Adik Mantan Presiden ke-3 BJ Habibie Meninggal Dunia, Seorang Direktur dan Lulusan ITB Bernama Timmy Habibie

Liputan6.com, Jakarta Pada Minggu (21/01/2024), dunia kehilangan Ir. H. Suyatim Abdurachman Habibie atau yang dikenal sebagai Timmy Habibie, yang wafat pada pukul 16.45 WIB. Timmy Habibie, yang merupakan adik dari mendiang BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3, serta adik dari mendiang Fanny Habibie, mantan Duta Besar RI untuk Belanda.

Jenazah Timmy Habibie disemayamkan di rumah duka, yang terletak di Jalan Darmawangsa XVII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah melalui prosesi salat di Masjid Nurul Hidayah, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, jenazah Timmy Habibie akhirnya dikebumikan di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Berikut informasi mengenai Timmy Habibie, adik mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie dirangkum Senin (22/01/2024).

Pada hari Minggu (21/01/2024), Ir. H. Suyatim Abdurachman Habibie, yang lebih akrab dikenal sebagai Timmy Habibie, meninggal dunia pada usia 73 tahun. Kepergiannya terjadi pada pukul 16.45 WIB. Timmy Habibie, adik kandung dari mantan Presiden Republik Indonesia ke-3, diketahui mengalami penyakit komplikasi infeksi sebelumnya.

Mendiang Timmy Habibie adalah salah satu anggota dewan pembina The Habibie Center, bersama kedua anak BJ Habibie, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Timmy Habibie, yang telah berpulang, dilahirkan di Makassar pada tanggal 9 November 1950. Ia menempuh pendidikan di jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1977. Pada tahun 1978, ia menjadi pemilik dan Direktur Utama PT Timsco Indonesia.

Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), menggambarkan mendiang Timmy Habibie sebagai seorang penguasa yang ramah. Menurut keponakan mendiang yang bernama Echi Ismail, Timmy Habibie juga merupakan sosok om yang penuh perhatian. Di sisi lain, Tuti Roosdiono, besan dari Timmy Habibie, menyatakan bahwa ia dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan bertanggung jawab.

Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, yang lebih dikenal sebagai BJ Habibie, adalah seorang pria asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan, yang lahir pada tanggal 25 Juni 1936. Habibie pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama 1.4 tahun serta menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7 selama 2 bulan.

B. J. Habibie merupakan Presiden Indonesia pertama yang lahir di luar pulau Jawa. Beliau berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi, dengan garis keturunan ayahnya yang berasal dari Kabila, Gorontalo, Bugis, dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.

Saat pernikahan, BJ Habibie yang lahir di Parepare pada tanggal 5 Juni 1936, berusia hampir mencapai 26 tahun. Sementara itu, Hasri Ainun yang lahir di Semarang pada tanggal 11 Agustus 1937, berusia 24 tahun.

Penghargaan bergengsi yang pernah diterima oleh Habibie melibatkan Edward Warner Award dan Award von Karman, yang keduanya dianggap setara dengan Hadiah Nobel. Di tingkat nasional, Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan penghargaan tertinggi kepadanya, yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

BJ Habibie mendapat julukan "Mr. Crack" karena keberhasilannya dalam memperkenalkan cara menghitung perambatan retak secara acak atau "crack propagation on random" pada pesawat terbang, bahkan hingga tingkat atom. Kontribusinya terhadap teori ini kemudian diakui dengan sebutan "teori crack propagation" atau lebih dikenal sebagai "teori Habibie".