Kenali 6 Penyebab Kram Kaki dan Cara Mengatasinya

Faktor-faktor yang menyebabkan kram pada otot kakimu dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya pergerakan, peredaran darah yang tidak mengalir dengan baik ke seluruh tubuh, posisi tidur yang salah serta penuaan dini.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 26 Agu 2024, 19:21 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 19:02 WIB
Kenali 6 Penyebab Kram Kaki dan Cara Mengatasinya
Kenali 6 Penyebab Kram Kaki dan Cara Mengatasinya - Credit: unsplash.com/Imani

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasa kesulitan menggerakkan kaki dan mengalami sensasi kesemutan yang tidak nyaman? Jika ya, Anda mungkin mengalami kram otot.

Kram otot adalah kontraksi tajam pada otot yang bisa bertahan beberapa detik hingga menit, dan seringkali menyerang otot betis, kaki, atau paha bagian belakang. Akibatnya, otot Anda bisa terasa kaku dan aliran darah terasa terhambat.

Kram otot kaki bisa disebabkan oleh berbagai penyebab. Melansir dari Prevention, Senin (26/8/2024),  berikut beberapa penyebab umum kram kaki dan cara mengatasinya:

 

1. Kurang Bergerak

Jika Anda sering duduk atau berdiri dalam waktu lama tanpa bergerak, seperti menatap layar komputer sepanjang hari, Anda mungkin mengalami kram otot kaki. Kram ini terjadi karena otot dan tendon menjadi kurang lentur akibat kurangnya pergerakan.

Tanpa aktivitas yang cukup, otot-otot kaki tidak mendapatkan kesempatan untuk meregang dan bergerak dengan baik, yang dapat menyebabkan kekakuan dan ketegangan.

Ketika Anda duduk atau berdiri dalam posisi yang sama terlalu lama, otot kakimu tidak mendapatkan cukup pergerakan untuk tetap fleksibel. Otot dan tendon yang jarang digunakan cenderung menyusut dan tidak elastis, membuatnya lebih rentan terhadap kram. Kram ini biasanya terjadi karena otot-otot kaki menjadi tegang dan aliran darah ke area tersebut terganggu.

Untuk meminimalisir kram pada otot bagian kaki, cobalah untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang memaksa kakimu untuk bergerak. Anda dapat melakukan olahraga secara rutin atau berjalan kaki ke tempat-tempat yang masih dapat dijangkau.

 

2. Otot-otot Bekerja Terlalu Keras

ilustrasi kaki anak
Ilustrasi/Copyright unsplash/Jordan Whitt

Aktivitas fisik yang cukup memang penting untuk mencegah kram otot kaki, tetapi perlu diingat bahwa melakukan pergerakan secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kram. Terlalu lama berdiri di permukaan yang keras, misalnya, dapat menyebabkan masalah pada otot kaki.

Ketika Anda berdiri terlalu lama di tempat yang keras, otot kaki Anda harus bekerja keras untuk menopang tubuh. Jika aktivitas ini dilakukan dalam waktu lama, otot kaki dapat menjadi lelah dan rentan terhadap kram. Kram ini biasanya disertai dengan rasa nyeri, sakit, atau kekakuan pada otot, yang membuat kaki terasa tidak nyaman.

3. Peredaran Darah Buruk

Kulit kaki pecah-pecah
Ilustrasi kulit kaki pecah-pecah/Billie on Unsplash

Kram otot kaki seringkali dikaitkan dengan pergerakan yang tidak memadai atau aktivitas fisik yang berlebihan. Namun, salah satu penyebab utama yang sering diabaikan adalah masalah sirkulasi darah. Ketika aliran darah dalam tubuh tidak lancar, sirkulasi darah dapat memburuk, dan ini bisa menjadi penyebab kram pada otot kaki.

Salah satu kondisi yang dapat mengganggu sirkulasi darah adalah penyakit pembuluh darah perifer (PPD). PPD menyebabkan penyempitan pembuluh darah di ekstremitas, seperti kaki, yang mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk mengalirkan darah secara efisien.

Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah ke otot kaki berkurang, dan ini dapat menyebabkan kram serta ketidaknyamanan.

 

4. Posisi Tidur yang Salah

[Fimela] Tidur
Ilustrasi tidur nyenyak | unsplash.com/@entersge

Jika Anda sering tidur dalam posisi tengkurap, Anda mungkin mengalami kram otot kaki. Posisi tidur ini dikenal dengan istilah plantar fleksi, di mana jari-jari kaki mengarah menjauh dari tubuh. Kondisi ini menyebabkan otot betis menjadi pendek dan tegang.

Dalam posisi plantar fleksi, otot betis berada dalam posisi kontraksi yang berkelanjutan. Jika posisi ini dipertahankan terlalu lama, otot betis bisa menjadi tegang dan kekurangan sirkulasi darah yang baik. Ketika Anda melakukan gerakan kecil atau perubahan posisi saat tidur, otot-otot yang sudah tegang ini bisa mengalami kram.

5. Penuaan

Seputar Penyakit Asam Urat
Ilustrasi Penyakit Asam Urat Pada Kaki Credit: unsplash.com/Kris

Salah satu faktor yang menyebabkan kram otot kaki adalah penuaan. Bagi Anda yang berusia 50 tahun ke atas rentan mengalami kram pada kaki. Hal ini terjadi karena neuron motorik yang ada pada lansia mengalami penurunuan. Sehingga membuat para lansia rentan mengalami kram.

Untuk mengurangi resiko tersebut Anda perlu menjaga fungsi otot dan sistem saraf tubuh. Anda dapat melakukan latihan keseimbangan dan kekuatan untuk melatih otot agar tetap lentur. Sehingga, meskipun usia mencapai 50 tahun kecil kemungkinan Anda mengalami kram.

6. Kondisi Kesehatan

Ilustrasi badan, tubuh sehat kuat
Ilustrasi badan, tubuh sehat kuat. (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami kram otot kaki cenderung meningkat, terutama bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Penurunan fungsi neuron motorik yang terjadi pada lansia merupakan salah satu faktor utama penyebab kram otot.

Neuron motorik bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak ke otot, dan penurunan fungsinya dapat mengakibatkan peningkatan risiko kram.

Pada usia lanjut, kemampuan neuron motorik untuk mengirimkan sinyal ke otot berkurang. Hal ini dapat mengganggu komunikasi antara otak dan otot, membuat otot lebih rentan terhadap kram. Selain itu, proses penuaan juga dapat mengurangi elastisitas otot dan kekuatan, berkontribusi pada ketegangan dan kram otot yang lebih sering.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya