam kelompok reptil, sama seperti kadal, tokek, dan buaya. 

Ular memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna yang unik dan menarik. Terdapat ribuan spesies ular yang ditemukan di seluruh dunia, hal ini memungkinkan mereka untuk hidup di berbagai habitat yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari hutan hujan tropis yang lebat hingga padang pasir yang gersang. 

Tak hanya memiliki bentuk tubuh yang besar dan panjang, beberapa jenis ular ini juga memiliki karakteristik yang cukup unik. 

Dilansir dari laman Merdeka.com, Kamis (2/11/2023), berikut beberapa jenis  ular terbesar di dunia beserta karakteristiknya.

1. Green Anaconda

Green Anaconda (Sumber: Pixabay)
Green Anaconda (Sumber: Pixabay)

Jenis ular terbesar di dunia yang menempati posisi pertama adalah Green Anaconda. Ular ini bisa tumbuh panjang hingga 30 kaki dan memiliki berat mencapai 550 pon. 

Panjang ular ini bisa setara dengan panjang rata-rata bus sekolah. Biasanya, green anaconda betina memiliki tubuh lebih besar daripada jantan. 

Ular terbesar di dunia ini hidup di hutan hujan Amazon dan rawa-rawa di Brasil. Ular ini termasuk hewan karnivora, ia bersembunyi untuk menyerang mangsanya seperti babi hutan dan rusa, lalu dengan sigap menangkap dan meremas mangsa mereka hingga tewas.

2. Reticulated Python

Reticulated Python (Sumber: Pixabay)
Reticulated Python (Sumber: Pixabay)

Selanjutnya adalah Reticulated Python. Reticulated Python atau sanca batik, dapat tumbuh hingga panjang 29 kaki dan berat hingga 595 pon. Biasanya ukuran ular betina lebih besar daripada ular jantan.

Dinamakan "sanca kembang" karena motif sisiknya yang bercampur dengan warna kuning kecoklatan, dan hitam. Ular ini hidup di hutan hujan dan rawa-rawa di Asia Tenggara, Bangladesh, dan Vietnam. Status konservasinya yaitu "Least Concern," yang artinya populasinya masih stabil dari status kepunahan.

3. Amethystine Python

Amethystine Python (Sumber: Pixabay)
Amethystine Python (Sumber: Pixabay)

Berikutnya adalah Amethystine Python. Jenis ular terbesar di dunia urutan ketiga ini memiliki panjang mencapai 27 kaki dan berat 33 pon. Biasanya, ular betina memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan ular jantan. 

Hewan ini dapat ditemukan di Indonesia, seperti Papua Nugini, dan Australia, Habitatnya meliputi hutan tropis, sabana, dan semak belukar. Status konservasinya adalah "Least Concern," menunjukkan populasi yang stabil.

4. Python Burma

Python Burma (Sumber: Pixabay)
Python Burma (Sumber: Pixabay)

Python Burma menempati peringkat keempat ular terbesar di dunia. Ular ini memiliki panjang hingga 23 kaki dan beratnya mencapai 200 pon. Python Burma biasanya hidup di rawa-rawa Asia Tenggara, termasuk China. 

Tubuhnya memiliki lingkar atau ketebalan sebesar tiang telepon.  Sama seperti ular sanca lainnya, ular Python Burma mencekik mangsa dengan tubuhnya yang kuat. Status konservasi mereka adalah rentan dengan populasi menurun akibat perburuan untuk kulit dan makanan, serta perusakan habitat.

5. Phyton India

Pyhton India (Sumber: Merdeka.com)
Pyhton India (Sumber: Merdeka.com)

Jenis ular terbesar di dunia terakhir alias menempati posisi kelima adalah Phyton India. Ular ini dapat tumbuh hingga 20 kaki atau lebih dengan berat sekitar 150 pon. Hewan ini hidup di hutan Pakistan, India, Nepal, dan Sri Lanka. 

Mangsa utama ular ini adalah mamalia kecil dan burung, ditangkap dengan rahang kuat dan membungkus tubuhnya di sekitar hewan tersebut untuk mencekik. Status konservasi ular ini adalah rentan karena perburuan untuk diambil kulit dan dikonsumsi sebagai makanan di beberapa tempat. Serta hilangnya habitat yang dapat mengancam populasi mereka. 

Apakah Ada Ular Anaconda di Indonesia?

Menurut Assistant Trainer Yayasan Sioux Ular Indonesia, Quraisy Zakky, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ular besar di Pulau Borneo hanya berjenis sanca kembang atau king cobra dengan ukurannya yang sangat besar. Tidak ada ular jenis anaconda di Kalimantan.

Apakah Anaconda Itu Berbahaya?

Meskipun tidak berbisa, anaconda tetap berbahaya karena memiliki deretan gigi yang sangat tajam seperti jarum. Giginya digunakan untuk mencengkram mangsanya dan memungkinkan ular ini menggulung mangsanya dengan mudah.

Apa Ular Paling Berbisa di Indonesia?

Ular yang paling berbisa di Indonesia adalah ular kobra. Ular ini memiliki panjang mencapai enam meter. Satu gigitan ular kobra dapat membunuh sepuluh orang.

Bagaimana Rasanya Digigit Ular Kobra?

Dilansir melalui Halodoc.com, Selasa (31/10/2023), jika digigit oleh ular kobra, biasanya korban akan mengalami serangkaian gejala, salah satunya seperti sesak nafas atau kesulitan untuk bernafas. Tanda atau ciri gigitan ular akan bervariasi, tergantung pada jenisnya. Gejala umumnya ditandai dengan luka akibat tusukan taring, nyeri hebat, mual, sensasi rasa mint di mulut, dan muntah.

Apa Ular Terpendek di Dunia?

Ular terpendek di dunia adalah ular Bridgetown. Ular ini berukuran sekitar 10 cm, dengan diameter yang sebanding dengan spaghetti, Barbados Threadsnake (Tetracheilostoma carlae) sejauh ini diklaim sebagai ular terkecil di dunia. Dilansir dari Liputan6.com, Selasa (31/10/2023), banyak orang sering mengira bahwa ular ini adalah cacing tanah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya