McDonald's Hadirkan McNuggets Land di Metaverse

Pada 2021, McDonald's China merilis satu set 188 non-fungible token (NFT) untuk merayakan hari jadinya yang ke-3.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jul 2023, 17:54 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 16:00 WIB
McDonald's
Beer burger, McNuggets dan kentang goreng McDonald's. (Dok. Instagram/@josheatsphilly)

Liputan6.com, Jakarta McDonald's Hong Kong telah memilih The Sandbox untuk membangun pengalaman Web3 pertamanya, McNuggets Land, dunia maya yang didedikasikan untuk merayakan ulang tahun ke-40 Chicken McNuggets.

Pengalaman membawa pengguna ke toko virtual dengan pabrik tersembunyi dan tur melalui sejarah camilan ayam, memungkinkan gamer untuk bermain dan menyelesaikan misi untuk memenangkan hadiah, seperti token utilitas The Sandbox, yang digunakan untuk membeli barang virtual dan menyesuaikan avatar di platform.

Konsumen McDonald's Hong Kong juga dapat memenangkan kupon Chicken McNuggets gratis selama 365 hari untuk penukaran di restoran jaringan tersebut. Untuk bergabung dengan dunia maya, pengguna hanya membutuhkan alamat email.

Pengalaman metaverse telah muncul sebagai alat untuk strategi membangun merek dalam beberapa tahun terakhir, memungkinkan perusahaan untuk mengubah produk dan layanan, serta membangun program loyalitas online.

Melansir Cointelegraph, Sabtu (22/7/2023), Co-founder dan chief operating officer The Sandbox, Sebastien Borget mengatakan kemitraan dengan McDonald's membawa The Sandbox ke tingkat baru dan lebih dekat untuk mewujudkan tujuan akhir adopsi massal metaverse.

Rantai makanan cepat saji raksasa telah memilih perangkat Web3 untuk melibatkan pelanggan di masa lalu. Pada 2021, misalnya, McDonald's China merilis satu set 188 non-fungible token (NFT) untuk merayakan hari jadinya yang ke-3.

“Peluncuran penerbitan mandiri sekarang memungkinkan mitra kami untuk menyadari potensi sebenarnya dan memonetisasi merek mereka di metaverse dengan membuat pengalaman pelanggan mereka tersedia untuk semua orang, setiap saat,” kata Borget tentang fitur yang baru dirilis, memungkinkan merek untuk meluncurkan pengalaman langsung di platform.

McDonald's bukanlah merek global pertama yang merangkul dunia maya melalui kolaborasi dengan The Sandbox. Perusahaan Web3 ini telah bermitra dengan hampir 400 perusahaan, termasuk Warner Music Group, Ubisoft, Gucci dan Adidas, serta Snoop Dogg, The Smurfs, Care Bears, The Walking Dead, dan Atari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Filipina Optimis Jadi Pusat Kripto dan Blockchain di Asia

Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Pendiri Blockchain Council of the Philippines (BCP), Donald Lim mengatakan Filipina memiliki semua bahan untuk adopsi kripto dan blockchain. 

Dalam sebuah wawancara, Lim membagikan pemikirannya tentang potensi Filipina untuk adopsi kripto dan menjelaskan mengapa dia yakin proyek blockchain berpotensi berhasil di dalam negeri.

Lim mengatakan optimisme ini didorong karena BCP mengakui dunia sedang bergerak menuju Web3, ia mengadakan acara yang disebut Pekan Blockchain Filipina dan menemukan ekosistem Web3 di Filipina ingin berkembang secara global.

“Kami merasa sangat kuat kami dapat menjadi ibu kota blockchain di Asia. Kami menyadari kami memiliki pengetahuan teknis, kami masih sangat muda, kami memiliki usia rata-rata 25 tahun, dan dalam hal adopsi, kami dapat beradaptasi dengan cepat, seperti yang terjadi dengan Axie Infinity,” kata Lim, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (18/7/2023).

Pada 2021, game blockchain play-to-earn (P2E) Axie Infinity menjadi populer di Filipina. Perkiraan menunjukkan 40 persen basis pemain game tersebut berasal dari negara berkembang. Menurut Lim, ini memperkenalkan banyak konsep Web3 ke negara tersebut, seperti pembuatan dompet kripto.

 


Minat Global

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Sejak itu, eksekutif BCP mengatakan ada banyak minat dari pemain global untuk menyiapkan proyek mereka di negara tersebut. 

“Kami melihat di seluruh dunia, banyak organisasi internasional yang ingin menembus Filipina,” katanya.

Menurut Lim, organisasi-organisasi ini dapat berkembang di negara ini, bukan hanya karena demografinya, tetapi juga karena sikap pemerintah terhadap kripto dan blockchain

Meskipun pedagang Filipina baru-baru ini bergabung dengan Bitcoin dan kripto, Lim yakin kemungkinan untuk tinggal di Filipina hanya menggunakan Bitcoin atau kripto masih jauh.

Namun, ini bisa terjadi empat atau lima tahun ke depan setelah seluruh infrastruktur matang. Ini berarti kripto tidak hanya akan digunakan untuk pembayaran, tetapi juga untuk membeli token yang tidak dapat dipertukarkan, masuk ke metaverse dan aktivitas lainnya.

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya