Liputan6.com, Jakarta EOS adalah platform yang dirancang untuk memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi (atau disingkat DApps). Tujuan proyek ini relatif sederhana yaitu membuatnya sesederhana mungkin bagi pemrogram untuk merangkul teknologi blockchain.
Dilansir dari Coinmarketcap, EOS juga memastikan jaringan lebih mudah digunakan. Akibatnya, alat dan sumber daya pendidikan disediakan untuk mendukung pengembang yang ingin membangun aplikasi fungsional dengan cepat.
Baca Juga
Prioritas lainnya termasuk menyediakan tingkat skalabilitas yang lebih besar daripada blockchain lainnya, beberapa di antaranya hanya dapat menangani kurang dari selusin transaksi per detik.
Advertisement
Jaringan EOS juga memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang dinamai EOS Coin. EOS menggunakan mekanisme konsensus delegated proof-of-stake. Konsep ini digagas oleh Larimer, dan bertujuan untuk memecahkan beberapa kekurangan yang terlihat dalam sistem PoW dan PoS.
Blockchain ini diluncurkan pada Juni 2018. EOS juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bagi pengguna dan bisnis. Sementara proyek mencoba untuk memberikan keamanan yang lebih besar dan lebih sedikit gesekan bagi konsumen, itu juga untuk membuka fleksibilitas dan kepatuhan bagi perusahaan.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (13/12/2022), EOS Coin melemah 2,00 persen dalam 24 jam terakhir. Harga EOS Coin saat ini berada di level Rp 15.159 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 1,9 triliun.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 39. EOS Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 16,3 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 1 miliar EOS Coin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Pendiri EOS
Platform EOS dikembangkan oleh perusahaan Block.one, dan buku putihnya ditulis oleh Daniel Larimer dan Brendan Blumer.
Kedua orang tersebut terus menjadi anggota tim eksekutif Block.one, dengan Blumer sebagai CEO dan Daniel Larimer sebagai CTO.
Blumer adalah pengusaha serial, dan salah satu usaha awalnya adalah menjual aset virtual untuk video game. Dia kemudian mendirikan Okay.com, sebuah agen real estate yang berfokus secara digital di Hong Kong.
Larimer adalah seorang programmer perangkat lunak yang juga telah memulai serangkaian usaha kripto. Mereka termasuk platform perdagangan kripto BitShares dan blockchain Steem. Pasangan ini bertemu pada 2016 dan membentuk Block.one pada tahun berikutnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement