OpenSea Rebut Kembali Pangsa Pasar NFT Usai Pengumuman Token SEA

Pasar NFT terus berkembang, dan OpenSea berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin. Mereka mengumumkan peluncuran token native, SEA, bersamaan dengan pembaruan besar-besaran platform yang disebut OS2.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 22 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 06:00 WIB
OpenSea
OpenSea. Dok: opensea.io... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - OpenSea mengalami kebangkitan dalam beberapa waktu terakhir, dengan pangsa volume pasar NFT Ethereum mencapai 71,5% dalam seminggu terakhir. Sebagai perbandingan, empat minggu sebelumnya, OpenSea hanya menguasai 25,5% pangsa pasar NFT Ethereum.

Sebagian besar peningkatan ini terjadi dalam seminggu terakhir, di mana pangsa pasar OpenSea melonjak dari 42,4% menjadi 71,5%, terutama mengambil bagian dari pangsa pasar Blur dalam total volume NFT.

Lonjakan volume ini kemungkinan besar disebabkan oleh pengumuman token SEA yang telah lama ditunggu-tunggu oleh komunitas. OpenSea secara resmi mengumumkan token SEA pada 13 Februari. Sejak saat itu, platform ini mencatat rata-rata volume perdagangan NFT sebesar 17,4 juta per hari. Sebagai perbandingan, dalam lima hari sebelum pengumuman token tersebut, OpenSea hanya mencatat rata-rata volume sebesar USD 3,47 juta per hari.

Melansir The Block, Sabtu (22/2/2025), jumlah transaksi di OpenSea juga meningkat drastis, dengan rata-rata 14.700 transaksi per hari setelah pengumuman token. Sebelumnya, dalam lima hari sebelum pengumuman SEA, rata-rata jumlah transaksi hanya sekitar 6.100 per hari.

Meskipun detail spesifik mengenai token SEA masih terbatas, OpenSea telah mengkonfirmasi bahwa pengguna di Amerika Serikat memenuhi syarat untuk mendapatkan token ini. Selain itu, riwayat penggunaan platform juga akan menjadi faktor utama dalam menentukan alokasi airdrop. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pengguna yang aktif menggunakan OpenSea selama era puncak NFT di tahun 2021.

 

Langkah Berani OpenSea: Peluncuran Token SEA, Revamp OS2, dan Perebutan Dominasi Pasar NFT

OpenSea
Ilustrasi OpenSea sebagai salah satu marketplace peer-to-peer NFT (Sumber: OpenSea)... Selengkapnya

Pasar NFT terus berkembang, dan OpenSea berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin. Mereka mengumumkan peluncuran token native, SEA, bersamaan dengan pembaruan besar-besaran platform yang disebut OS2. Langkah ini mencerminkan komitmen OpenSea untuk lebih melibatkan komunitas, meningkatkan kreativitas, dan merebut kembali dominasinya di pasar NFT yang semakin kompetitif.

Pengumuman token SEA memicu antusiasme besar di komunitas NFT, terutama terkait airdrop yang akan datang. OpenSea Foundation menyatakan bahwa token ini hanya akan tersedia bagi pengguna di AS, yang memberikan kejelasan bagi banyak pihak di komunitas NFT.

Namun, mekanisme awal distribusi airdrop mendapat kritik karena lebih mengutamakan tindakan jangka pendek daripada loyalitas jangka panjang dan interaksi nyata dengan platform. Menanggapi hal ini, OpenSea segera melakukan penyesuaian.

Mereka menegaskan bahwa aktivitas historis pengguna di platform akan menjadi faktor utama dalam menentukan kelayakan airdrop, selain beberapa aspek lain yang terkait dengan peluncuran OS2. Langkah ini menunjukkan kesiapan OpenSea untuk beradaptasi dengan kebutuhan pengguna setianya.

Selain itu, OpenSea juga menghentikan sistem reward XP untuk listing dan bidding. Keputusan ini cukup mengejutkan, tetapi bertujuan untuk mengatasi masalah di mana sistem XP lebih menguntungkan mereka yang melakukan transaksi besar dengan biaya tinggi daripada kontribusi komunitas yang lebih organik.

CEO OpenSea, Devin Finzer, menegaskan bahwa tujuan utama platform ini adalah membangun ekosistem yang kuat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sistem reward pun diperbarui untuk lebih mencerminkan visi ini.

Sebagai bagian dari perubahan ini, OpenSea mengadopsi sistem XP shipments pada 14 Februari. Meski detailnya masih belum sepenuhnya jelas, XP shipments tampaknya dirancang untuk memberikan insentif kepada pengguna yang benar-benar berinvestasi dalam NFT, bukan sekadar bertransaksi dalam jumlah besar.

 

OS2: Perombakan Besar Menuju Era Baru

Sanksi Keras Bagi Penjual NFT Foto KTP di OpenSea, Bisa Kena Denda Rp1 Miliar
Awas, jual NFT foto KTP di OpenSea terancam pidana dan denda Rp1 M. (unsplash/bjorn pierre).... Selengkapnya

Selain peluncuran token SEA, OpenSea juga mengembangkan OS2, versi terbaru dari marketplace NFT mereka. CEO Devin Finzer mengakui bahwa OpenSea mulai terasa “terlalu korporat, terlalu Web2,” sehingga perlu dilakukan perubahan besar agar lebih relevan dengan komunitas Web3.

OS2 hadir dengan desain ulang yang lebih ramah pengguna, serta peningkatan pengalaman bagi pemula maupun pengguna berpengalaman. Salah satu inovasi utamanya adalah integrasi 14 jaringan blockchain baru, termasuk jaringan Layer-2 Ethereum seperti Sonieum dan Apechain, yang memperluas jangkauan dan interoperabilitas platform. Langkah ini penting untuk menciptakan ekosistem NFT yang lebih terhubung dan terbuka.

Selain itu, OS2 memperkenalkan biaya marketplace yang lebih kompetitif sebesar 0,5% dan menghapus biaya swap sepenuhnya. Ini merupakan langkah strategis yang secara langsung menantang pesaing seperti Blur. OpenSea juga mengembalikan fitur locked items, merelisting koleksi yang sebelumnya dihapus, dan mencabut larangan yang dianggap tidak diperlukan. Perubahan ini mencerminkan pendekatan yang lebih fleksibel dan ramah pengguna dalam hal moderasi konten dan kebijakan platform.

 

Navigasi Pasar NFT yang Berubah

Pasar NFT mengalami penurunan tajam setelah puncaknya di tahun 2022. Total volume perdagangan anjlok pada 2023, mengingatkan semua orang akan volatilitas industri ini. Namun, setelah periode stagnasi di akhir 2024, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. OpenSea memanfaatkan momentum ini dengan meluncurkan OS2 untuk merebut kembali pangsa pasarnya.

Kehadiran Blur dengan tokennya sendiri dan kebijakan royalti yang lebih rendah bagi kreator telah mengguncang dominasi OpenSea. Untuk menghadapi tantangan ini, OpenSea melakukan berbagai inovasi dan penyesuaian strategi.

Keputusan untuk memangkas 50% tenaga kerja di akhir 2023 adalah langkah sulit, tetapi dinilai perlu untuk mempercepat peluncuran OpenSea 2.0 dan menyederhanakan operasional perusahaan. Upaya ini mulai membuahkan hasil, dengan OpenSea mencatat pendapatan lebih dari $4 juta pada Desember 2024—angka terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir.

 

Regulasi dan Pemerintahan AS

Peluncuran token SEA terjadi di tengah perubahan regulasi di Amerika Serikat. Mantan Presiden Trump menyatakan keinginannya agar AS menjadi pemimpin di industri kripto dan menunjuk pejabat pro-kripto di posisi strategis. Namun, OpenSea menghadapi pengawasan hukum terkait apakah NFT di platformnya tergolong sekuritas yang tidak terdaftar.

Penerbitan token SEA yang bersifat fungible kemungkinan akan menarik perhatian lebih dari regulator. Namun, dengan pemerintahan yang lebih pro-kripto, OpenSea mungkin memiliki peluang lebih baik dalam menghadapi tantangan ini.

OpenSea tampaknya belajar dari pengalaman ini dan berusaha membuat SEA lebih stabil serta tidak terlalu terpengaruh oleh harga Bitcoin. Sejak berdiri pada 2017, OpenSea telah menghasilkan hampir USD 1 miliar dalam biaya transaksi, dan mereka optimis bahwa OS2 dan SEA akan membawa platform ke era kejayaan baru.

Sebelumnya, peluncuran token PENGU oleh koleksi NFT Pudgy Penguins pada Desember 2024 memberikan pelajaran penting. Meskipun awalnya mendapat antusiasme besar dengan valuasi mencapai USD 3,5 miliar, nilai token tersebut kemudian anjlok. Hal ini menunjukkan bahwa peluncuran token di ruang NFT memiliki risiko tinggi.

Kebangkitan Blockchain Gaming: Ekosistem yang Berkembang

Sementara OpenSea terus beradaptasi di pasar NFT, sektor game berbasis blockchain juga mengalami pertumbuhan pesat. Menurut data DappRadar, jumlah dompet aktif harian di game blockchain meningkat 386% dari Januari 2024 hingga Januari 2025.

Analis DappRadar, Sara Gherghelas, menyatakan bahwa game blockchain semakin berkembang dengan ekonomi token yang lebih kompleks, solusi Layer-2, dan kolaborasi dengan pengembang game besar. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar NFT berfluktuasi, sektor gaming berbasis blockchain terus berkembang dan menjadi bagian penting dari ekosistem Web3.

Dengan teknologi yang terus berkembang, inovasi di bidang NFT dan kripto diperkirakan akan terus meningkat, membawa peluang baru bagi industri ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya