Sentimen Ini Bikin Harga Bitcoin Kembali Perkasa

Harga bitcoin kembali menguat, hingga catat kenaikan di atas 6 persen dalam 24 jam terakhir. Ada sejumlah sentimen yang bayangi harga bitcoin.

oleh Agustina Melani Diperbarui 23 Apr 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin melanjutkan kenaikan pada Rabu, 23 April 2025. Harga bitcoin (BTC) melonjak 6,23% dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (23/4/2025), harga bitcoin sentuh posisi USD 94.085,10 atau sekitar Rp 1,58 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.866). Selama sepekan terakhir, harga bitcoin melambung 13,08%.

Lonjakan harga bitcoin terjadi di tengah meningkatnya tekanan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter AS. Selain itu, pasar bitcoin juga semakin mendominasi dengan naik 63% sejak awal 2021.

Investor institusional dan ritel terlihat kembali menjadikan BTC sebagai aset pelindung nilai, di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Arus dana masuk (net inflow) ke ETF spot Bitcoin di AS juga tercatat USD 15,85 juta selama pekan 14–17 April 2025, setelah dua pekan sebelumnya juga mencatatkan net outflow.

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha menuturkan,  aliran dana institusional yang kembali menunjukkan Bitcoin semakin dipandang sebagai lindung nilai strategis, bukan hanya sekadar aset spekulatif.

"Sementara, dari sisi teknikal, BTC sepanjang BTC dapat bertahan di atas USD 85.000, berpotensi untuk menguji MA-100 dan resistance USD 91.000,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (23/8/2025).

Bitcoin sendiri telah naik lebih dari 30% sejak halving terakhir pada 20 April 2024 yang memangkas reward mining dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Efek kelangkaan ini masih menjadi daya tarik kuat, ditambah sentimen makro yang terus memanas.

 

Sentimen Perang Dagang

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)... Selengkapnya

Ketegangan dagang antara AS dan China makin tajam usai pengumuman tarif balasan oleh Tiongkok. Sementara itu, Presiden Donald Trump kembali melontarkan kritik pedas terhadap Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, bahkan mengancam akan memecatnya.

Ketegangan antara eksekutif dan otoritas moneter ini menciptakan ketidakpastian yang menekan pasar ekuitas dan memperkuat daya tarik aset alternatif seperti Bitcoin dan emas.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, dolar telah melemah 10%, yang membuat kondisi keuangan longgar dan mendorong risk appetite investor. Harga emas pun ikut melonjak ke rekor tertinggi baru di atas $3.400.

"Melemahnya dolar dan tekanan geopolitik menjadi bahan bakar baru bagi reli aset alternatif seperti Bitcoin dan emas," tutur Panji.

Fokus Pasar Pekan Ini

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)... Selengkapnya

Pada pekan ini ini akan dipenuhi rilis data ekonomi penting. Pada Rabu, pasar menantikan data Global Services dan Manufacturing PMI yang akan memberi petunjuk arah aktivitas bisnis. Kamis akan diramaikan oleh laporan Durable Goods Orders, indikator kunci konsumsi barang tahan lama. Dan pada Jumat, Indeks Sentimen Konsumen serta ekspektasi inflasi akan menjadi fokus untuk mengukur persepsi publik terhadap ekonomi AS.

Sementara itu, ada kebijakan dari pejabat The Fed juga ditunggu. Pada 22 April, pejabat Fed Patrick Harker dan Christopher Waller dijadwalkan memberikan pandangan mereka, disusul pernyataan dari Neel Kashkari pada 24 April.

Di tengah tekanan politik terhadap independensi The Fed, komentar dovish atau hawkish dari para pejabatnya bisa berdampak langsung ke pasar, termasuk kripto.

Senat AS juga baru saja mengesahkan Paul Atkins, kandidat pilihan Trump, sebagai Ketua SEC yang baru. Diperkirakan Atkins akan mulai menjabat pekan ini, dan tim internal SEC sudah mulai mempersiapkan transisinya. Perubahan kepemimpinan ini bisa berdampak langsung pada regulasi kripto di AS dalam waktu dekat.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya