Harga Kripto Hari Ini 5 April 2022: Bitcoin dan Ethereum Kembali Melemah

Pasar kripto mulai kembali menunjukkan penurunan Selasa (5/4/2022) pagi, setelah reli panjang selama akhir Maret 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Apr 2022, 06:25 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 06:25 WIB
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat mulai melemah setelah reli panjang selama akhir Maret 2022. Beberapa Altcoin jajaran teratas yang sempat menguat harus kembali ke zona merah, Selasa pagi (5/4/2022).

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,37 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,08 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 46.507,01 per koin atau setara Rp 666,8 juta (asumsi kurs Rp 14.338 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH turun 0,04 persen, tetapi masih menguat 4,21 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.512,88 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga harus turun. Dalam 24 jam terakhir BNB merosot 0,65 persen. Namun masih naik 2,96 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 446,35 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih kokoh di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,54 persen dan 0,61 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,20 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) masih melemah sejak kemarin. Dalam satu hari terakhir SOL turun 3,97 persen. Namun masih menguat cukup besar yaitu 39,16 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 131,04 per koin.

XRP setelah sempat menguat kemarin, kini harus kembali melemah. Dalam satu hari terakhir, XRP merosot 2,07 persen dan 6,67 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,8264 per koin. 

Terra (LUNA) berbanding terbalik dengan XRP, setelah sempat melemah kemarin, kini Terra kembali menguat. Terra naik 2,59 persen dalam 24 jam terakhir dan 16,99 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 115,38 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya alami pergerakan harga yang berlawanan. USDT dalam 24 jam terakhir melemah 0,01 persen, tetapi harganya masih bertahan di USD 1,00 per koin. 

Sedangkan, USDC berhasil menguat 0,05 persen dalam satu hari terakhir yang membuat harganya  berada di level USD 0,9999 per koin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berapa Sisa Suplai Bitcoin Saat Ini?

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya, bitcoin sebagai salah satu cryptocurrency terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya merupakan pelopor dari lahirnya koin alternatif (Altcoin) baru yang ada hingga saat ini. 

Selain menjadi pelopor, Bitcoin juga menjadi kripto yang paling populer karena harganya yang sangat tinggi, bahkan pada November 2021, Bitcoin pernah menyentuh harga hampir USD 69.000 atau sekitar Rp 991,4 juta (asumsi kurs Rp 14.368).

Meskipun populer, ternyata bitcoin memiliki persediaan yang terbatas. Lantas ada berapa persediaan Bitcoin saat ini dan berapa sisa suplainya yang tersedia?

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 4 April 2022 Bitcoin memiliki maksimum suplai sebanyak 21 juta Bitcoin. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 19.001,856 Bitcoin yang berhasil ditambang atau yang telah beredar di dunia. 

Jika dihitung selisih antara total suplai dengan yang sudah beredar saat ini, sisa keseluruhan suplai Bitcoin sekarang adalah sebanyak 1.998.144.

Dilansir dari Investopedia, Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009. Ini mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam white paper milik Satoshi Nakamoto. 

Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional, dan tidak seperti mata uang yang dikeluarkan pemerintah, Bitcoin dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.

Namun, alasan mengenai persediaan Bitcoin yang hanya 21 juta belum dijelaskan secara pasti dan langsung dari Satoshi sendiri.

Meski begitu, sebetulnya tak perlu khawatir jika tidak mengetahuinya. Lantaran, mata uang ini dapat dibagi sampai jumlah yang tak terhingga secara efektif.

Artinya, jumlah tepatnya bukan menjadi masalah selama bisa membaginya menjadi berapa bagian sesuai persetujuan dengan pihak lain, selama jumlah batasnya tetap sama. Karena seperti diketahui, masih ada nominal terkecil dari Bitcoin yaitu Satoshi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya