Mengenal Fenomena Supernova, Begini Proses Terjadinya dan Sesuatu yang Terjadi Setelahnya

Banyak peristiwa yang terjadi di luar angkasa, salah satunya adalah fenomena supernova. Supernova adalah fenomena yang disebabkan oleh ledakan suatu bintang yang hampir mati.

oleh Rokhmi Noviastussani diperbarui 21 Nov 2023, 20:43 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 20:15 WIB
Ilustrasi Supernova (sumber : Pixabay)
Ilustrasi Supernova (sumber : Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Banyak peristiwa yang terjadi di luar angkasa, salah satunya adalah fenomena supernova. Supernova adalah fenomena yang disebabkan oleh ledakan suatu bintang yang hampir mati. Saat fenomena ini terjadi akan terpancar cahaya yang terang dan sangat kuat di galaksi.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai apa itu fenomena supernova dan bagaimana prosesnya, yuk simak artikel selengkapnya.

Mengutip dari beberapa sumber pada Selasa (21/11/2023), berikut pengertian, proses terbentuknya dan jenis-jenis fenomena supernova.

Apa itu Fenomena Supernova?

Fenomena Supernova adalah proses ledakan yang menandai akhir kehidupan sebuah bintang. Adanya ledakan tersebut akibat dari umur bintang yang tidak lama lagi.

Dengan ungkapan lain, supernova merupakan metode dimana suatu bintang mengakhiri hidupnya, yaitu dengan melepaskan energi secara meledak dari dalamnya. Biasanya, bintang yang mengalami supernova akan terlihat sangat bersinar, bahkan tingkat kecerahannya bisa mencapai ratusan juta kali lebih terang daripada cahaya aslinya. 

Beberapa minggu atau bulan sebelum mencapai tahap supernova, bintang tersebut akan melepaskan sejumlah besar energi yang setara dengan total energi yang dilepaskan oleh Matahari sepanjang hidupnya.

Ledakan ini menyebabkan hancurnya sebagian besar materi di dalam bintang dengan kecepatan mencapai 30.000 km/s (10 persen dari kecepatan cahaya) dan menghasilkan gelombang kejut yang mampu menghancurkan medium antarbintang. Rata-rata, peristiwa supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di dalam galaksi sebesar Bima Sakti. 

Supernova memiliki peran penting dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen yang memiliki massa lebih besar. Setelah itu, gelombang kejut dari supernova dapat membentuk pembentukan bintang baru atau bahkan dapat menghasilkan lubang hitam.

Proses Fenomena Supernova

Terbentuknya supernova mengeluarkan energi yang sangat besar, sehingga prosesnya memakan waktu yang lama. Supernova biasanya terjadi karena habisnya usia suatu bintang dan tidak bisa melakukan fusi nuklir.

Bintang yang sudah tidak bisa melakukan fusi nuklir, maka bintang ini akan mati dan melakukan supernova. 

Urutan proses terjadinya supernova adalah pembengkalan, hilangnya inti, ledakan, dan juga melakukan supernova. Berikut penjelasannya.

  • Pembengkakan

Pembentukan supernova dimulai dengan pembengkakan. Bintang mengalami pembengkakan karena menggerakkan inti Helium yang terdapat di dalam inti bintang menuju permukaannya. 

Oleh karena itu, bintang akan mengalami transformasi menjadi bintang raksasa yang memiliki dimensi yang sangat besar dan memiliki warna merah. Sementara itu, di dalam bintang (inti bintang), terjadi penyusutan yang semakin besar. Akibat dari penyusutan ini, bintang menjadi semakin panas dan padat.

  • Hilangnya inti bintang 

Ketika seluruh bagian inti bintang ke permukaan, lama kelamaan bagian inti bintang akan hilang dan yang tertinggal hanyalah unsur besi.

Dengan hal ini, bintang akan masuk tahap akhir dari kehidupannya. Bintang tidak dapat melakukan reaksi fusi nuklir karena inti bintang hanya tinggal unsur besi saja.

  • Peledakan

Suhu pada inti bintang akan makin panas hingga mencapai 100 miliar derajat celcius. Kemudian energi dari inti bintang ini akan menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka lapisan luar tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop 

radioaktif.

  • Pelontaran

Gelombang kejut tadi akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.

Jenis-Jenis Supernova Berdasarkan Garis Spektrum

Berdasarkan garis spektrum, supernova dibagi menjadi dua yakni supernova tipe I dan tipe II.

  • Supernova Tipe I

Supernova tipe I tidak terdapat hidrogen dalam spektrum cahaya mereka. Jenis supernova ini pada umumnya diperkirakan berasal dari bintang katai putih dalam sistem biner.

Di dalam supernova tipe I, terbagi lagi menjadi sub kategori supernova tipe Ia yang menunjukan silikon terionisasi dan tipe Ib/c yang tidak menunjukkan adanya garis serapan silikon.

  • Supernova Tipe II

Pada Jenis Supernova II, kita dapat menjumpai atau menemukan garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.

Jenis Supernova Berdasarkan Sumber Energinya

Berdasarkan sumber energinya, supernova dibagi menjadi supernova termonuklir dan supernova runtuh inti.

  • Supernova Termonuklir

Supernova Termonuklir mempunyai ciri-ciri diantaranya adalah berasal dari bintang yang memiliki massa yang kecil dan telah berevolusi lanjut, bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda, ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa, dan energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon dan Oksigen.

  • Supernova Runtuh-Inti

Ciri-ciri tipe supernova runtuh-inti diantaranya adalah berasal dari bintang yang memiliki massa besar, berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya, Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal dan ganda, ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam, dan energi ledakan berasal dari tekanan.

Apa Penyebab Terjadinya Supernova?

Supernova terjadi ketika ada perubahan pada inti, atau pusat dari suatu bintang masif. Perubahan dalam inti yang dapat terjadi dalam dua cara berbeda, dengan keduanya menghasilkan supernova. Jenis supernova pertama terjadi dalam sistem biner.

Apakah Supernova Berbahaya?

Ledakan supernova berpotensi menghancurkan biosfer dan membanjiri planet dengan radiasi yang mematikan.

Berapa Suhu Panas Supernova?

Suhu pada inti bintang akan makin panas hingga mencapai 100 miliar derajat celcius. Kemudian energi dari inti bintang ini akan menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut.

Berapa Jarak Ledakan Supernova?

Rata-rata ledakan supernova terjadi dalam jarak 10 parsec (33 tahun cahaya) dari bumi setiap 240 juta tahun.

Apa yang Lebih Besar dari Supernova?

Selain fenomena supernova, terdapat fenomena lain yang lebih besar yakni hipernova. Hipernova merupakan proses yang berlangsung setelah terjadinya supernova. Setelah batas supernova terlampaui, bintang melepaskan ledakan sinar gamma yang terang dan besar di alam semesta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya