Bos Indodax: Lonjakan Harga Bitcoin Beri Efek Domino ke Altcoin

Dukungan investor institusional menjadi pendorong utama momentum kenaikan harga kripto baik Bitcoin maupun Altcoin.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Nov 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Lonjakan harga Bitcoin (BTC) sebesar 40,8% sepanjang November 2024 ini mencatatkan rekor sebagai kenaikan bulanan terbesar dalam sejarah aset tersebut. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) menyentuh All-Time High (ATH) atau puncak tertingg idi angka lebih dari USD 99.000 per koin atau sekitar Rp 1,5 miliar. Namun kemudian memang harga Bitcoin mengalami koreksi ke USD 90.000.

Meskipun demikian, lonjakan harga BTC sebesar 40,8% sepanjang November 2024 ini mencatatkan rekor sebagai kenaikan bulanan terbesar dalam sejarah aset tersebut. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 1,9 triliun, Bitcoin membuat pasar kripto secara global kini memiliki kapitalisasi mencapai USD 3,4 triliun.

Dukungan investor institusional menjadi pendorong utama momentum kenaikan harga kripto baik Bitcoin maupun Altcoin. Bitcoin ETF AS mencatatkan inflow kumulatif lebih dari USD 30 miliar selama pekan terakhir November, dengan BlackRock menambah kepemilikannya sebesar 21.304 BTC, setara dengan USD 2,05 miliar. Secara total, BlackRock kini menguasai hampir setengah juta BTC, senilai USD 48,62 miliar.

Volume perdagangan harian Bitcoin turut mencatatkan kenaikan, mencapai USD 50 miliar. 

Efek Domino ke Altcoin

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, lonjakan harga Bitcoin telah memberikan efek domino pada altcoin.

“Aset seperti Ethereum dan altcoin lainnya ikut mengalami kenaikan, mengikuti tren positif yang dipimpin oleh Bitcoin. Fenomena ini, menciptakan peluang besar bagi para investor untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan momentum pasar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

Oscar juga menjelaskan bahwa stablecoin kini banyak digunakan sebagai sarana penyimpanan nilai yang stabil di tengah volatilitas pasar.

“Ini menunjukkan peran penting stablecoin dalam menjaga keseimbangan ekosistem kripto, terutama saat investor memanfaatkan likuiditas tanpa keluar dari pasar,” jelasnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Hati-hati

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Oscar mengingatkan pentingnya kehati-hatian. "Kondisi pasar yang overbought menandakan potensi koreksi dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk memantau level support dan resistance kunci guna mengelola risiko," ujar Oscar.

Dengan momentum yang terus terjaga, Bitcoin dapat menembus angka psikologis USD 100.000 dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dapat memicu masuknya likuiditas lebih besar dari investor institusional dan ritel.

Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan dukungan dari berbagai inovasi, Oscar optimis bahwa industri kripto berada di jalur yang tepat untuk menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital global.

“Langkah ini adalah bukti bahwa aset digital bukan sekadar tren, melainkan pondasi penting bagi masa depan sistem keuangan dunia,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya