Platform Taruhan Kripto Stake Alami Peretasan

Peretas awalnya mencuri aset senilai hampir USD 16 juta atau setara Rp 243,7 miliar

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Sep 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 15:10 WIB
Platform Taruhan Kripto Stake Alami Peretasan
Platform taruhan kripto Stake.com mengonfirmasi, entitas tak dikenal telah melakukan transaksi tidak sah dari ethereum dan hot wallet Binance Smartchain. (Foto: Unsplash/Traxer)

Liputan6.com, Jakarta - Platform taruhan kripto Stake.com mengonfirmasi pada 4 September 2023, entitas tak dikenal telah melakukan transaksi tidak sah dari ethereum dan hot wallet Binance Smartchain miliknya. 

Namun, platform taruhan kripto bersikeras dana pengguna aman dan dompet panas lainnya tetap beroperasi. Konfirmasi platform taruhan kripto tentang peretasan tersebut terjadi beberapa jam setelah pengguna X (sebelumnya Twitter) mengklaim Stake.com telah kehilangan aset digital senilai jutaan dolar. 

Detektif kripto online yang terkenal, Zachxbt menyatakan peretas awalnya mencuri aset senilai hampir USD 16 juta atau setara Rp 243,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.232 per dolar AS) sebelum menyedot aset lain senilai lebih dari USD 25 juta atau setara Rp 390,3 miliar.

Namun, dalam pernyataan yang dikeluarkan di X, Stake.com, yang disetujui oleh penyanyi dan selebriti Kanada Drake, mengklaim dana pengguna aman. Ia menambahkan BTC, LTC, XRP, EOS, TRX, dan semua dompet lainnya beroperasi.

Mengomentari kejadian tersebut, salah satu pendiri Stake.com Ed Craven berkata mengatakan Stake menyimpan sebagian kecil cadangan kriptonya di dompet panas. 

“Stake menyimpan sebagian kecil cadangan kriptonya di dompet panas setiap saat karena alasan berikut. Semua dompet yang terpengaruh akan segera beroperasi,” jelas Craven, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (5/9/2023).

Namun, Craven, seperti halnya platform taruhan kripto, tidak mengungkapkan nilai aset digital yang dicuri tersebut. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Perdagangan NFT di Ethereum Sentuh Level Terendah dalam 2 Tahun

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, volume perdagangan bulanan NFT berbasis Ethereum mencapai level terendah dalam dua tahun pada bulan lalu. Hal itu salah satunya karena aktivitas di pasar OpenSea, Blur, LooksRare, dan X2Y2 disebut mulai mengering.

Melansir The Block, Minggu (3/9/2023), volume perdagangan turun menjadi USD 407 juta pada Agustus, turun 32 persen dari Juli sebesar USD 599 juta. Sekaligus menjadi volume perdagangan terendah sejak Juni 2021. X2Y2 memimpin pelemahan dengan penurunan 40 persen dari bulan ke bulan (month over month/MoM), dengan volume perdagangan Blur, OpenSea, dan LooksRare masing-masing turun 38 persen, 18 persen, dan 8 persen.

OpenSea, yang pernah mendominasi lanskap pasar NFT dan memberikan penawaran investasi dengan penilaian USD 10 miliar juga mencatatkan jumlah pengguna aktif terendah sejak Juli 2021, menurut Dune Analytics. Pengguna aktif OpenSea turun 12 persen menjadi 126,000 di bulan Agustus.

Minat terhadap NFT blue-chip dan koleksi berbasis Solana menurun Sementara pasar kripto yang lebih luas telah mengalami penurunan volume perdagangan yang signifikan. NFT sangat terpukul sejak puncak pasar tahun 2021, kondisi ini menunjukkan penurunan minat.

Indeks Koleksi NFT Blue-Chip Bitwise, yang merupakan beberapa koleksi NFT terbesar, seperti CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, Azuki, dan DeGods, turun 37 persen tahun ini, periode di mana ethereum terapresiasi 37 persen.

Solana, blockchain lain yang populer untuk mencetak dan memperdagangkan NFT, juga mengalami nasib yang sama, dengan volume perdagangan harian di pasar NFT berbasis Solana turun di bawah USD 1 juta untuk pertama kalinya sejak September 2021.

Arus Keluar Bitcoin dan Ethereum Sentuh Rp 26,3 Triliun dalam 30 Hari

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya, selama 30 hari terakhir, harga bitcoin dan ethereum juga relatif stabil. Namun, data terbaru mengungkapkan sejumlah besar bitcoin telah ditarik dari bursa, dengan 43.301 BTC, senilai USD 1,16 miliar atau setara Rp 17,2 triliun. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (25/8/2023), selain bitcoin, data Cryptoquant menunjukkan platform perdagangan kripto terpusat juga mengalami arus keluar ethereum yang signifikan meninggalkan bursa mereka selama sebulan terakhir. Sekitar 340.000 eter, senilai USD 613,71 juta atau setara Rp 9,1 triliun telah meninggalkan bursa.

Secara total Bitcoin dan Ethereum telah melihat arus keluar dari bursa dalam sebulan terakhir sebesar USD 1,77 miliar atau setara Rp 26,3 triliun.

Bursa Kripto yang Mencatatkan Arus Keluar Terbesar

Sejumlah besar pertukaran kripto utama telah melihat arus keluar bitcoin yang signifikan. Data Cryptoquant menunjukkan platform perdagangan terpusat Exodus memegang 2,5 juta bitcoin. Dalam sebulan terakhir saja, 43.301 BTC, senilai lebih dari USD 1,16 miliar, telah meninggalkan platform ini.

Sedangkan, menurut data yang dicatat oleh analitik blockchain Coinglass, Binance saat ini memegang cadangan bitcoin terbesar, dengan saldo 555.435 pada Minggu malam. Namun, selama 30 hari terakhir, pertukaran tersebut telah mengalami arus keluar sekitar 10.102 BTC. 

Coinbase berada di posisi kedua dengan cadangan 486.630 bitcoin, dan mengalami peningkatan moderat sekitar 316 BTC dalam sebulan terakhir. Bitfinex, bursa terbesar ketiga dalam hal kepemilikan BTC, juga mengalami sedikit peningkatan sekitar 339 BTC selama periode yang sama.

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya