Citizen6, Bali: Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan (Pangkoopspam) memeriksa apel gelar pasukan kesiapan operasi pengamanan dalam rangka Bali Democracy Forum (BDF) ke-VI 2013 di Lapangan Niti Mandala Renon Bali.
Gelar pasukan yang dilaksanakan pada Senin 4 November 2013 kemarin ini melibatkan unsur TNI dan Polri, pecalang, serta unsur terkait lainnya yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) BDF ke-VI 2013.
BDF merupakan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri di kawasan Asia Pasifik yang membahas peluang kerja sama pembangunan politik dan demokrasi. BDF ke-VI 2013 akan dilaksanakan pada 7-8 November 2013 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, dengan tema Consolidating Demokrasi in Pluralistic Society.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya dalam pengarahannya menyampaikan, di dalam pelaksanaan pengamanan VVIP tidak akan mentolerir adanya kesalahan sekecil apapun.
"Jangan ragu-ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dengan semua unsur terkait. Cermati situasi yang berkembang secara terus menerus, serta laporkan segera bila ada kejanggalan dalam pelaksanaan tugas," tegasnya.
"Dilandasi dengan rasa saling hormat-menghormati antar sesama dan menjunjung kearifan lokal, niscaya tidak akan terjadi perbuatan-perbuatan yang mencoreng nama Bali sebagai tempat berlangsungnya BDF ke VI 2013," tambah Pangdam.
Kesiapan pengamanan ini digelar dalam rangka memberikan keyakinan kepada setiap individu, bahwa satuan tugas dan Komando Operasi telah bersinergi dan membentuk kerjasama tim secara profesional sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sehingga kesiapan pengamanan ini di jamin dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar serta berhasil.
Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya juga mengatakan, keikutsertaan Satgaspam BDF ke-VI ini harus dapat menjamin dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kepala negara dan kepala pemerintahan berikut delegasinya selama berada di Indonesia, termasuk pengamanan terhadap Presiden RI dan Ibu Negara selaku tuan rumah.
"Tugas ini harus dipegang teguh dan dilaksanakan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Karena tugas ini sangat fundamental, yang langsung turut menentukan citra dan kehormatan bangsa dan negara Indonesia," ujarnya. (Badarudin Bakri/mar)
Badarudin Bakri adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Gelar pasukan yang dilaksanakan pada Senin 4 November 2013 kemarin ini melibatkan unsur TNI dan Polri, pecalang, serta unsur terkait lainnya yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) BDF ke-VI 2013.
BDF merupakan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri di kawasan Asia Pasifik yang membahas peluang kerja sama pembangunan politik dan demokrasi. BDF ke-VI 2013 akan dilaksanakan pada 7-8 November 2013 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, dengan tema Consolidating Demokrasi in Pluralistic Society.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya dalam pengarahannya menyampaikan, di dalam pelaksanaan pengamanan VVIP tidak akan mentolerir adanya kesalahan sekecil apapun.
"Jangan ragu-ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dengan semua unsur terkait. Cermati situasi yang berkembang secara terus menerus, serta laporkan segera bila ada kejanggalan dalam pelaksanaan tugas," tegasnya.
"Dilandasi dengan rasa saling hormat-menghormati antar sesama dan menjunjung kearifan lokal, niscaya tidak akan terjadi perbuatan-perbuatan yang mencoreng nama Bali sebagai tempat berlangsungnya BDF ke VI 2013," tambah Pangdam.
Kesiapan pengamanan ini digelar dalam rangka memberikan keyakinan kepada setiap individu, bahwa satuan tugas dan Komando Operasi telah bersinergi dan membentuk kerjasama tim secara profesional sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sehingga kesiapan pengamanan ini di jamin dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar serta berhasil.
Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya juga mengatakan, keikutsertaan Satgaspam BDF ke-VI ini harus dapat menjamin dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kepala negara dan kepala pemerintahan berikut delegasinya selama berada di Indonesia, termasuk pengamanan terhadap Presiden RI dan Ibu Negara selaku tuan rumah.
"Tugas ini harus dipegang teguh dan dilaksanakan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Karena tugas ini sangat fundamental, yang langsung turut menentukan citra dan kehormatan bangsa dan negara Indonesia," ujarnya. (Badarudin Bakri/mar)
Badarudin Bakri adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.