Â
Liputan6.com, Jakarta - Hati adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam tubuh, seperti detoksifikasi, metabolisme, dan penyimpanan nutrisi. Kesehatannya sangat berpengaruh terhadap fungsi tubuh secara keseluruhan.
Advertisement
Meski penyakit hati sering dikaitkan dengan konsumsi alkohol, kondisi ini juga dapat menyerang individu yang tidak mengonsumsinya. Beberapa faktor lain, seperti infeksi virus, obesitas, dan genetika, turut menjadi penyebab utama.
Advertisement
Mengenali gejala awal penyakit hati sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif. Berikut beberapa tanda tersembunyi penyakit hati yang perlu Anda perhatikan, seperti dilansir dari Times of India, Selasa, 21 Januari 2025.
1. Kelelahan dan lemas
Kelelahan dan lemas yang terus-menerus merupakan tanda-tanda awal umum liver. Hati memainkan peran penting dalam metabolisme energi, dan jika terganggu, hal ini bisa menyebabkan perasaan lelah dan lesu yang tidak bisa diatasi dengan istirahat.
Jika Anda merasa lelah tanpa alasan lain, segera konsultasikan ke dokter.
2. Sakit dan ketidaknyamanan perut
Sakit perut atau rasa tidak nyaman yang tidak bisa diketahui penyebabnya, terutama kuadran akan atas tempat hati berada, mungkin mengindikasikan peradangan atau pembesaran hati.
Ketidaknyamanan ini bisa berkisar dari nyeri tumpul hingga nyeri tajam dan akan memburuk setelah makan makanan berlemak.Â
3. Penyakit kuning
Penyakit kuning adalah penyakit kuning pada kulit dan mata yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin, pigmen kuning yang dihasilkan selama pemecahan sel darah merah.
Penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis bisa mengganggu kemampuan hati memproses bilirubin sehingga mengakibatkan penyakit kuning.
Â
4. Perubahan warna urin
Disfungsi hati bisa menyebabkan perubahan warna urin, biasanya menjadi gelap menjadi sewarna teh atau kecokelatan.Â
Perubahan warna ini terjadi karena adanya bilirubin dalam urin, yang baisanya diproses dan dikeluarkan oleh hati.
5. Feses bewarna pucat atau seperti tanah liat
Kotoran bewarna terang atau bewarna tanah liat merupakan indikator lain dari disfungsi hati. Hati menghasilkan empedu, yang memberi ciri khas warna cokelat pada tinja.
Ketika aliran empedu terhambat atau tertanggu, tinja mungkin tampak pucat atau bewarna seperti tanah liat.
Â
Advertisement
6. Bengkak di perut atau kaki
Penyakit hati seperti sorosis bisa menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan yang dikenal dengan asites.Â
Asites seringkali bermanifestasi sebagai pembengkakan atau kembung pada perut, namun juga bisa menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan.
7. Kulit gatal
Gatal yang terus-menerus, disebut juga pruritus, bisa terjadi pada individu dengan penyakit hati akibat penumpukan garam empedu di bawah kulit. Rasa gatal ini seringkali bersifat umum tetapi mungkin lebih terasa pada telapak tangan dan telapak kaki.
Â
8. Mudah memar
Hati memproduksi protein yang diperlukan untuk pembekuan darah, dan disfungsi hati bisa mengganggu proses ini, sehingga mudah memar atau berdarah.Â
Orang dengan penyakit hati akan mengalami peningkatan memar dengan trauma minimal atau pendarahan berkepanjangan akibat luka ringan atau cedera.
Advertisement