Citizen6, Tebing Tinggi: Wisata alam tanpa wisata kuliner rasanya tidak lengkap! Demikianlah pernyataan yang pernah terlontar dan terdengar dari beberapa travelers penikmat kuliner, selain penikmat wisata alam. Tidak lumrah juga dirasa jika saat kita berwisata tidak membawa oleh-oleh makanan khas. Barang membawa satu bungkus atau bahkan lebih untuk dibagi dengan teman, sanak saudara yang nantinya akan menjadi cerita dari mulut ke mulut.
Tebing tinggi merupakan salah satu kota kecil yang terdapat di Sumatera Utara. Dibutuhkan waktu sekita 2-2,5 jam dari bandara ke Tebing Tinggi. Eits.. Jangan tertipu dulu, nama kota 'tebing tinggi'Â tidaklah sesuai dengan kontur alamnya. Tidak ada tebing-tebing di sana apalagi tebing yang tinggi. Itu hanyalah sekedar nama. Meski begitu ada wisata alam yang disediakan, seperti tempat pemandian dan wisata sejarah mengunjungi museum-museum. Ada juga lapangan merdeka tempat hiburan warga kota , mulai dari pasar malam hingga jajanan tradisional.
Saran saya, cukuplah hanya singgah di kota ini, tidak perlu sampai menginap, sebab wisata yang ditawarkan sangat sedkikit. Sebaiknya, alasan yang tepat kenapa Anda singgah di sini adalah untuk menikmati wisata kulinernya. Yap! Lemang. Di kota ini siapa yang tidak kenal kata lemang. Jika pun Anda bertanya dengan warga di sana, oleh-oleh khas tebing tinggi, jawabannya adalah lemang.
Â
Lemang terbuat dari nasi yang dimasak bersama dengan santan. Lemang ini kemudian dimasukkan ke dalam batok (bamboo) seukuran lengan manusia untuk dibakar hingga bambunya hitam. Sebelum dimasukkan ke batok, lemang terlbih dahulu dibungkus menggunakan daun muda pisang. Tujuannya supaya harum lemang tetap terjaga hingg batok dibelah.
Cara makan lemang, pertama-tama batok harus dibelah menggunakan pisau atau apapun yang bisa membelah. Setelahnya lemang bisa dimakan begitu saja. Rasanya jangan ditanya, legit dan ada rasa asingnya, tetapi tidak terlalu asin. Menurut saya justru asinnya-lah yang membuat lemang mudah menyatu dilidah orang-orang. Anda penasaran? Silahkan singgah jika anda hendak wisata ke Danau Toba.(Dewi Christina Marbun/mar)
Dewi Christina Marbun adalah Mahasiswa Ilmu Poliitik FISIP UI 2010 dan pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email dwichristinamarbun@yahoo.com
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Tebing tinggi merupakan salah satu kota kecil yang terdapat di Sumatera Utara. Dibutuhkan waktu sekita 2-2,5 jam dari bandara ke Tebing Tinggi. Eits.. Jangan tertipu dulu, nama kota 'tebing tinggi'Â tidaklah sesuai dengan kontur alamnya. Tidak ada tebing-tebing di sana apalagi tebing yang tinggi. Itu hanyalah sekedar nama. Meski begitu ada wisata alam yang disediakan, seperti tempat pemandian dan wisata sejarah mengunjungi museum-museum. Ada juga lapangan merdeka tempat hiburan warga kota , mulai dari pasar malam hingga jajanan tradisional.
Saran saya, cukuplah hanya singgah di kota ini, tidak perlu sampai menginap, sebab wisata yang ditawarkan sangat sedkikit. Sebaiknya, alasan yang tepat kenapa Anda singgah di sini adalah untuk menikmati wisata kulinernya. Yap! Lemang. Di kota ini siapa yang tidak kenal kata lemang. Jika pun Anda bertanya dengan warga di sana, oleh-oleh khas tebing tinggi, jawabannya adalah lemang.
Â
Lemang terbuat dari nasi yang dimasak bersama dengan santan. Lemang ini kemudian dimasukkan ke dalam batok (bamboo) seukuran lengan manusia untuk dibakar hingga bambunya hitam. Sebelum dimasukkan ke batok, lemang terlbih dahulu dibungkus menggunakan daun muda pisang. Tujuannya supaya harum lemang tetap terjaga hingg batok dibelah.
Cara makan lemang, pertama-tama batok harus dibelah menggunakan pisau atau apapun yang bisa membelah. Setelahnya lemang bisa dimakan begitu saja. Rasanya jangan ditanya, legit dan ada rasa asingnya, tetapi tidak terlalu asin. Menurut saya justru asinnya-lah yang membuat lemang mudah menyatu dilidah orang-orang. Anda penasaran? Silahkan singgah jika anda hendak wisata ke Danau Toba.(Dewi Christina Marbun/mar)
Dewi Christina Marbun adalah Mahasiswa Ilmu Poliitik FISIP UI 2010 dan pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email dwichristinamarbun@yahoo.com
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.