Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Minggu (5/1/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik tipis 0,02 persen dalam 24 jam dan 3,32 persen sepekan.Â
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 98.149 per koin atau setara Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS).Â
Advertisement
Ethereum (ETH) masih menguat menguat. ETH naik 1,24 persen sehari terakhir dan 7,65 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 59,6 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,33 persen dan 1,41 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,5 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 2,14 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 20,65 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 17.334 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL terkoreksi 0,32 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 11,38 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,5 juta per koin.Â
XRP kembali berada di zona merah. XRP terkoreksi 1,87 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 10,86 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 39.042 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 3,19 persen dan 21,81 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 6.373 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah, masing-masing terkoreksi 0,01 persen, tetapi harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,51 triliun atau setara Rp 56.863 triliun, menguat sekitar 0,29 persen dalam sehari terakhir.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bank Investasi Tertua AS Ungkap Harga Bitcoin Bisa Tembus USD 225.000
Sebelumnya, Analisis dari salah satu bank investasi tertua di Amerika Serikat, H.C. Wainwright & Co memperkirakan harga Bitcoin (BTC) dapat mengalami kenaikan yang signifikan dalam kondisi yang optimal.
Mengutip News.bitcoin.com, Minggu (5/1/2025) analis H.C. Wainwright & Co, Mike Colonnese mengungkapkan bahwa harga Bitcoin berpotensi naik hingga ke kisaran USD 225.000.
Perspektifnya berada di antara gelombang prediksi harga Bitcoin yang muncul setelah pemilihan presiden AS tahun 2024, di mana Donald Trump mengalahkan Kamala Harris.
"Berdasarkan analisis kami terhadap siklus harga historis dan pergerakan harga terkini, bersama dengan ekspektasi yang dipegang luas untuk lingkungan regulasi yang lebih menguntungkan bagi industri aset digital di AS pada tahun 2025 di bawah pemerintahan baru, ketersediaan produk ETF spot di AS, dan percepatan adopsi oleh investor institusional dan perusahaan, kami sekarang memperkirakan bahwa BTC akan mencapai USD 225.000 per koin pada akhir tahun 2025," ungkap Colonnese dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
Senada dengan Colonnese, Citi sebelumnya juga mengantisipasi ledakan kripto tahun ini, berkat langkah Donald Trump yang kerap menyampaikan pernyataan dukungan pada industri kripto.
Presto Research, cabang cerdas dari perusahaan perdagangan algoritmik Presto, menyuarakan optimisme ini, meramalkan bahwa BTC dapat mencapai USD 210.000 per koin.
Adapun putra Donald Trump, Eric Trump, yang bahkan memperkirakan nilai Bitcoin dapat melonjak hingga USD 1 juta per koin, mengaitkan hal ini dengan terpilihnya "presiden paling pro-kripto dalam sejarah Amerika."
Â
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Advertisement
Penurunan Tak Terhindarkan
Namun, analis H.C. Wainwright mengingatkan bahwa penurunan 30% pada Bitcoin juga merupakan hal yang wajar dalam kenaikan.
"Pergerakan harga BTC secara historis sangat berkorelasi dengan likuiditas global (diukur dengan M2), yang telah mengalami tren turun sejak Oktober," jelas Colonnese.
Ke depan, menurut Colonnese, Bitcoin mungkin bergantung pada kombinasi sentimen pasar, keputusan kebijakan, dan pada akhirnya ketahanan Bitcoin (BTC) itu sendiri.
Seiring penerimaan BTC secara luas sebagai instrumen keuangan semakin mendalam, perubahan selera investor dapat memicu peluang bagi teknologi perintis dan spekulan yang berhati-hati.
Ketidakpastian tetap menjadi pendamping yang selalu ada untuk prakiraan yang optimis. Namun, para pendukung melihat setiap fluktuasi pasar sebagai bukti evolusi yang langgeng.