Liputan6.com, Jakarta Senin (16/12/2024), Institut Media Digital dan Enterpreneurship (IMDE) menggandeng Alibaba Cloud Indonesia untuk menyelenggarakan MoU Ceremony & Seminar bertajuk “Advancing Digital Technology, Certification and Unlocking the Future of Cloud Computing and AI in Content Creation”.
Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna, Emtek City, Jakarta Barat, dan menjadi momen penting dalam komitmen IMDE sebagai lembaga pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi di era digital.
Baca Juga
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Akademik IMDE, Ciptono Setyobudi, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama strategis ini. “Seminar ini dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, baik dari segi wawasan praktis, inspirasi inovasi, hingga peluang membantu jaringan internasional,” ujarnya.
Advertisement
Ciptono menambahkan bahwa penandatanganan MoU ini menjadi langkah nyata IMDE untuk menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi canggih dan kecerdasan buatan. “Kolaborasi ini adalah bukti komitmen kami untuk mencetak talenta digital yang siap menghadapi revolusi industri 4.0,” tutupnya.
Sementara itu, Erwin Marpaung, Government Relations Alibaba Cloud Indonesia, menekankan bahwa kolaborasi ini adalah peluang langka. “Alibaba Cloud jarang bermitra dengan lembaga akademik, dan ini menunjukkan IMDE sebagai institusi yang adaptif dan mendorong penguasaan teknologi digital,” jelas Erwin.
Program ini, menurutnya, tidak hanya membekali mahasiswa dengan wawasan praktis, tetapi juga peluang sertifikasi sebagai nilai tambah di dunia kerja.
“Semua mahasiswa, dari jurusan apapun, bisa memanfaatkan kesempatan ini. Mari melek digital dan bersama-sama membangun masa depan lebih baik,” tambah Erwin.
Menghadapi Tantangan AI: Adaptif, Kreatif, dan Kompetitif
Hendy Halim, Business Development Alibaba Cloud Indonesia, menyoroti pentingnya kemampuan adaptif di era AI. Menurutnya, kemajuan kecerdasan buatan memang berdampak pada penggantian beberapa pekerjaan, sehingga manusia dituntut lebih kreatif dan kompetitif.
“Pintar saja tidak cukup. Skill seperti komunikasi, teamwork, public speaking, dan self-management sangat penting, terutama di bidang teknologi informasi,” ujar Hendy. Ia mengingatkan bahwa AI hanya alat bantu, sementara kemampuan manusia dalam menaikkan value melalui pembelajaran berkelanjutan adalah kunci menghadapi tantangan industri.
Advertisement
AI: Alat Bantu yang Tak Bisa Gantikan Peran Manusia
Ketua Program Studi D4 Produksi Media IMDE, Teguh Setiawan, menyatakan bahwa AI adalah mitra bagi manusia dalam berkarya, bukan pengganti. “AI tidak dapat menggantikan manusia, tetapi manusia yang tidak mampu menggunakan AI akan tergantikan,” tegasnya.
Teguh mengakui bahwa industri kreatif, seperti pembuatan konten video, sering menghadapi kendala seperti ide, waktu produksi, dan kebutuhan tim yang besar. “AI hadir sebagai solusi untuk efisiensi waktu, biaya, hingga proses produksi. Dari storyboarding hingga pengeditan otomatis, AI mempercepat pekerjaan tanpa mengurangi kualitas kreativitas,” tambahnya.
Ia menutup sesinya dengan ajakan inspiratif, “AI adalah kreativitas tanpa batas. Mari gunakan teknologi ini untuk mewujudkan ide-ide besar kita.”
Menghubungkan Akademisi dengan Kebutuhan Industri
Bayu Irawan, Training Specialist Alibaba Cloud Indonesia, menjelaskan peran Alibaba Cloud Academy dalam menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan industri. “Ilmu dari bangku kuliah belum cukup jika tidak diadaptasikan dengan realita industri. Melalui program ini, perspektif akademik bisa dilihat dari kacamata praktisi,” ujarnya.
Alibaba Cloud Academy hadir dengan berbagai program pelatihan dan sertifikasi, membantu mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman praktis yang relevan. Program ini menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di era teknologi digital dan AI.
Advertisement