Liputan6.com, Jakarta Ketika pasar mata uang kripto terus mengalami peningkatan adopsi, terjadi pula lonjakan serangan phishing kripto yang terjadi di pasar. Namun, industri ini telah menunjukkan beberapa perkembangan selama Februari lalu dengan jumlah pencurian besar yang dapat dikendalikan secara signifikan.
Menurut laporan phishing terbaru oleh ScamSniffer, sekitar 57 ribu orang menjadi korban penipuan phishing kripto pada Februari 2024. Itu mengakibatkan kerugian total sekitar USD 47 juta. Dibandingkan dengan Januari 2024, jumlah korban yang kehilangan lebih dari USD 1 juta menurun sebesar 75%.
Baca Juga
Melansir Coingape, Senin (11/3/2024), Mainnet Ethereum menyumbang 78% dari total pencurian. Token ERC20 menjadi aset utama yang dicuri, mencakup 86% dari total pencurian. Mayoritas pencurian token ERC20 terjadi karena tanda tangan atau persetujuan beberapa hal seperti Permit, Increase Allowance, dan Uniswap Permit.
Advertisement
Komentar phishing dari akun Twitter yang menduplikasi identitas adalah metode utama yang digunakan untuk memikat korban ke situs web phishing. Selain itu, sebagian besar pelaku memulai pencurian menggunakan dompet aman atau abstraksi akun sebagai pembelanja persetujuan token.
Temuan ini menyoroti tantangan berkelanjutan yang ditimbulkan oleh penipuan kripto phishing dan menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan langkah-langkah keamanan dalam komunitas kripto untuk memitigasi risiko tersebut.
Menurut Better Business Bureau (BBB), penipuan mata uang kripto dan investasi telah menjadi jenis penipuan paling berbahaya di Amerika Serikat. Penipu ini sering mengeksploitasi korbannya, menipu mereka hingga ribuan dolar.
Â
Laporan Tahunan BBB
Laporan tahunan BBB tentang penipuan terbesar pada 2023, berdasarkan 67 ribu laporan penipuan, mendapati metode inventif yang digunakan penipu untuk menipu investor.
Tahun lalu, sekitar 80% orang Amerika yang menjadi sasaran penipuan kripto dan investasi menderita kerugian finansial rata-rata USD 3.800.
Penipu memanfaatkan berbagai saluran seperti media sosial, platform video game, atau pesan teks untuk memulai kontak dengan individu, sering kali membual tentang kesuksesan finansial mereka karena investasi kripto. Begitu korban merespons, percakapan dengan cepat beralih ke permintaan uang, seperti yang dijelaskan oleh BBB.
Advertisement