Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan meningkatnya kecanggihan teknologi, banyak orang semakin terjebak dalam pola perilaku yang terhubung dengan aktivitas online, terutama di sosial media.Â
Namun, ada kelompok orang yang memilih untuk mengurangi keaktifannya terhadap sosial media dan lebih memilih untuk hidup secara lebih sederhana. Ternyata, ada alasan tersendiri dibalik keputusan ini.
Baca Juga
Sosial media yang umumnya sebagai tempat berbagi cerita, menjadikan banyak orang lain yang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan orang yang jarang update di sosial media.
Advertisement
Maka dari itu, yuk simak 4 kepribadian orang yang jarang update sosial media di bawah ini, yang telah disajikan dari Liputan6.com pada Jumat (07/06/2024).
1. Lebih Senang Berinteraksi Secara Langsung
Sosial media memfasilitasi keterhubungan dengan teman dan keluarga. Namun dalam banyak kasus, keterhubungan ini sering kali hanya berlangsung dalam bentuk sepihak, seperti membaca status atau menyukai foto-foto mereka. Dalam konteks ini, interaksi sering terbatas pada aktivitas online yang sederhana.
Di sisi lain, orang yang kurang bergantung pada sosial media seringkali berupaya untuk mempertahankan hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang terdekat.Â
Mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-teman atau keluarga secara langsung, dengan mengadakan pertemuan di suatu tempat, tanpa distraksi dari ponsel mereka.Â
Advertisement
2. Lebih Sadar dan Peduli pada Lingkungan Sekitarnya
Banyak orang merasa dapat menjangkau dan merasakan keberadaan setiap sudut bumi melalui artikel yang dibaca dan gambar yang diposting secara online.Â
Namun, ketika duduk di meja, orang akan melihat berbagai peristiwa dan budaya terkini di seluruh dunia, ratusan orang mungkin telah berjalan melewati jendela kantor dan mengalami langsung pengalaman tersebut secara real time.
Menjauh dari sosial media, memberikan kesempatan untuk menjelajahi dunia di sekitar dan mengamati kehidupan dengan mata sendiri. Mereka yang melakukan hal ini merasa lebih percaya diri karena tidak perlu bergantung pada sudut pandang orang lain untuk membentuk pemahaman mereka sendiri.
3. Tidak Suka Bersembunyi di Balik Layar
Orang yang tidak terlalu bergantung pada media sosial seringkali telah mengembangkan kemampuan untuk menyuarakan pikiran mereka secara langsung tanpa perlu melibatkan platform daring.
Kepercayaan diri tumbuh dari kemampuan mereka untuk berbicara terbuka dan jujur, tanpa perlu bergantung pada tulisan di dunia maya. Dalam situasi seperti ini, pendengar seringkali tidak memiliki pilihan selain mendengarkan secara langsung.
Advertisement
4. Menikmati Momen yang Dijalani Saat Ini
Dalam era yang didominasi oleh media sosial, banyak aktivitas dilakukan semata-mata untuk mendapatkan likes dan komentar. Misalnya, ketika seseorang menghadiri konser, ada yang lebih fokus pada mengambil foto untuk mendapat perhatian online daripada menikmati momen tersebut secara langsung.Â
Di sisi lain, orang yang tidak aktif di media sosial biasanya lebih bisa menikmati pengalaman seperti konser tanpa terganggu oleh kebutuhan untuk mengabadikan setiap momen.
Dengan mengurangi penggunaan media sosial, seseorang dapat memperbaiki kualitas hubungan interpersonal dan benar-benar terlibat dalam dunia nyata. Hal ini memungkinkan untuk lebih menikmati momen-momen penting tanpa distraksi dari kebutuhan untuk dokumentasi online.
Apa Pentingnya Menggunakan Media Sosial?
Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi atau platform untuk menyebarluaskan konten hiburan semata. Media sosial juga digunakan sebagai sumber materi edukatif bagi berbagai kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pekerja. Dengan adanya akses ke berbagai informasi dan sumber daya pendidikan di media sosial, individu yang ingin meningkatkan keterampilan mereka namun terbatas oleh kendala biaya dapat mendapatkan manfaat yang signifikan.
Advertisement
Manfaat Apa yang Dapat Diambil dari Media Sosial?
Salah satu keuntungan utama dari media sosial yang sering diperoleh adalah kemampuannya untuk mempermudah interaksi dan hubungan antar individu secara daring. Dengan sesuai dengan namanya, media sosial menjadi platform di mana orang dapat bersosialisasi dan terhubung dengan orang lain secara online.
Apakah Media Sosial Dapat Mempengaruhi Pembentukan Karakter?
Berdasarkan data statistik dari Hootsuite tahun 2019, ditemukan bahwa sekitar 15% dari populasi Indonesia adalah remaja usia sekolah, yaitu dalam rentang usia 13-17 tahun, yang menggunakan media sosial. Penggunaan media sosial ini diyakini memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan karakter individu, terutama di kalangan remaja.
Advertisement
Apa Saja Pengaruh Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan Mental?
Penggunaan media sosial, termasuk tindakan pelecehan melalui platform tersebut yang dikenal sebagai cyberbullying, merupakan faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya pada remaja.
Mengapa Media Sosial Sangat Penting dalam Kehidupan Sehari-hari?
Pertama, media sosial digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang efisien dengan memanfaatkan perangkat khusus yang terkoneksi dengan internet. Kedua, media sosial memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber yang dapat dijangkau oleh pengguna di seluruh dunia.
Advertisement