Harga Kripto Hari Ini di Libur Waisak 2024: Bitcoin dan Ether Masuk Zona Merah

Sebagian besar kripto jajaran teratas memasuki zona merah hari ini pada Kamis, 23 Mei 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Mei 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami penurunan hari ini pada Kamis, 23 Mei 2024. Sebagian besar kripto memasuki zona merah.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Kamis (23/5/2024) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) berada di zona merah hari ini, menurun 1,68 persen dalam 24 jam dan kini seharga Rp.1,114,565,590.84.

Selanjutnya, kripto Ethereum (ETH) juga menurun 1,45 persen dalam sehari terakhir kini diperdagangkan di level Rp. 60,358,594.01.

Tether (USDT) juga masuk zona merah dalam 24 jam dengan penurunan 0,86 persen, dan saat ini dipatok seharga Rp. 16,030.20.

Binance coin (BNB) menurun 1,32 persen dalam 24 jam terakhir dan saat ini berada di level Rp. 9,884,550.45, dan Solana (SOL) ikut masuk zona merah dengan pelemahan 1,03 persen dan kini diperdagangkan di level Rp. 2,859,094.12.

Kemudian USD coin (USDC) melemah 0,82 persen dan saat ini seharga Rp.16,041.99. XRP terpantau melemah hingga 2,08 persen dalam 24 jam dan saat ini dibanderol senilai Rp. 8,476.24.

Pelemahan terbesar terjadi pada koin Meme Dogecoin (DOGE) dalam sehari terakhir, menurun hingga 3,35 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di level Rp 105,007.04 per token.

Terakhir, kripto Cardano (ADA) terpantau di zona merah dan melemah 2,50 persen dalam 24 jam terakhir. ADA saat ini diperdagangkan seharga Rp. 7,772.27.

Adapun kapitalisasi pasar kripto global saat ini di level Rp, 41,342.43 triliun, turun 1,17% dibandingkan hari terakhir.

"Total volume pasar kripto selama 24 jam terakhir adalah Rp 1,586.51 triliun, turun 25,23%. Total volume di DeFi saat ini Rp 107,91 triliun, 6,80% dari total volume pasar kripto 24 jam," tulis Coinmarketcap.

Volume seluruh stablecoin sekarang menjadi Rp 1,471.98 triliun, yaitu 92,78% dari total volume pasar kripto 24 jam. Dominasi Bitcoin saat ini sebesar 53,01%, turun 0,03% sepanjang hari.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi Sebelumnya, Bagaimana Potensi ke Depan?

Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay
Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay

Bitcoin dan deretan kripto lainnya mengalami penguatan cukup signifikan sejak Selasa, 21 Mei 2024. Harga Bitcoin sempat menyentuh USD 71.259 atau setara Rp 1,14 miliar (asumsi kurs Rp 16.004 per dolar AS).

Angka ini setara dengan 51% lebih tinggi secara year-to-date dan mendekati All-Time-High (ATH) Bitcoin di periode sebelumnya yakni USD 73.000.

Lantas apa penyebab kenaikan pasar kripto dan bagaimana potensi pergerakan harga Bitcoin ke depan?

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adopsi investor institusi, perkembangan inflasi AS, serta optimisme terhadap akan disetujuinya ETF Ethereum spot.

Selain itu, Bitcoin sendiri memang sudah berada pada trek bullish yang mana main rally-nya secara historis memang biasanya dimulai antara 1-6 bulan setelah halving.

"Institusi ternama mulai dari Morgan Stanley, Millenium Management, hingga lembaga pengelola dana pensiun salah satu negara bagian di Amerika, Wisconsin, mulai melakukan pembelian Bitcoin melalui instrumen ETF Bitcoin spot," kata Fahmi kepada Liputan6.com, Rabu (22/5/2024).

Fahmi menambahkan, kabar terkait adopsi institusi yang telah berlangsung selama satu dua bulan terakhir tersebut mulai diketahui publik dalam satu dua minggu terakhir melalui dokumen laporan yang disampaikan kepada SEC. 

Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS minggu lalu yang mengindikasikan meredanya tekanan inflasi turut memberikan ketenangan lebih bagi para pelaku pasar upaya penurunan inflasi sudah berada pada jalur yang tepat. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Potensi Reli

Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay
Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Data tersebut turut meningkatkan optimisme investor terhadap kemungkinan inflasi dapat turun tanpa memberikan tekanan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi. “Salah satu faktor yang paling dinamis yang turut mempengaruhi pergerakan pasar kali ini adalah terjadinya shifting outlook terkait kemungkinan disetujuinya ETF Ethereum Spot.

Potensi Reli Berlanjut

Fahmi menuturkan ke depannya, pasar kripto berpotensi rally apabila sejumlah kondisi terjadi. Seperti misalnya, jika ETF ETH Spot disetujui dan data-data lain seperti PMI Amerika Serikat, pendapatan Nvidia menunjukkan angka yang positif. 

"Dalam kondisi ini, investor dapat mengoptimalkan momentum dengan berfokus pada aset-aset potensial yang memiliki hubungan dengan katalis-katalis yang sedang berkembang tersebut,” pungkas Fahmi. 

Adapun Fahmi menyarankan, bagi investor yang lebih konservatif, termasuk juga bagi investor pemula, strategi DCA atau dollar cost averaging juga masih cukup ideal untuk dijalankan, sebab timing the market bisa jadi akan lebih menantang pada situasi yang cukup bergantung pada perkembangan beberapa data yang tidak bisa sepenuhnya diprediksi, seperti keputusan SEC terkait ETF Ethereum spot misalnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya