Liputan6.com, Jakarta Dalam sejarah peradaban manusia, kita sering terkejut oleh temuan-temuan yang mengungkap bahwa peradaban kuno ternyata jauh lebih maju daripada yang selama ini tercatat. Banyak kota yang dulunya dianggap hanya mitos kini mulai ditemukan kembali, terkubur di bawah tanah atau tersembunyi di dasar lautan.
Salah satu contoh yang paling ikonik adalah Atlantis, sebuah kota legendaris yang dipercaya sebagai peradaban maju namun hilang dalam sekejap. Namun, Atlantis bukanlah satu-satunya. Kota-kota legendaris lain seperti El-Dorado yang kaya akan emas, Kota Z yang hilang di hutan Amazon, Shangri-La yang konon menjadi tempat kedamaian abadi, hingga Monumen Yonaguni, menjadi bagian dari cerita-cerita yang menggugah imajinasi dan perhatian dunia.
Advertisement
Baca Juga
Dari sekian banyak, Monumen Yonaguni di Jepang adalah salah satu penemuan paling kontroversial yang memicu perdebatan. Monumen ini ditemukan di dasar laut dekat Kepulauan Ryukyu, dipercaya oleh beberapa peneliti sebagai bukti eksistensi peradaban yang hilang. Struktur batu ini memiliki bentuk geometris yang begitu teratur, sehingga tampak seperti karya manusia.Â
Advertisement
Penemuan ini tidak hanya membuka tabir misteri masa lalu, tetapi juga mengundang pertanyaan besar tentang sejarah peradaban manusia yang mungkin jauh lebih kompleks dan beragam daripada yang kita bayangkan. Berikut ini fakta lengkap terkait Monumen Yonaguni yang dipercaya sebagai kota bawah laut Jepang dilansir dari animals.com, Rabu (22/1/2025). Â
Letak Monumen Yonaguni
Monumen Yonaguni terletak di lepas pantai Yonaguni, yang masih merupakan bagian dari Okinawa, wilayah paling selatan Kepulauan Ryukyu, Jepang. Dilihat dari perspektif lain, lokasinya hanya berjarak 62 mil di sebelah timur Taiwan.
Advertisement
Fakta Monumen Yonaguni
Monumen Yonaguni memiliki dimensi 100 meter x 60 meter x 25 meter dan terletak di dasar laut, terutama di perairan yang dangkal. Seringkali, pengamat menggambarkannya sebagai piramida atau bangunan dengan banyak anak tangga. Struktur ini diduga kuat sebagai karya manusia karena karakteristiknya yang menyerupai hasil kerja manusia, seperti tangga, permukaan yang halus, dan desain keseluruhan yang tidak biasa. Hal ini membuatnya sulit dipercaya bahwa struktur ini terbentuk secara alami.
Teori yang Muncul Terkait Monumen Yonaguni
Penemuan monumen Yonaguni membuat masyarakat meyakini bahwa kemungkinan besar itu adalah bukti dari peradaban yang telah hilang. Mereka percaya monumen tersebut merupakan versi Atlantis di Jepang. Dua teori yang muncul di sekitar Jepang adalah Mu dan Lemuria. Untuk membenarkan keyakinan tersebut, sebuah struktur harus memiliki usia minimal 5.000 tahun, dan hal ini terjadi pada monumen Yonaguni. Namun, masih ada perdebatan luas terkait monumen tersebut. Tidak semua orang yakin bahwa itu adalah hasil karya manusia. Sebagian ilmuwan bahkan cukup yakin bahwa struktur itu terbentuk secara alami.
Advertisement
Apakah Ada Kota Gaib?
Kota gaib Saranjana tidak tercatat dalam peta Indonesia. Tetapi keberadaannya diyakini oleh masyarakat Kalimantan. Bagi masyarakat Kalimantan, Saranjana disebut sebagai kota yang tak kasat mata dan tak bisa dilihat oleh orang awam, kecuali dengan mata batin.
Â
Â
Â
Apakah Atlantis Kota Gaib?
Atlantis diceritakan merupakan tempat legendaris yang pertama kali disebut oleh filsuf Plato di dalam buku Timaeus dan Kritias. Atlantis disebut-sebut sebagai kota gaib karena keberadaannya. Dikabarkan Atlantis hilang pada 360 SM. Banyak perdebatan akibat Atlantis hingga saat ini.
Advertisement
Padang 12 Ada Dimana?
Padang 12 merupakan Kota Gaib yang terletak di Kalimantan Barat. Meskipun sebenarnya hanya area tanah kosong seluas sekitar 12 kilometer dengan pasir dan ditumbuhi pohon pinus serta ilalang, Padang 12 menyimpan cerita mistis yang menarik.
Siapa Penghuni Alam Gaib?
Penghuni alam gaib berupa malaikat dan jin, di dalam kitab-kitab disebutkan bahwa surga dan neraka termasuk kedalam alam gaib.
Â
Â
Advertisement
Apakah Benar Saranjana Itu Ada?
Walaupun menurut ahli, keberadaan kota Saranjana dalam perspektif sejarah adalah fakta. Dengan bukti, terdapat wilayah yang ditulis dengan nama "Tandjong Saranjana" pada peta 1845. Meskipun faktanya benar, video dengan narasi yang mengklaim terlihatnya kota gaib Saranjana adalah tidak benar atau hoax.