Modal 2 Bahan Dapur, Ini Trik Bersihkan Pestisida pada Anggur Tanpa Soda Kue

Liputan6.com, Jakarta Jika melihat pada anggur yang dijual di pasaran, sering kali ditemukan ada lapisan lilin atau pestisida yang masih menempel. Pestisida ini biasanya digunakan oleh pihak produsen agar anggur bisa lebih awet.

Namun, yang menjadi masalah adalah pestisida yang menempel ini mengandung zat kimia yang destruktif jika dikonsumsi berlebihan. Belum lagi anggur juga sudah diberikan pestisida saat masih proses penanaman, yang tak jarang residunya masih tersisa.

Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk membersihkan pestisida ini adalah digosok dengan soda kue.

Namun, ada bahan alternatif lain yang bisa digunakan seperti yang dicontohkan oleh warganet Instagram @ruma.hann. Berikut bahan dan langkah-langkahnya yang dirangkum pada Minggu (16/06/2024).

Pertama-tama, siapkan buah anggur dalam yang sudah dipisahkan dari tangkai. Letakkan anggur pada mangkuk, lalu tambahkan satu sendok makan terigu dan dua sendok teh garam.

Melansir dari Naturopathy, sepuluh persen saja kandungan rendaman air garam dapat menetralisir pestisida yang ada pada buah-buah atau sayur-sayuran.

Oleh karena itu, tambahkan air pada mangkuk yang sudah berisi anggur dan campuran terigu dan garam sampai semua terendam. Jika sudah direndam air, aduk-aduk sedikit lalu diamkan selama lima belas menit.

Setelah menunggu lima belas menit, gosok-gosok semua kulit buah anggur. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sedikit residu pestisida yang kemungkinan masih menempel.

Usai digosok-gosok, cuci rendaman anggur dengan air mengalir sampai bersih. Selepas itu, buah anggur bisa ditiriskan. Sekarang, buah anggur dijamin sudah terbebas dari kandungan pestisida atau lilin yang berbahaya.

Jangan takut untuk menikmati seporsi anggur setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu; usahakan untuk meragamkan konsumsi buah Anda agar asupan mikronutrien tetap beragam.

Jupiter merupakan varietas anggur yang paling digemari di Indonesia karena mudah berbuah. Selain itu, bibit anggur ini sangat diminati karena tersedia dalam varian tanpa biji (seedless). Saat matang, kulitnya berwarna merah keunguan dan bentuknya oval.

Meskipun dalam jumlah sangat sedikit, oksalat bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal, terutama pada individu yang menderita penyakit asam urat. Anggur, yang hanya mengandung sekitar 5-10 miligram oksalat, juga merupakan buah yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.

Anggur memiliki kandungan gula alami yang dapat memicu kenaikan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis. Mengonsumsinya saat perut kosong dapat menyebabkan rasa lapar, kekurangan energi, dan bahkan hipoglikemia. Bagi yang tetap ingin menikmati anggur, disarankan untuk memakannya bersama dengan makanan lain.

Vitamin C dan B kompleks yang terdapat dalam anggur bisa membantu mencegah rasa lelah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat ini dapat dirasakan jika Anda mengonsumsinya dengan rutin dan teratur. Biasanya, anggur dimakan dalam kondisi segar sebagai hidangan penutup.