Penulis Robert Kiyosaki: Dolar AS Bakal Tergeser Jika BRICS Produksi Kripto

Tahun lalu, muncul spekulasi kelompok ekonomi BRICS akan membentuk mata uang bersama yang didukung oleh emas.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Mei 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Penulis ternama Robert Kiyosaki kembali mengingatkan tentang jatuhnya dolar Amerika Serikat. Ia mengutip kekhawatiran tentang blok ekonomi BRICS yang berpotensi mengembangkan mata uang kripto yang didukung oleh emas.

"Saat ini di Afrika Selatan adalah negara yang saya cintai. Menonton dan mendengarkan rumor tentang apa yang akan terjadi ketika negara-negara BRICS, Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan memproduksi kripto BRICS, yang kemungkinan didukung oleh emas," tulis Kiyosaki di platform X, dikutip dari news.bitcoin.com, Selasa (14/5/2024).

"Jika kripto emas BRICS terjadi, triliunan uang palsu, fiat dolar AS akan mengalir deras kembali ke Amerika menyebabkan hiperinflasi di Amerika, yang pada akhirnya menghancurkan dolar AS," sebutnya.

Kiyosaki kemudian merekomendasikan perpaduan investasinya yang biasa. "Lebih baik beli emas, perak, dan Bitcoin asli sekarang, dan lindungi diri Anda dari jatuhnya dolar AS," lanjut dia.

Tahun lalu, muncul spekulasi yang menunjukkan bahwa kelompok ekonomi BRICS mungkin akan membentuk mata uang bersama yang didukung oleh emas.

Meskipun awalnya diperkirakan akan menjadi topik diskusi pada pertemuan puncak para pemimpin BRICS pada bulan Agustus mendatang, fokusnya beralih ke promosi penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada USD.

Sebagai informasi, Robert Kiyosaki dikenal dengan buku tulisannya Rich Dad Poor Dad rilisan tahun 1997, yang ditulis bersama Sharon Lechter. Buku tersebut telah berada di Daftar Buku Terlaris New York Times selama lebih dari enam tahun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Dugaan Pembentukan Mata Uang BRICS Berkurang

Presiden Jokowi Menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan
Presiden Jokowi menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Saat ini, diskusi mengenai mata uang umum BRICS telah berkurang, dengan proyeksi yang menunjukkan jangka waktu realisasi yang lama.

Selain itu, koalisi ekonomi juga menyampaikan undangan ke lima negara baru pada pertemuan puncak para pemimpin. Anggota baru BRICS adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Iran, Mesir, dan Ethiopia.

Sementara itu, Kiyosaki secara konsisten menyuarakan kekhawatiran mengenai jatuhnya dolar AS.

Pada bulan Maret, dia mengajak investor untuk beralih dari USD ke Bitcoin, emas, dan perak. Dia memandang BTC sebagai "aset sempurna pada waktu yang tepat."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya