Bitcoin Bertahan di USD 87 Ribu saat Bursa Saham Anjlok

Ketahanan pasar kripto terutama Bitcoin cukup mencolok, mengingat indeks saham utama seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones masing-masing turun 3,35%, 3,5%, dan 3,27%, kembali mendekati level terendah.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 22 Apr 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Bitcoin naik 2,3% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di angka USD 86.800. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) menunjukkan ketahanannya meskipun pasar saham secara umum terus menurun ke level terendah terkait kebijakan tarif pada Senin Paskah. Cryptocurrency dengan kapitalisasi terbesar ini naik 2,3% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di angka USD 86.800—untuk pertama kalinya sejak 3 April, sehari setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif barunya.

Kenaikan ini terutama didorong oleh bitcoin, yang membuat indeks pasar CoinDesk 20 juga naik sebesar 1,17% dalam periode yang sama, sementara sebagian besar token lainnya tidak banyak berubah. Saham-saham yang terkait dengan kripto juga relatif stabil.

Saham Coinbase (COIN) dan MicroStrategy (MSTR) hanya turun masing-masing 1,2% dan 1,3%, sedangkan saham penambang bitcoin besar seperti MARA Holdings (MARA), Riot Platforms (RIOT), dan Core Scientific (CORZ) turun antara 2% hingga 3%.

Ketahanan pasar kripto ini cukup mencolok, mengingat indeks saham utama seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones masing-masing turun 3,35%, 3,5%, dan 3,27%, kembali mendekati level terendah yang juga dipicu oleh kebijakan tarif dua minggu lalu.

Sementara itu, harga emas naik 2,9% dan kini diperdagangkan di angka USD 3.400. Di sisi lain, DXY (indeks yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain) menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir.

"Apakah kenaikan bersamaan antara bitcoin dan emas hari ini hanya karena faktor libur, atau ini pertanda pergeseran serius ke bitcoin sebagai aset pelindung nilai?" tulis analis dari perusahaan perdagangan kripto QCP Capital, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (22/4/2025).

Mengingat sebagian Eropa masih libur, konfirmasi pergerakan pasar mungkin butuh beberapa hari lagi. Analis QCP Capital menilai korelasi antara bitcoin, emas, dan saham jadi hal yang patut diperhatikan ke depannya.

 

Saran Jual Emas

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sementara itu, Lawrence McDonald, mantan Kepala Strategi Makro AS di bank investasi Prancis Société Générale, menyarankan bahwa mungkin sudah waktunya menjual emas dan beralih ke bitcoin.

"Bitcoin tidak pernah bertahan sekuat ini saat VIX (indeks volatilitas) berada di angka mendekati 30. Ini adalah tanda kuat bahwa pasar bitcoin makin matang (kabar baik), dan tekanan besar terhadap mata uang fiat, khususnya dolar AS," tulisnya di platform X, menyebut ketahanan bitcoin sebagai game changer.

Kelemahan pasar saham dan dolar AS, jika dibandingkan dengan kekuatan bitcoin dan emas, mungkin mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan Trump akan memecat Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump kembali menekan Powell, yang ia sebut sebagai “pecundang besar” dalam sebuah unggahan di Truth Social, yang membuat pasar saham yang sudah goyah menjadi makin tertekan.

Trump menuntut agar Powell dan timnya segera menurunkan suku bunga, dengan alasan bahwa saat ini "praktis tidak ada inflasi" dan harga banyak barang justru menurun. Namun, Trump juga menyebutkan bahwa ada risiko ekonomi akan melambat jika suku bunga tidak segera dipotong.

Masa jabatan Powell, yang dimulai saat ia ditunjuk oleh Trump dalam masa kepresidenannya sebelumnya, akan berakhir pada Mei 2026. Namun, Trump disebut-sebut tengah mencari cara hukum untuk memecat Powell sebelum masa jabatannya habis. Powell sendiri pernah mengatakan bahwa secara hukum, Presiden AS tidak memiliki wewenang untuk memecatnya.

 

Realized Cap Bitcoin Mencapai Rekor USD 872 Miliar

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Realized Cap Bitcoin telah mencapai tonggak baru sebesar USD 872 miliar, menurut data on-chain yang dibagikan oleh analis CryptoQuant. Angka rekor ini dianggap sebagai sinyal jelas meningkatnya keyakinan investor dan arus modal yang stabil masuk ke pasar kripto.

Berbeda dengan kapitalisasi pasar Bitcoin yang didasarkan pada harga saat ini, Realized Cap mencerminkan nilai setiap koin berdasarkan harga terakhir saat berpindah tangan. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa banyak uang riil yang ada dalam jaringan, serta menawarkan wawasan berharga tentang perilaku investor.

Apa yang Data Ini Tunjukkan tentang Siklus Pasar Lonjakan dalam Realized Cap mengindikasikan bahwa para pemegang jangka panjang tidak menjual, bahkan di harga tinggi—menandakan keyakinan yang kuat terhadap potensi masa depan Bitcoin. Ketika semakin banyak BTC dibeli dan disimpan tanpa dipindahkan, Realized Cap pun meningkat—menunjukkan bahwa uang masuk ke pasar dan tetap berada di sana.

Analis CryptoQuant percaya ini bisa berarti bahwa siklus bull saat ini belum berakhir. “Kita mungkin belum mencapai puncak dari siklus pasar,” ujar salah satu analis. Ini sejalan dengan pola historis, di mana nilai realized terus tumbuh sebelum mencapai puncak siklus sebelumnya.

Mengapa Metrik Ini Penting bagi Investor Bagi para trader dan investor, Realized Cap berfungsi sebagai alat ukur yang kuat terhadap kematangan dan sentimen pasar. Realized Cap yang terus naik biasanya berkorelasi dengan arus modal baru dan peningkatan kepemilikan jangka panjang—dua indikator kuat dari pasar yang sehat dan berkembang.

Dengan perkembangan terbaru ini, semakin jelas bahwa Bitcoin terus menarik investor yang berkomitmen, bahkan di tengah fluktuasi harga. Seiring meningkatnya minat institusional dan perubahan kondisi makroekonomi, memantau metrik seperti Realized Cap memberikan pandangan yang lebih dalam dari sekadar harga pasar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya