Investor Institusional Tetap Optimistis dengan Bitcoin

Bitcoin mengalami aksi jual terbesar sejak kejatuhan FTX 2022 awal pekan ini, sebagian besar didorong oleh penularan di pasar tradisional, dengan harga BTC menurun tajam lebih dari 15% sebelum sedikit pulih.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2024, 08:30 WIB
Bitcoin
Analis JPMorgan saat ini memperkirakan bahwa biaya produksi rata-rata untuk menambang Bitcoin adalah sekitar USD 49.000. Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Bank ternama asal Amerika Serikat, JPMorgan mengungkapkan bahwa ada beberapa katalis yang dapat membuat investor institusional tetap yakin pada Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya.

Katalis ini termasuk bank investasi Morgan Stanley yang menawarkan kripto kepada klien mereka, pengembalian kebangkrutan yang hampir berakhir, dan kedua partai politik di AS menunjuk ke arah peraturan kriptoyang menguntungkan.

Namun, katalis positif tersebut tampaknya sudah diperhitungkan dalam harga Bitcoin saat ini, kata JPMorgan.

"Dengan pengurangan risiko terbatas di pasar berjangka Bitcoin CME dan pasar ekuitas yang masih tampak rentan, kami tetap berhati-hati di pasar kripto meskipun ada koreksi baru-baru ini," ungkap analis JPMorgan, dikutip dari Coindesk, Minggu (11/8/2024).

Sebagai informasi, Bitcoin mengalami aksi jual terbesar sejak kejatuhan FTX 2022 awal pekan ini, sebagian besar didorong oleh penularan di pasar tradisional, dengan harga BTC menurun tajam lebih dari 15% sebelum sedikit pulih.

Sifat kehati-hatian JPMorgan bukanlah hal baru, karena bank tersebut baru-baru ini mengatakan bahwa setiap pemulihan di pasar kripto dalam waktu dekat kemungkinan akan berlangsung singkat, karena harga Bitcoin masih terlalu tinggi dibandingkan dengan biaya produksinya dan terhadap emas.

Analis JPMorgan saat ini memperkirakan bahwa biaya produksi rata-rata untuk menambang Bitcoin adalah sekitar USD 49.000, dan setiap pergerakan harga di bawah level ini akan menekan para penambang, yang selanjutnya membebani harga BTC.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Analis Prediksi Bitcoin Sentuh Harga Tertinggi Baru, Segini Kisarannya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Para pendukung Bitcoin memprediksi harga Bitcoin kembali menyentuh level tertinggi baru setelah terjadi koreksi lebih dari 20 persen dalam beberapa hari terakhir. 

Harga Bitcoin sempat anjlok hingga kisaran USD 49.000 atau setara Rp 792,5 juta (asumsi kurs Rp 16.175 per dolar AS). Namun, Bitcoin berhasil bangkit pada Rabu, 7 Agustus 2024 ke level USD 56.809 per atau setara Rp 918,8 juta.

Direktur penelitian aset digital di MarketVector, Martin Leinweber mengatakan Bitcoin untuk mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada 2024 masih sangat mungkin terjadi.

"Jika kita dapat kembali ke titik tertinggi lama di sekitar USD 72.000, saya pikir tidak mustahil untuk melihat bitcoin berada di antara USD 80.000 dan USD 100.000,” kata Leinweber dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (8/8/2024). 

Di sisi lain, Kepala strategi makro Onramp Bitcoin Mark Connors mengatakan pada Selasa prediksi yang dibuatnya pada Maret bitcoin akan mencapai USD 110.000 pada 2024 tetap tidak berubah.

 

 


Titik Tertinggi Baru

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Adapun Kepala investasi Bitwise Asset Management Matt Hougan juga memperkirakan titik tertinggi baru sepanjang masa akhir tahun ini setelah penurunan awal minggu ini.

"Kami melihat investor bitcoin adalah investor jangka panjang. Mereka bukan orang-orang yang menyerah begitu saja,” ujar Hougan.

Penurunan harga Bitcoin selama seminggu terakhir tampaknya terkait dengan pembatalan perdagangan lintas pasar yang terkait dengan kekuatan relatif dolar AS terhadap yen Jepang.

Dengan hilangnya taruhan dengan leverage tersebut, beberapa perusahaan mengatakan mereka akan lebih memperhatikan arus masuk dan keluar dari serangkaian dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin baru yang diawasi oleh manajer keuangan Wall Street yang besar.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya