Do Kwon Diketahui Tutup Kantor Pusat Sebelum Kripto UST dan Luna Anjlok

Terraform Labs Korea memutuskan untuk membubarkan kantor pusatnya di Busan dan cabang Seoul.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Mei 2022, 08:43 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 08:43 WIB
Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)
Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Terraform Labs, Do Kwon dilaporkan menutup perusahaannya di Korea beberapa hari sebelum runtuhnya cryptocurrency terra (LUNA) dan stablecoin Terra USD (UST).

Menurut kantor pendaftaran mahkamah agung Korea Selatan, Terraform Labs Korea memutuskan untuk membubarkan kantor pusatnya di Busan dan cabang Seoul pada rapat umum pemegang saham 30 April, Digital Today melaporkan. 

“Pada tanggal 4 Mei, kantor pusat Terraform Labs Korea dibubarkan dan pada tanggal 6 Mei, cabang Seoul dibubarkan,” isi laporan tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (21/5/2022). 

Pada 9 Mei, UST kehilangan patoknya terhadap dolar AS dan harganya terus jatuh. Pada saat penulisan, ini diperdagangkan sekitar USD 0,08 atau sekitar Rp 1.172. LUNA juga turun tajam dari di atas USD 80 pada 30 April menjadi kisaran USD 0,00013351.

Terraform Labs adalah perusahaan yang didirikan di Singapura, namun terdaftar untuk menjalankan bisnis di Korea Selatan sebagai Terraform Labs Korea, dengan kantor pusat di Busan dan cabang di Distrik Seongdong di Seoul timur.

Kwon mendirikan Terraform Labs Korea pada 21 Juni 2019. Pada 26 September 2019, pendiri Ticket Monster (Tmon) Shin Hyun-sung bergabung dengan perusahaan sebagai co-founder kedua. Namun, ia mengundurkan diri pada 2 Maret 2020, meninggalkan Kwon untuk menjabat sebagai CEO Terraform Labs.

Analisis on-chain oleh perusahaan analitik data blockchain Elliptic menemukan di tengah kejatuhan UST dan LUNA, Luna Foundation Guard (LFG) mengirim cadangan Bitcoinnya ke bursa cryptocurrency Gemini dan Binance.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Kripto Hari Ini Sabtu 21 Mei 2022: Bitcoin Cs Kembali Lesu

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Memasuki akhir pekan ketiga Mei 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali memasuki zona merah pada Sabtu (21/5/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas yang sebelumnya menguat, kini kembali melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (21/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,99 persen dalam 24 jam dan 2,37 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 29.237,62 per koin atau setara Rp 428,9 juta (asumsi kurs Rp 14.672 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 1,94 persen dan 4,99 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.965,28 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin berhasil menguat di tengah kripto teratas yang melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB meroket tipis 0,16 persen dan 2,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,93 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) sayangnya masih melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 0,70 persen dan 5,33 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5199 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga harus kembali ke zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 1,43 persen dan 1,17 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 50,19 per koin.

XRP turut kembali melemah hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP ambels 0,69 persen dan 5,28 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4128 per koin. 

Nasib Terra (LUNA) masih cukup mengkhawatirkan. Terra anjlok 10,76 persen dalam 24 jam terakhir dan 98,66 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 0,0001421 per koin.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC di level USD 1,00.

Binance USD (BUSD) menguat 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD masih bertahan di level USD 1,00 per koinnya. 

Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) melemah 18,58 persen dalam 24 jam terakhir. Membuat harganya berada di level USD 0,06802.

 

 
 

 

Pasar Kripto Sedikit Pulih di Tengah Sentimen Kekhawatiran Resesi

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, seiring dengan pemulihan kecil pada pasar kripto, Bitcoin tidak memiliki banyak hal untuk dibicarakan sejak sehari terakhir. Pada Jumat, Bitcoin masih berjuang untuk tetap di atas USD 30.000 atau sekitar Rp 439,5 juta. 

Bitcoin baru-baru ini berpindah tangan di sekitar USD 3.200, naik lebih dari 4,4 persen selama 24 jam terakhir. Peningkatan tersebut mengungguli Ether, yang naik sedikit lebih dari 3,5 persen selama periode yang sama. 

Kripto lainnya sebagian besar juga mencatat keuntungan yang lebih kecil karena investor terus memilih aset digital paling terkenal daripada yang lebih kecil dan lebih berisiko. XRP, SOL, ADA, dan MATIC naik kurang dari satu persen. 

Namun, secara keseluruhan pasar tetap berpotensi suram dengan investor terus tersiksa dengan tekanan inflasitiga kali lipat dan prospek resesi yang membayangi. 

Altcoin sebagian besar membuntuti langkah Bitcoin di tengah ketidakpastian ekonomi yang menjamur dalam beberapa bulan terakhir. 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya