5 Manusia Purba Tertua di Indonesia, Berapa Ratus Tahun Umurnya?

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada era praaksara dimana zaman belum ditemukan tulisan. Manusia purba tersebar ke penjuru dunia, salah satunya Indonesia. Lalu, apa nama manusia purba tertua di Indonesia?

oleh Rokhmi Noviastussani diperbarui 02 Nov 2023, 07:18 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 07:02 WIB
Ilustrasi Manusia Purba (Sumber : Insanpelajar)
Ilustrasi Manusia Purba (Sumber : Insanpelajar)

Liputan6.com, Jakarta Manusia purba hidup pada masa praaksara. Cara mengetahui adanya kehidupan di zaman dahulu adalah melalui sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang sudah membatu atau yang disebut dengan fosil.

Manusia purba hidup tersebar di seluruh penjuru dunia, salah satunya ada di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya fosil peninggalan zaman purbakala yang tersebar di berbagai wilayah, seperti di Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara.

Melansir dari beberapa sumber pada Rabu, (1/11/2023), berikut jenis manusia purba tertua yang ada di Indonesia.

Meganthropus Paleojavanicus

Ilustrasi Meganthropus Paleojavanicus (Sumber : Cerdika)
Ilustrasi Meganthropus Paleojavanicus (Sumber : Cerdika)

Manusia purba tertua di Indonesia yang pertama adalah jenis manusia purba Meganthropus Paleojavanicus. Manusia purba jenis ini memiliki makna sebagai manusia besar tertua di Jawa yang ditemukan di Singiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 hingga 1941. Manusia purba ini diketahui hidup 2-1 juta tahun yang lalu

Individu zaman prasejarah ini datang dari periode Pleistosen awal dengan rahang dan gigi yang berukuran besar. Diyakini bahwa rahangnya memiliki dimensi hampir setara dengan gorila. Mereka kemungkinan memenuhi kebutuhan pangan mereka dengan cara mengoleksi tumbuhan.

Pithecantropus Mojokertensis

Ilustrasi Pithecantropus Mojokertensis (woodscribindo)
Ilustrasi Pithecantropus Mojokertensis (woodscribindo)

Pithecanthropus Mojokertensis adalah fosil seorang anak manusia purba yang ditemukan oleh Andojodan Von Koenigswald. Pada awalnya, keaslian temuan ini dipertanyakan, tetapi berdasarkan analisis, diyakini bahwa fosil ini berasal dari seorang anak berusia 5-6 tahun. Penemuan ini memicu perdebatan tentang klasifikasi manusia purba, sehingga Von Koenigswald mengganti namanya menjadi Homo Mojokertensis.

Manusia purba jenis ini memiliki ciri-ciri, di antaranya adalah berbadan tegap, muka menonjol ke depan, kening tebal, dan tulang pipi yang kuat.

Pithecanthropus Erectus

Ilustrasi Pithecanthropus Erectus (sumber : Diadona)
Ilustrasi Pithecanthropus Erectus (sumber : Diadona)

Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada tahun 1890 – 1892 di Desa Trinil, berdekatan dengan Ngawi, Madiun. 

Berdasarkan penemuan tersebut, manusia purba dalam kelompok ini memiliki ukuran tubuh yang agak kecil serta tingkat kemampuan berpikir yang masih terbatas. 

Kapasitas otak kepala mereka memiliki volume sekitar 900 cc, sedangkan manusia modern memiliki otak dengan volume lebih dari 1000 cc, dan kera memiliki otak dengan volume tertinggi hanya mencapai 600 cc. Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup sekitar 1 juta hingga 600.000 tahun yang lalu.

Homo Soloensis

Ilustrasi Manusia Purba Homo Soloensis (Sumber : Insanpelajar)
Ilustrasi Manusia Purba Homo Soloensis (Sumber : Insanpelajar)

Manusia purba lain yang ditemukan di Indonesia adalah Homo Soloensis. Nama fosil manusia purba ini sesuai dengan tempat penemuan, yaitu sepanjang Sungai Bengawan Solo (termasuk Ngandong, Sambungmacan, dan Sangiran), diungkapkan oleh C. Ter Haar dan W.F.F. Oppernoort. 

Penemuan Homo Soloensis berlangsung dalam periode 1931-1934. Ciri khas kelompok ini mencakup postur tubuh yang lebih tegak dan kening yang kurang menonjol. Homo Soloensis diyakini telah ada sekitar 900.000 hingga 200.000 tahun yang lalu.

Sementara itu, Homo Wajakensis ditemukan di Desa Wajak pada tahun 1888 oleh Von Rietschoten, dan pada tahun 1889 oleh Eugene Dubois. Manusia purba ini diketahui hidup sekitar 60.000 hingga 25.000 tahun yang lalu.

Manusia Wajak diduga sebagai leluhur dari bangsa asli Australia, yaitu bangsa Aborigin. Kedua varian manusia purba ini disebut Homo karena memiliki persamaan dengan manusia modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang, bahkan mencapai 1300 cc. Kedua kelompok ini juga dikenal sebagai Homo Sapiens.

Homo Wajakensis

Ilustrasi Homo Wajakensis (Sumber : Seputarpelajar)
Ilustrasi Homo Wajakensis (Sumber : Seputarpelajar)

Jenis manusia purba ini ditemukan oleh Van Rietschoten di wilayah Wajak, berdekatan dengan Tulungagung, Jawa Timur, pada tahun 1889. 

Pada tahun berikutnya, yaitu 1890, Eugene Dubois menemukan fosil kedua di tempat yang sama. Manusia purba dalam kategori ini telah memiliki kemampuan untuk menghasilkan perkakas dari batu dan tulang. Mereka juga sudah menguasai keterampilan memasak makanan.

Ciri-ciri manusia purba jenis ini adalah mempunyai volume otak 1630cc, tinggi badan 170 cm, dan wajah yang datar dan lebar.

Apa Nama Manusia Purba Tertua di Jawa?

Manusia purba Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba tertua di Jawa yang ditemukan di Singiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 hingga 1941. Manusia purba ini diketahui hidup 2-1 juta tahun yang lalu

Siapa yang Paling Tua di Dunia Ini?

Melansir dari Guinness World Records, manusia tertua yang masih hidup pada tahun 2023 adalah Maria Branyas Morera yang berusia 116 tahun. Wanita berdarah Amerika-Spanyol ini lahir pada 4 Maret 1907 yang saat ini tinggal di pantai jompo Olot, Catalonia, Spanyol.

Disebut Apakah Zaman Purba Tertua?

Zaman purba tertua atau zaman batu tua biasa disebut dengan istilah paleolitikum. Alasan disebut dengan zaman batu tua adalah alat-alat yang digunakan manusia purba kala itu masih berupa batu-batu besar dan juga kasar.

Manusia Purba Tertua Ditemukan Dimana?

Manusia purba tertua yang ada di Indonesia adalah Meganthropus Paleojavanicus. Fosilnya ditemukan oleh paleontolog asal Jerman, G.H.R. von Koenigswald di lembah Sungai Bengawan Solo pada tahun 1936 dan 1941.

Kapan Manusia Purba Pertama Kali Muncul?

Beberapa peneliti memperkirakan bahwa manusia purba pertama kali muncul pada zaman kuarter atau periode terakhir era Neozoikum yang berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu. Kehidupan manusia purba kala itu terbilang sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya