5 Cara Mengatasi Overthinking, Biar Hidupmu Lebih Tenang dan Produktif

Berpikir berlebihan atau overthinking bisa sangat berbahaya dan berdampak negatif pada individu dalam berbagai cara.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 31 Mei 2024, 19:04 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 19:04 WIB
5 Cara Mengatasi Overthinking, Biar Hidupmu Lebih Tenang dan Produktif
5 Cara Mengatasi Overthinking, Biar Hidupmu Lebih Tenang dan Produktif (Foto: Unsplash.com/Anthony Tran)

Liputan6.com, Jakarta - Berpikir berlebihan atau overthinking bisa sangat berbahaya dan berdampak negatif pada individu dalam berbagai cara. Hal ini bisa melemahkan kepercayaan diri, merusak harga diri, membuat hubungan menjadi tegang dan berdampak buruk pada kesehatan mental.

Selain itu juga berdampak pada kesehatan fisik dengan mengurangi nafsu makan dan kesehatan usus, sehingga membuat Anda melemah baik secara fisik maupun emosional.

Beban ini membuat kita sulit menikmati hidup dan bersenang-senang, merasa berkewajiban untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu. Selain itu, hal ini bisa menjadi kebiasaan, menyebabkan Anda terobsesi dengan segala hal mulai dari hal kecil hingga hal besar, dengan sengaja mencari hal-hal negatif untuk dijadikan fokus.

Ini benar-benar menghilangkan kedamaian dari hidupmu, sehingga sangat penting untuk melawan dan mengatasinya. Untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, bebas dari pikiran negatif, kekhawatiran berlebihan, kecemasan, dan berpikir berlebihan, strategi efektif seperti menetapkan batasan waktu khawatir dan terlibat dalam pengembangan diri sangatlah penting. 

Berikut ini beberapa cara untuk berhenti berpikir berlebihan dan khawatir terus-menerus yang bisa Anda praktikkan, seperti melansir dari Times of India, Jumat (31/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 


1. Bersiaplah untuk kemungkinan terburuk

Ilustrasi overthinking, berpikir, merenung
Ilustrasi overthinking, berpikir, merenung. (Photo by Marco Allegretti on Unsplash)

Dalam hidup, kita menghadapi dua jenis situasi, situasi yang dapat kita kendalikan dan situasi yang tidak dapat kita kendalikan. Dalam situasi di mana kita memiliki kendali, kita memiliki kekuatan untuk memengaruhi hasil, tidak peduli betapa sulitnya hal tersebut.

Meskipun terdapat kesulitan, kita dapat mengatasi tantangan ini, menggunakan kekuatan kita untuk mengubah hasil demi keuntungan kita. Dalam kasus seperti ini, sangatlah penting untuk fokus pada strategi pemecahan masalah, tetap tangguh, dan yakin pada kemampuan kita untuk mengatasi hambatan.

Di sisi lain, dalam situasi di mana hasil di luar kendali kita, berpikir berlebihan secara berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dalam hal ini, strategi terbaik adalah penerimaan. Dengan mengakui bahwa hasil akhir tidak ada di tangan kita, kita dapat meringankan beban kekhawatiran yang terus-menerus terjadi.

Daripada mencoba mencari solusi tanpa tujuan, akan lebih baik jika kita menyerah pada situasi dan membayangkan skenario terburuknya. Tindakan penerimaan ini tidak berarti menyerah; sebaliknya, ini tentang mengakui realitas situasi dan mempersiapkan mental kita untuk menghadapi apa pun yang terjadi.


2. Tetapkan batas waktu khawatir

Ilustrasi overthinking, berpikir, merenung
Ilustrasi overthinking, berpikir, merenung. (Photo by Laura Chouette on Unsplash)

Meskipun kedengarannya tidak biasa, menyisihkan waktu tertentu untuk merasa khawatir dan berpikir berlebihan bisa sangat efektif dalam melawan kecemasan dan berpikir berlebihan yang terus-menerus.

Metode ini melibatkan mendedikasikan 15-30 menit setiap hari untuk secara terbuka dan jujur ​​merefleksikan kekhawatiran dan tantangan hidupmu. Rangkullah kerentanan selama ini—ini sebenarnya adalah kekuatan yang dapat bermanfaat bagimu.

Setelah waktu khawatir Anda selesai pada hari itu, jernihkan pikiranmu dan alihkan fokus Anda ke aktivitas penting dan aspek positif dalam hidupmu.

Praktik ini mencegah pemikiran berlebihan mendominasi sepanjang harimu, memungkinkan keseimbangan yang lebih sehat antara mengatasi kekhawatiran dan melakukan aktivitas yang memuaskan.


3. Tantang pikiran negatif

Contoh ilustrasi Overthinking
Overthinking sering dialami oleh semua orang baik pria ataupun wanita, anak muda ataupun orang dewasa (Photo by Unsplash.com/ 胡 卓亨)

Belajarlah untuk secara efisien mengenali pikiran negatif dan irasional yang berkontribusi terhadap kekhawatiran. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seringkali, pemikiran ini tidak memiliki bukti yang mendukungnya dan hanya didasarkan pada asumsi kita.

Cara sederhana untuk berhenti berpikir berlebihan dan khawatir terus-menerus adalah dengan berpikir lebih realistis dan seimbang, mengganti pemikiran-pemikiran yang tidak didukung dengan perspektif yang lebih rasional.


4. Pengembangan diri

Ilustrasi Wanita Cantik, Apa Adanya, Sederhana
Ilustrasi Wanita Cantik, Apa Adanya, Sederhana. Photo by Uliana Soboleva on Unsplash

Praktik pengembangan diri bervariasi dari orang ke orang, namun beberapa yang paling efektif dan umum mencakup meditasi dan perhatian, penjurnalan, dan perawatan diri seperti olahraga dan makan sehat.

Terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan secara keseluruhan, sehingga dapat membantu mengurangi pemikiran berlebihan.

Selain itu, membaca buku dan mencari bimbingan dari spesialis untuk meningkatkan kesehatan mental dapat membuatmu tetap fokus pada aspek penting kehidupan dan meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas.


5. Batasi paparan terhadap pemicu stres

wanita pantai
ilustrasi perempuan berlibur ke pantai/copyright unsplash.com/Linda Xu

Mengidentifikasi sumber stres merupakan langkah penting untuk mengelolanya secara efektif. Pertimbangkan untuk mengetahui keadaan individu, aktivitas, dan lingkungan yang berkontribusi terhadap perasaan stres dan kecemasanmu.

Ini mungkin termasuk individu yang terus-menerus memberikan alasan untuk berpikir berlebihan, lingkungan di mana Anda merasa kewalahan, atau kebiasaan seperti penggunaan media sosial berlebihan yang meningkatkan stres.

Untuk mengurangi stres, prioritaskan menghabiskan waktu bersama orang-orang suportif yang mendorong hal positif dan kenyamanan. Selain itu, usahakan untuk membatasi paparan terhadap lingkungan dan aktivitas yang memicu stres.

Menciptakan suasana yang positif dan memberi semangat benar-benar dapat meningkatkan perasaanmu dan membuatmu lebih tangguh saat menghadapi tantangan.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya