Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin (BTC) mungkin akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari 2025, Hal itu berdasarkan hasil analisis terbaru dari firma riset mata uang kripto K33.
Jika pola siklus kripto sebelumnya berlanjut, Bitcoin berpotensi mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa dalam hitungan minggu, memberikan peluang bagi investor untuk merealisasikan keuntungan.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Business Insider, firma riset mata uang kripto K33 mengungkapkan dalam laporan terbarunya bahwa, secara rata-rata, terdapat jarak sekitar 318 hari antara puncak pertama dan puncak terakhir dalam siklus kripto. Puncak pertama pada siklus saat ini tercatat pada 5 Maret 2024, yang menunjukkan bahwa puncak kedua, atau titik tertinggi Bitcoin, mungkin akan terjadi pada 17 Januari 2025.
Advertisement
Tanggal ini sangat berdekatan dengan pelantikan Presiden Donald Trump yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025. Sejarah menunjukkan bahwa perubahan pemerintahan, terutama dengan janji untuk lebih mendukung kripto, dapat menjadi katalisator bagi reli harga Bitcoin.
Kebijakan yang lebih ramah terhadap aset kripto, termasuk potensi adopsi Bitcoin sebagai cadangan nasional, telah mendorong harga Bitcoin ke angka enam digit untuk pertama kalinya.
Namun, K33 juga memperingatkan bahwa pasar mungkin sudah terlampau optimis. Dalam catatannya, Kepala penelitian di K33 Vetle Lunde, menyatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan pemerintah bisa berlebihan.
"Kami memperkirakan reli saat ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan Januari, sebelum pelantikan, dan melihat area ini sebagai momen alami untuk mengurangi risiko dan mengunci keuntungan dalam jangka pendek," ujar Lunde.
Proyeksi Harga Bitcoin
K33 memberikan dua proyeksi harga untuk Bitcoin, berdasarkan dua metode yang berbeda. Berdasarkan siklus harga historis, Bitcoin diperkirakan bisa mencapai USD146.000 pada puncak siklus kali ini. Namun, jika pertumbuhan kapitalisasi pasar Bitcoin terus berlanjut, ada kemungkinan harga dapat melesat hingga USD212.500.
Di sisi lain, Adrian Zduńczyk, seorang teknisi pasar berlisensi yang sering mengamati siklus harga Bitcoin, memperingatkan bahwa setelah puncak, Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi harga.
Zduńczyk memprediksi koreksi tersebut akan terjadi antara akhir Januari dan Februari 2025, dengan penurunan harga berkisar antara 15% hingga 30%. Meskipun demikian, Zduńczyk percaya harga Bitcoin akan kembali naik setelah koreksi tersebut.
Â
Skenario Halving dan Puncak Harga
Penelitian terpisah dari CCData menunjukkan bahwa Bitcoin biasanya mencapai puncak harga antara 371 hingga 546 hari setelah peristiwa halving terakhir, yang terjadi pada bulan April 2024.
Halving adalah mekanisme yang mengurangi pasokan Bitcoin baru hingga setengahnya, yang berpotensi mendorong harga naik karena pasokan yang terbatas.
CCData memberikan dua skenario untuk harga puncak Bitcoin pada 2025. Dalam skenario dasar, Bitcoin diperkirakan dapat mencapai USD155.000, sementara dalam skenario bull (bullish), harga bisa mencapai USD195.000. Kedua proyeksi ini mengindikasikan bahwa meskipun pasar Bitcoin semakin besar, ada potensi pertumbuhan signifikan dalam jangka panjang.
Meski proyeksi harga Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang menunjukkan optimisme, K33 mengingatkan bahwa siklus harga empat tahunan Bitcoin mungkin semakin kehilangan relevansinya. Bitcoin kini semakin besar dan adopsi institusional semakin meningkat, yang berpotensi mengurangi dampak halving terhadap harga.
Â
Advertisement
Penurunan Harga
Demikian, baik K33 maupun CCData sepakat bahwa meskipun ada penurunan harga yang mungkin terjadi pada awal 2025, optimisme tetap tinggi untuk tahun 2025 secara keseluruhan.
Perkiraan harga Bitcoin pada akhir tahun 2025 berkisar antara USD200.000 hingga USD500.000, didorong oleh adopsi institusional yang berkelanjutan, pelonggaran peraturan, serta latar belakang ekonomi makro yang mendukung.
Secara keseluruhan, meskipun ada ketidakpastian terkait arah jangka pendek harga Bitcoin, prospek jangka panjang tetap menarik. Bagi para investor, ini bisa menjadi waktu yang baik untuk memperhatikan fluktuasi harga dan mempersiapkan strategi investasi untuk memanfaatkan potensi kenaikan lebih lanjut di masa depan.