Liputan6.com, Jakarta Mie instan adalah salah satu makanan siap saji yang sangat populer dan mudah disajikan. Terbuat dari olahan tepung dan telur, mie ini memiliki rasa khas yang membuatnya menjadi makanan favorit banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, di balik kemudahan dan kepraktisannya, mie instan memiliki bumbu yang sering kali mengandung zat aditif seperti Monosodium Glutamate (MSG).
Konsumsi MSG dalam jumlah berlebihan dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak, dengan potensi kerusakan otak serta risiko kesehatan serius lainnya seperti obesitas dan kanker. Selain itu, konsumsi mie instan secara rutin juga berpotensi menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan lainnya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Advertisement
Baca Juga
Memahami dampak dari mie instan adalah langkah pertama bagi orang tua untuk menjaga kesehatan anak-anak mereka. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada anak yang terlalu sering mengonsumsi mie instan.
Advertisement
Gangguan Kesehatan Anak Akibat Sering Makan Mie
Advertisement
Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Mie instan memiliki nutrisi yang rendah karena bahan utamanya hanya terbuat dari terigu dan tepung. Kedua bahan ini kemudian diolah melalui proses yang panjang sebelum pengemasan. Terigu dan tepung tidak mengandung vitamin dan mineral penting bagi anak di masa pertumbuhannya, sementara anak membutuhkan asupan tersebut untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan perkembangannya.
Di dalam mie instan juga terkandung tinggi kalori, karbohidrat, dan lemak trans yang berdampak pada peningkatan berat badan anak. Risiko obesitas bisa terjadi jika anak mengonsumsi mie lebih dari satu bungkus setiap hari. Selain karena konsumsi mie instan, anak juga dapat mengalami obesitas akibat beberapa hal lain.
Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Terlalu sering mengonsumsi mie instan bisa menghambat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akibat kurangnya vitamin dan mineral untuk proses pertumbuhan. Akibatnya, anak bisa saja mengalami gangguan pencernaan. Beberapa gejalanya meliputi susah buang air besar, kembung, diare, hingga kebocoran pada usus.
Jika sudah begitu, anak berisiko mengalami kekurangan gizi, dehidrasi, anemia (kurang darah), dan perdarahan di saluran pencernaan. Kondisi ini dapat semakin memperburuk kesehatan anak jika tidak segera ditangani dengan baik.
Advertisement
Kerusakan Organ Tubuh
Kandungan propylene glycol dalam mie instan berisiko menghambat perkembangan organ tubuh anak yang belum terbentuk sempurna. Propylene glycol adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menjaga kelembapan mie dalam kemasan. Bahan kimia tersebut bisa menumpuk dan mengendap di dalam hati, jantung, dan ginjal anak.
Akibatnya, anak berisiko mengalami kerusakan jangka panjang pada organ-organ penting tersebut. "Propylene glycol dalam jumlah tinggi dapat merusak organ vital anak," jelas Dr. Andi, seorang dokter spesialis anak. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsi mie instan pada anak.
Menurunkan Kesehatan Organ Vital Tubuh
Dampak yang satu ini terjadi karena kadar sodium dalam jumlah tinggi untuk mengawetkan mie dalam kemasan. Akibatnya, sodium menurunkan kinerja organ tubuh, salah satunya ginjal. Jika ginjal tidak dapat mengolah dan mengeluarkan sodium dari tubuh, maka metabolisme tubuh menjadi terganggu.
Garam akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan naiknya tekanan darah. Sodium juga bisa menumpuk pada pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan metabolisme yang serius. Jika sudah begitu, tubuh akan mengalami penumpukan cairan, termasuk di otak, yang memicu kondisi berbahaya seperti koma, kejang, dan bahkan kematian.
Advertisement
Kekurangan Nutrisi Penting
Meskipun mie instan dapat membuat kenyang, makanan ini sebagian besar terdiri dari karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat. Selain itu, makanan ini juga minim akan kandungan vitamin, mineral, protein, dan serat yang diperlukan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa konsumen mie instan juga sering mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.
Kekurangan nutrisi penting ini dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan anak. Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk tumbuh kembang yang optimal, dan mie instan tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Apakah mie instan aman dikonsumsi oleh anak-anak?
Mie instan aman dikonsumsi sesekali dalam jumlah terbatas, namun tidak disarankan untuk dikonsumsi secara rutin karena kandungan nutrisi yang rendah dan zat aditif yang berbahaya.
Advertisement
Berapa kali anak boleh makan mie instan dalam seminggu?
Sebaiknya anak hanya makan mie instan satu atau dua kali dalam sebulan untuk mengurangi risiko kesehatan.Â