Apakah Cinta pada Pandangan Pertama Itu Nyata? Begini Kata Ahli

Jatuh cinta kepada seseorang dengan instan mungkin terdengar seperti fantasi belaka, namun faktanya ternyata lebih rumit daripada yang Anda kira.

oleh Fahmi Zaenal Mutakin diperbarui 24 Mei 2024, 18:03 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2024, 18:03 WIB
Apakah Cinta pada Pandangan Pertama Itu Nyata? Begini Kata Ahli
Apakah Cinta pada Pandangan Pertama Itu Nyata? Begini Kata Ahli/copyright copyright Unsplash/Andre Revilo

Liputan6.com, Jakarta Entah kita dibesarkan dengan film Disney, komedi romantis, atau drama romantis dalam televisi, konsep cinta sejati, takdi, dan cinta pada pandangan pertama sudah tertanam dalam diri kita sejak usia yang sangat muda.

Kita dibiasakan untuk percaya bahwa pada suatu saat nanti, kita akan bertatapan dengan seseorang di seberang sana dan langsung tahu bahwa kita telah menemukan belahan jiwa kita.

Tapi apakah ide tentang koneksi instan itu berdasarkan pada kenyataan? Dapatkah Anda melihat seseorang untuk pertama kalinya dan langsung tahu bahwa dia adalah "orang yang tepat?" dan pernahkah Anda berpikir "Apakah cinta pada pandangan pertama itu nyata?"

Berikut fakta-faktanya, seperti melansir dari Best Life, Jumat (24/5/2024)

Cinta pada pandangan pertama vs ketertarikan terhadap fisik: Apa bedanya?

Cinta pada pandangan pertama adalah perasaan bahwa Anda "ditakdirkan untuk bersama" dengan seseorang, sering disamakan dengan ketertarikan awal yang sangat kuat sehingga terasa seperti cinta.

Seorang psikolog Carla Marie Manly, PhD, yang juga penulis buku bertajuk The Joy of Imperfect Love menjelaskan bahwa konsep ini adalah ide kuno yang menggambarkan perasaan hubungan romantis mendalam yang bisa muncul secara langsung setelah melihat seseorang.

Banyak orang ingin mempercayainya karena memenuhi kerinduan alamiah manusia akan cinta romantis yang 'ditakdirkan'.

Namun, cinta pada pandangan pertama tidak sama dengan ketertarikan fisik meskipun mungkin melibatkan ketertarikan fisik yang kuat.

Menurut Courtney Hubscher, LMHC, LCPC, NCC, seorang terapis dari perusahaan GroundWork Cognitive Behavioral Therapy menjelaskan perbedaan utama antara keduanya terletak pada kedalaman dan durasi.

Ketertarikan fisik bersifat langsung dan didasarkan pada kualitas eksternal seperti penampilan dan bahasa tubuh, dan meskipun kuat, namun cenderung dangkal.

Carla menambahkan bahwa cinta pada pandangan pertama melibatkan lebih dari sekadar ketertarikan fisik dan bisa menciptakan perasaan "hubungan yang tidak dapat dijelaskan."

Kesalahpahaman umum tentang cinta pada pandangan pertama

couple
ilustrasi pasangan jatuh cinta/Photo by Analise Benevides on Unsplash

1. Perasaan itu akan saling menguntungkan

Meskipun cinta pada pandangan pertama sering digambarkan sebagai kedua belah pihak yang langsung jatuh cinta, dalam kehidupan nyata, perasaan itu tidak selalu saling berimbang.

Beth Ribarsky, PhD seorang profesor dan direktur School of Communication and Media di University of Illinois Springfield, menekankan bahwa penting untuk menyadari bahwa orang yang Anda tertarik mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang Anda.

Ribarsky mengingatkan bahwa orang lain mungkin tidak merasakan perasaan yang sama seperti yang Anda rasakan.

2. Ketertarikan terhadap seseorang secara instan berarti akan membuahkan hubungan yang berjalan dengan mudah

Meskipun cinta pada pandangan pertama dapat terasa sempurna, itu tidak berarti bahwa hubungan tersebut akan bebas dari rintangan.

Setiap hubungan, bahkan yang dimulai dengan koneksi instan, membutuhkan usaha yang hebat untuk dipertahankan.

"Orang-orang ingin percaya bahwa mereka dapat jatuh cinta secara instan, namun hal ini juga dapat menghilangkan usaha lebih yang terkait dengan menemukan pasangan yang sesuai dan upaya membangun dan mempertahankan hubungan yang penuh kasih," ucap Ribarsky.

3. Cinta pada pandangan pertama diartikan sebagai takdir

Karena kita seringkali dihadapkan dengan gagasan cinta sejati, kita cenderung percaya bahwa hubungan yang dimulai secara instan adalah takdir. Namun, apakah hubungan tersebut berakhir bersama atau tidak mungkin lebih terkait dengan kebetulan saja atau keberuntungan daripada takdir.

Perspektif juga memainkan peran penting dalam pandangan tentang apakah hubungan tersebut ditakdirkan atau tidak.

Beth Ribarsky menjelaskan bahwa setelah seseorang jatuh cinta, mereka sering melihat kembali pertemuan pertama mereka dengan pandangan yang penuh cinta, mengalihkan perasaan saat ini ke dalam interaksi awal mereka.

"Cinta adalah fenomena yang dibangun secara komunikatif untuk membangun perasaan kedekatan emosional, kasih sayang antarpribadi, komitmen terhadap pasangan dan hubungan yang kuat,” ucap Ribarsky.

Bagaimana pandangan sains tentang cinta pada pandangan pertama?

Ilustrasi pasangan cinta, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, romantis. (Image by Freepik)

Ada penelitian yang mendukung fenomena cinta pada pandangan pertama, meskipun sains mengambil pendekatan yang lebih pragmatis daripada narasi fantasi romantis yang sering kita lihat dalam film dan buku.

Menurut Courtney Hubscher, penafsiran yang lebih realistis adalah bahwa apa yang kita sebut sebagai cinta pada pandangan pertama sebenarnya lebih merupakan perasaan ketertarikan awal yang kuat, dipengaruhi oleh reaksi neurokimiawi seperti pelepasan dopamin dan oksitosin yang menciptakan perasaan euforia yang mendatangkan perasaan cinta secara instan.

Beth Ribarsky juga menyoroti peran "aliran zat kimia yang membuat perasaan senang" yang dilepaskan dalam otak saat kita melihat seseorang yang menarik perhatian kita.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Jin Zhang dan rekan-rekannya bertajuk “Recognition of the Impulse of Love at First Sight Based on Electrocardiograph Signa” yang dirilis pada jurnal National Library of Medicine pada tahun 2021 menemukan bahwa orang cenderung lebih cepat jatuh cinta ketika mereka memiliki keinginan untuk melakukannya.

Menurut peneliti, partisipan yang ingin jatuh cinta lebih cepat menemukan pasangan yang mereka anggap tepat, dan akan membangkitkan hubungan yang lebih kuat seiring berjalannya waktu.

Bisakah cinta pada pandangan pertama bertahan lama?

cinta
ilustrasi pasangan orang tua/copyright unsplash/Clarisse Meyer

Para ahli dan penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan awal ini mungkin bukanlah cinta sejati. Namun, mari kita lihat sisi baiknya: Jika Anda memang memiliki koneksi instan dan jatuh cinta dengan cepat dan keras, hubungan Anda pasti dapat tumbuh dan bertahan dalam ujian waktu.

"Penelitian menunjukkan bahwa cinta pada pandangan pertama pasti bisa bertahan, terutama jika pasangannya cocok dalam bidang-bidang utama seperti kepribadian, minat, dan nilai-nilai," ucap Carla, merujuk pada sebuah penelitian tahun 2011 bertajuk “Love at first sight or friends first? Ties among partner personality trait similarity, relationship onset, relationship quality, and love.

Carla juga menjelaskan bahwa meskipun beberapa orang mungkin memprediksi bahwa kualitas hubungan pada akhirnya akan lebih rendah untuk para pasangan 'cinta pada pandangan pertama' dibandingkan dengan mereka yang perasaan romantisnya tumbuh seiring berjalannya waktu, penelitian menunjukkan bahwa pasangan-pasangan ini menikmati kualitas hubungan yang sama dengan mereka yang membangun pertemanan terlebih dahulu.

Kunci keberhasilan kedua jenis hubungan, baik itu cinta pada pandangan pertama maupun hubungan yang berkembang dari kenalan atau pertemanan adalah kesamaan dan kecocokan kepribadian.

Menurut Carla, orang yang memiliki ciri kepribadian yang mirip cenderung menikmati hubungan romantis yang lebih bermakna.

Namun, Ribarsky menegaskan bahwa proses hubungan romantis harus dibangun di atas dasar yang lebih dalam daripada sekadar nafsu fisik, karena keintiman emosional dan komitmen diperlukan untuk mempertahankan hubungan cinta dalam jangka panjang.

"Zat kimia yang dilepaskan di otak kita saat kita bernafsu pada seseorang pada akhirnya akan memudar. Jadi, kita harus berusaha mengembangkan hubungan yang dibangun di atas fondasi yang lebih kuat daripada daya tarik fisik saja,” ucap Ribarsky.

Apa saja tanda-tanda jatuh cinta pada pandangan pertama?

Ilustrasi pasangan cinta, romantis, kencan, pacaran
Ilustrasi pasangan cinta, romantis, kencan, pacaran. (Gambar oleh ❄️♡💛♡❄️ Julita ❄️♡💛♡❄️ dari Pixabay)

1. Anda akan merasakan tertarik seperti halnya magnet

Jika Anda merasa cinta pada pandangan pertama, Anda mungkin merasa seperti tertarik secara otomatis kepada mereka. "Jatuh cinta pada pandangan pertama sering kali terasa seolah-olah ada magnet yang menarik Anda ke arah orang tersebut," kata Carla.

2. Anda ingin mengenal mereka lebih dalam

Menurut Hubscher, Anda mungkin akan merasakan lonjakan emosional dan keinginan yang kuat untuk mengenal seseorang pada tingkat yang lebih dalam setelah mengalami cinta pada pandangan pertama.

Carla menambahkan bahwa fenomena cinta pada pandangan pertama seringkali disertai dengan keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang orang tersebut, seperti hasrat yang tak pernah terpuaskan untuk mengembangkan hubungan emosional yang lebih dalam.

Hal ini juga semakin terasa jika kedua belah pihak merasakan atau mengalami ketertarikan yang sama.

3. Anda tidak memiliki kata-kata untuk menjelaskan perasaan

Tanda lain bahwa Anda mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama adalah tidak mampu mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

"Cinta pada pandangan pertama cenderung sulit diungkapkan dengan kata-kata, karena pastinya Anda akan ragu-ragu untuk menyebutkan apa yang Anda sukai dari orang tersebut," ucap Carla.

Namun, setelah Anda lebih dekat dan mengetahui lebih banyak tentang orang tersebut, hal itu mungkin akan berubah. 

4. Daya tarik Anda lebih dari sekadar daya tarik fisik

Jika Anda mengalami cinta pada pandangan pertama, Anda akan merasa bahwa ketertarikan Anda jauh lebih dalam daripada sekadar ketertarikan fisik saja.

"Pengalaman jatuh cinta pada pandangan pertama bisa sangat membingungkan, meskipun Anda mungkin merasakan tarikan seksual yang kuat, tetapi ketertarikan tersebut akan terasa lebih dalam daripada hubungan fisik semata," ucap Carla.

5. Anda merasa gugup

Jika Anda mengalami cinta pada pandangan pertama, Anda mungkin melihat tanda-tanda fisik tertentu yang bisa disalahartikan sebagai nafsu.

Beth Ribarsky menjelaskan bahwa bahan kimia yang dilepaskan dalam otak saat kita bernafsu terhadap seseorang mirip dengan yang dilepaskan saat terpengaruh oleh obat-obatan, menyebabkan tubuh kita bereaksi dengan cara yang sama.

Tanda-tanda tersebut bisa berupa peningkatan denyut nadi, rasa memerah, dan perut berdebar saat melihat atau menyentuh orang tersebut yang sering disebut sebagai "kupu-kupu klise."

Selain itu, Anda mungkin juga akan merasa sangat fokus pada orang tersebut, bahkan sampai tidak bisa tidur. Ribarsky menjelaskan bahwa hal ini bisa menyebabkan perasaan euforia yang intens.

6. Anda akan merasa ingin membangun masa depan bersama

Menurut Hubscher, tanda-tanda lain dari cinta pada pandangan pertama adalah perasaan "aneh namun nyaman" bahwa Anda sudah mengenal orang tersebut, bahkan mungkin seolah-olah Anda telah mengenalnya selamanya.

Anda juga mungkin bisa membayangkan hidup Anda bersama mereka sejak saat itu, atau melihat mereka sebagai bagian penting dari hidup Anda.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta
Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya