Liputan6.com, Jakarta - Aset digital masih terjebak di zona merah sepanjang pekan ketiga Juni 2022 karena ketakutan inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun sempat menguat sesaat, penguatan tersebut lebih seperti jebakan bagi para investor.Â
Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap kembali berbalik arah ke zona merah setelah tampil gemilang, pasca The Fed menaikkan suku bunganya. Misalnya saja, Bitcoin yang kembali diperdagangkan dengan nilai USD 20.335 atau setara Rp 301,7 juta.Â
Baca Juga
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan perdagangan pasar kripto, terutama Bitcoin bergerak secara anomali. Permainan whales atau bandar sangat terlihat sehingga reli singkat pasca kenaikkan suku bunga AS merupakan "jebakan banteng" atau bull trap.
Advertisement
Pada kondisi pasar seperti Afid menjelaskan ada sederet kripto yang masih berpotensi melemah lebih dalam sepanjang pekan ketiga Juni 2022. Adapun deretan kripto-nya sebagai berikut.
1. UMA (UMA)
UMA atau Universal Market Access adalah protokol untuk pembuatan aset synthetic berdasarkan blockchain Ethereum. UMA secara khusus memungkinkan penggunanya untuk merancang dan membuat kontrak keuangan yang dijalankan sendiri dan ditegakkan sendiri yang dijamin dengan insentif ekonomi dan menjalankannya di blockchain Ethereum.
Menurut Afid, UMA dapat tenggelam di bawah dukungan utamanya untuk mendekati titik rendah. Dari analisis teknikal UMA mungkinkan akan alami penurunan sekitar 13 persen.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SKL-TRX
2. SKALE Network (SKL)
SKALE Network adalah sebuah solusi penskalaan Layer-2 yang mampu menciptakan lingkungan sidechain untuk mengurangi kemacetan di jaringan Ethereum. Afid menjelaskan SKL akan masuk fase bearish dalam waktu dekat.
"Pergerakan SKL akan bearish pada pekan ini. Hal tersebut terlihat dari analisis teknikalnya, SKL sudah membentuk pola reserve cup and handle sebagai sinyal bearish. Penurunan SKL bisa sampai USD 0,0467 atau sekitar 15 persen dari harga USD 0,0556," kata Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (18/6/2022).
3. Kyber Network Crystal v2 (KNC)
Setelah sempat reli bullish pada pekan lalu, kini Kyber Network Crystal v2 (KNC) harus terkoreksi dengan penurunan nilai yang cukup signifikan. Menurut Afid, KNC akan berpotensi bearish, karena sudah overbought dengan kenaikan harga yang tinggi sebelumnya.
"Pelaku pasar tampaknya sudah jenuh dengan KNC. Analisis teknikal KNC menunjukan nilai KNC bisa turun dari harga batas bawahnya USD 1,485 ke USD 1,139 atau turun 20 persen," tutur Afid.
Â
Advertisement
Litecoin-Tron
4. Litecoin (LTC)
Litecoin adalah aset kripto yang di buat pada 2011 dan software open source di bawah lisensi MIT/X11. Litecoin bisa dibilang aset kripto turunan Bitcoin Core QT yang berarti semua yang ada di dalam Litecoin tidak berbeda jauh dengan Bitcoin.
Litecoin masuk fase bearsih karena sentimen negatif dari aksi Bithumb dan Upbit yang delisting LTC karena protokol baru yang dirilis. Litecoin melakukan upgrade MimbleWimble Extension Blocks yang tidak sesuai dengan peraturan AML (anti pencucian uang) Korea Selatan.Â
5. TRON (TRX)
Tron merupakan platform terdesentralisasi berbasis blockchain yang bertujuan untuk membangun sistem hiburan konten digital global gratis dengan teknologi penyimpanan yang terdistribusi. Jaringan Tron menggunakan aset kripto-nya sendiri yang disebut Tron (TRX).
Menurut Afid, TRX tidak lepas dari kondisi penurunan harga kripto akhir-akhir ini dipicu oleh rencana The Fed yang akan bakal menaikkan suku bunga dan memperketat kondisi moneter.Â
"Dari analisis teknikal, penurunan TRX bisa mencapai 16 persen dari harga USD 0,05349 menuju USD 0,04616," pungkas dia.
Harga Kripto Sabtu Pagi 18 Juni 2022
Sebelumnya, menjelang akhir pekan ketiga Juni 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau alami pergerakan harga yang beragam pada Sabtu (18/6/2022) pagi. Mayoritas kripto jajaran teratas masih bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, 18 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,13 persen dalam 24 jam dan 29,74 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.561 per koin atau setara Rp 305.1 juta (asumsi kurs Rp 14.838 per dolar AS).Â
Ethereum (ETH) juga masih melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 1,02 persen dan 35,54 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.084 per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang berhasil menguat di tengah kripto lain yang melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat tipis 1,12 persen, tetapi masih melemah 24,96 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 216 per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) pagi ini kembali menguat tipis. Dalam satu hari terakhir ADA naik 0,04 persen. Namun masih melemah 17,06 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4865 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga berhasil menguat. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat 0,89 persen, tetapi masih melemah 17,25 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 31,35 per koin.
XRP turut menguat. XRP naik 1,34 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 17,09 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3197 per koin.Â
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989. Sedangkan USDC dihargai USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,08 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Advertisement