5 Cara Efektif Mengurangi Kebiasaan Mengeluh, Agar Hidup Lebih Tenang dan Tenteram

Mengeluh bisa menjadi cara seseorang untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kekecewaan mereka terhadap suatu hal. Namun, penting juga untuk belajar mengurangi kebiasaan mengeluh ini agar hidup lebih tenang dan tenteram.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 11 Jul 2024, 12:04 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 12:04 WIB
5 Cara Efektif Mengurangi Kebiasaan Mengeluh, Agar Hidup Lebih Tenang dan Tenteram
5 Cara Efektif Mengurangi Kebiasaan Mengeluh, Agar Hidup Lebih Tenang dan Tenteram (Sumber: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap individu pasti pernah merasakan stres yang membuat tubuh terasa tegang hampir setiap saat. Ketika ini terjadi, seringkali yang dilakukan adalah mengeluh kepada orang-orang di sekitar.

Namun, kebiasaan mengeluh ini bisa menjadi beban bagi orang lain. Mengeluh memang perilaku manusiawi, tetapi jika terlalu sering dilakukan, dapat berdampak buruk pada pikiran seseorang.

Mengutip dari Health Shots, Kamis (11/7/2024), menurut ahli saraf Kanada, Donald Hebb, mengeluh dapat membuat otak kita cenderung negatif secara neurologis. Hal ini memengaruhi cara kita berpikir dan berbicara, sehingga kita menjadi terbiasa melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya.

Selain itu, mengeluh juga diketahui membuat bagian otak kita yang disebut hippocampus menjadi lebih kecil. Ini karena kebiasaan mengeluh memperkuat jalur saraf negatif dalam otak, sehingga kita cenderung melihat lebih banyak masalah daripada mencari solusinya.

Meskipun begitu, bukan berarti kita harus menahan diri untuk tidak pernah curhat atau menekan emosi yang dirasakan. Mengeluh bisa menjadi cara seseorang untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kekecewaan mereka terhadap suatu hal.

Namun, penting juga untuk belajar mengurangi kebiasaan mengeluh ini. Oleh karena itu, ketahui beberapa tips menghentikan kebiasaan mengeluh agar hidup tenang dan tenteram, seperti melansir dari berbagai sumber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Tertawa

Ilustrasi wanita bahagia
Ilustrasi wanita bahagia. (Sumber: Unsplash)

Menurut penelitian dari Loma Linda University di California yang dikutip oleh Inc., tertawa dapat meningkatkan produksi endorfin dan mengirimkan dopamin ke otak, yang secara signifikan meningkatkan suasana hati.

Endorfin dan dopamin tidak hanya meningkatkan perasaan bahagia, tetapi juga membantu mengurangi tingkat stres dengan memfasilitasi pemrosesan respons emosional dan pengalaman kesenangan.

Steve Harvey, seorang advokat Law of Attraction, menyarankan untuk membawa lebih banyak tawa ke dalam hidup kita. Menurutnya, "Tertawa menarik kebahagiaan dan melepaskan negativitas."

Dengan memperbolehkan lebih banyak kebahagiaan dan tawa dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi persepsi terhadap rasa sakit dan stres yang mungkin kita alami.


2. Menjaga Positive Mindset

wanita bahagia
Ilustrasi perempuan cantik dan baik/copyright unsplash.com/Hannah Busing

Menjaga mindset positif adalah kunci penting untuk kesejahteraan emosional kita sehari-hari.

Mengutip dari Drropleen, seringkali kita cenderung ingin mengeluh tentang hal-hal di sekitar kita yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Namun, kecenderungan untuk merasa jengkel dan mengeluh lebih banyak muncul saat suasana hati sedang buruk.

Penting untuk sering mengingatkan diri sendiri bahwa setiap situasi memiliki sisi positifnya. Hal ini membutuhkan latihan untuk bisa mengenali dan menghargai sisi-sisi positif tersebut.

Memiliki sikap positif tidak berarti mengabaikan hal-hal negatif atau menganggap bahwa hal-hal negatif itu tidak ada. Sebaliknya, ini berarti kita memilih untuk melihat hal-hal dengan sudut pandang yang lebih cerah dan mengapresiasi hal-hal positif yang ada dalam setiap situasi.


3. Membuat Jurnal

Ilustrasi menulis jurnal, diary
Ilustrasi menulis jurnal, diary. (Photo by Cathryn Lavery on Unsplash)

Membuat jurnal untuk menuangkan keluhan adalah cara yang sehat untuk mengelola emosi. Dengan menulis, kamu bisa mengungkapkan semua kekesalan dan kegelisahan yang mengganggumu dalam sehari.

Tulisanmu tidak hanya membantu mengurangi beban mental, tetapi juga melatih rasa bersyukur.

Journaling tidak hanya tentang mencurahkan keluh kesah, tetapi juga mengingatkan untuk bersyukur atas berbagai nikmat kecil dalam hidup. Ini adalah langkah yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dan mengembangkan sikap positif terhadap kehidupan sehari-hari.


4. Mengeluh karena Suatu Alasan

Ilustrasi wanita
Ilustrasi wanita (Fernando Brasil/unsplash.com)

Mengutip dari Cleveland Clinic, ketika kamu merasa perlu untuk mengeluh, lakukanlah dengan tujuan untuk memperbaiki situasi, bukan sekadar mencari simpati atau belas kasihan.

Mengeluh dengan cara yang membangun juga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri. Penting untuk menanggapi keluhan dengan serius dan bertanya pada diri sendiri, "Apa inti masalahnya?

Apakah ini benar-benar mengganggu kehidupan secara keseluruhan?" Pendekatan ini akan membantu kamu melihat masalah secara lebih jelas dan dapat menemukan solusi yang tepat.


5. Terapkan Teknik Rubber Band

Ilustrasi Wanita Cantik, Apa Adanya, Sederhana
Ilustrasi Wanita Cantik, Apa Adanya, Sederhana. Photo by Uliana Soboleva on Unsplash

Teknik Rubber Band adalah metode sederhana yang bisa digunakan untuk mengurangi kebiasaan mengeluh. Caranya adalah dengan meletakkan karet gelang di pergelangan tanganmu.

Ketika kamu merasa ingin mengeluh tentang sesuatu, tarik karet gelang tersebut ke arah lenganmu. Biarkan karet gelang itu menyengat bagian dalam pergelangan tanganmu saat dilepaskan.

Tindakan ini bertujuan untuk memberikan pengingat fisik dan mental bahwa mengeluh dapat berdampak negatif pada perilaku dan suasana sekitar. Ini membantu kita menjadi lebih sadar akan kecenderungan mengeluh dan mendorong untuk menguranginya secara bertahap.

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya