Liputan6.com, Jakarta - Awal pekan pada Senin, (27/3/2023), harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau. Demikian juga harga bitcoin dan ethereum yang kompak melesat.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto jajaran teratas bitcoin (BTC) melonjak 1,39 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin melemah tipis 0,11 persen.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 27.974,95 atau sekitar Rp 423,86 juta (asumsi kurs Rp 15.152 per dolar Amerika Serikat).
Advertisement
Sementara itu, harga ethereum (ETH) menguat 1,38 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga ethereum bertambah 0,18 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.780,93 atau sekitar Rp 26,96 juta.
Demikian juga harga binance coin (BNB) naik 1,7 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB merosot 2,03 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 329,04.
Harga XRP mendaki 0,08 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, selama sepekan terakhir, harga XRP melambung 16,16 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4498.
Harga cardano (ADA) naik 0,76 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano menanjak 3,38 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,3555.
Di sisi lain, harga polygon (MATIC) bertambah 1,8 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga polygon merosot 5,02 persen. Kini, harga polygon berada di posisi USD 1,11.
Harga dogecoin (DOGE) naik 0,43 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin terpangkas 0,18 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,07449.
Di sisii lain, harga solana (SOL) melesat 1,22 persen selama 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana tergelincir 4,36 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 20,92.
Harga kripto hari ini yakni harga tether (USDT) melemah tipis 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga tether susut 0,22 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.
Harga USD Coin (USDC) bertambah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC bergerak di zona merah. Kini, harga USDC berada di posisi USD 0,9997.
Untuk kapitalisasi pasar kripto global selama satu hari naik 1,53 persen menjadi USD 1,17 triliun.
Kripto Senilai Rp 1,8 Triliun Dicuri Sepanjang 2023 dari 19 Pelanggaran
Sebelumnya, perusahaan yang menyediakan data dan analitik blockchain, Crystal Blockchain mengatakan dalam sebuah laporan baru sepanjang 2023 peretas telah mencuri USD 119 juta atau setara Rp 1,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.166 per dolar AS) kripto dalam 19 pelanggaran.
Dilansir dari CoinDesk, Minggu (26/3/2023), salah satu pelanggaran yang tercatat adalah peretasan pertukaran kripto Mt.Gox pada 2011 hingga 18 Februari 2023. Peretasan DeFi terbesar sepanjang tahun ini adalah Bonq DAO yang terjadi pada Februari, sebuah protokol peminjaman terdesentralisasi.
Peretas mengkompromikan kontrak pintar protokol dan memanipulasi harga token AllianceBlock, menguras sekitar USD 88 juta atau setara Rp 1,3 triliun kripto dari protokol.
Serangan terkait DeFi terbesar kedua adalah pada protokol Platypus Finance, yang mengeluarkan stablecoin USP. Serangan juga terjadi pada Februari menyebabkan depegging stablecoin dan hilangnya dana sekitar USD 9 juta atau setara Rp 136,4 miliar milik pengguna.
Namun, tidak seperti banyak insiden serupa, yang satu ini berakhir dengan relatif baik: Protokol dapat mengembalikan sebagian uang pengguna dan penyelidik melacak dompet peretas ke bursa Binance, menemukan siapa mereka dan menangkap dua orang di Prancis.
Laporan tersebut juga mencatat dalam satu serangan phishing terbesar sepanjang tahun ini, kolektor non-fungible token (NFT) Kevin Rose kehilangan NFT senilai sekitar USD 1 juta atau setara Rp 15,1 miliar setelah dompet pribadinya disusupi pada akhir Januari.
Tahun lalu, USD 4,17 miliar atau setara Rp 63,2 triliun dicuri dalam 199 insiden, kata perusahaan itu, perkiraan yang lebih tinggi daripada data Chainalysis yang menunjukkan USD 3,8 miliar atau setara RP 57,6 triliun kripto dicuri pada 2022.
Advertisement
Catatan Medis Rumah Sakit di Rumania Diretas, Pelaku Minta Tebusan Bitcoin
Sebelumnya, Rumah Sakit Saint Gheorghe di Botosani, Rumania Timur Laut, telah menjadi target peretas yang mengunci catatan medisnya sejak Desember dan menuntut pembayaran dalam mata uang kripto untuk memulihkan akses ke file.
Setelah mengkompromikan server, mereka mengenkripsi data dan meninggalkan pesan dalam bahasa Inggris, meminta uang tebusan sebesar 3 Bitcoin lebih dari USD 50.000 dengan nilai tukar saat ini atau setara Rp 758,3 juta (asumsi kurs Rp 15.166 per dolar AS).
Serangan itu telah dipersiapkan dengan baik, Baik spesialis komputer dari Direktorat Investigasi Kejahatan Terorganisir dan Terorisme maupun pakar yang bekerja untuk perusahaan keamanan siber Bitdefender Rumania tidak dapat mendekripsi informasi tersebut.
Direktur pelaksana rumah sakit Catalin Dascalescu, mengatakan kepada wartawan otoritas penegak hukum telah melakukan penyelidikan.
“Kami berharap dapat melanjutkan aktivitas medis dengan kapasitas normal mulai Senin,” kata Dascalescu, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut, dikutip dari Bitcoin.com Minggu (26/3/2023).
Dengan dibajaknya basis data, rumah sakit tidak dapat mengajukan laporannya untuk layanan yang dilakukan pada bulan terakhir 2022 dan menerima pembayaran masing-masing.
Namun, pejabat di Rumah Asuransi Kesehatan Nasional Rumania mengatakan mereka sedang mengerjakan solusi yang memungkinkan staf medis menerima gaji mereka. Penyelidik percaya peretas telah mengakses data dari jarak jauh melalui sistem perusahaan yang bertanggung jawab untuk memelihara peralatan komputasi.
Ini bukan insiden peretasan pertama semacam ini di Rumania dalam beberapa tahun terakhir. Pada musim panas 2019, empat rumah sakit lain menjadi sasaran dengan cara serupa. Rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di AS juga menjadi korban serangan ransomware setelah pandemi Covid-19.
Usai Beri Pengumuman ke Coinbase, SEC Kini Peringatkan Investor Terkait Investasi Kripto
Sebelumnya, setelah mengumumkan kemungkinan akan menuntut Coinbase karena menjual produk sekuritas yang tidak terdaftar, Securities and Exchange Commission (SEC) mengeluarkan peringatan keras kepada investor untuk menjauh dari kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (25/3/2023), ini adalah upaya terbaru dan paling langsung SEC untuk membuktikan semua cryptocurrency, kecuali Bitcoin, harus didaftarkan sebagai sekuritas.
SEC pada 23 Maret lalu memperingatkan investor soal investasi dalam sekuritas aset kripto bisa sangat fluktuatif dan spekulatif, dan platform tempat investor membeli, menjual, meminjam, atau meminjamkan sekuritas ini mungkin tidak memiliki perlindungan penting bagi investor.
Dalam beberapa hal, peringatan investor menawarkan pratinjau tentang apa yang dilihat SEC sebagai alasan dan ketuanya, Gary Gensler, percaya semua penerbit dan bursa cryptocurrency harus mendaftar. Ini menjadi tujuan yang akan dikejar dalam kemungkinan tuntutan hukum terhadap Coinbase.
Coinbase dengan sangat jelas, ia akan melawan gugatan semacam itu di pengadilan seperti yang terjadi pada Ripple saat ini, hasilnya pasti akan menjadi preseden pengadilan, apakah cryptocurrency adalah sekuritas.
SEC juga mempersingkat investor tentang risiko tinggi aset kripto yang mudah menguap dan prevalensi penipuan dan penipuan, diakhiri dengan saran investasi standar untuk memiliki rencana investasi, memiliki portofolio aset yang beragam, dan memahami risikonya.
Advertisement