Analis Ramal Peluncuran ETF Solana di AS Bakal Tertunda hingga 2026

Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Solana diperkirakan tidak akan diluncurkan di Amerika Serikat hingga tahun 2026, bahkan di bawah pemerintahan yang pro-kripto.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Jan 2025, 14:35 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 14:35 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Solana diperkirakan tidak akan diluncurkan di Amerika Serikat hingga tahun 2026, bahkan di bawah pemerintahan yang pro-kripto. Prediksi tersebut diungkapkan oleh analis Bloomberg Intelligence, James Seyffart.

“Penerbit mungkin melihat pergerakan pada pengajuan ETF Solana yang masih terhambat setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari mendatang,” kata Seyffart dalam sebuah wawancara dengan Blockworks, dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (18/1/2025).

“Namun, jadwal peluncuran dapat diperpanjang hingga 2026 karena preseden SEC yang membutuhkan waktu 240–260 hari untuk meninjau pengajuan," ungkapnya.

Proses peninjauan juga dipersulit menyusul gugatan hukum Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang sedang berlangsung terhadap bursa kripto yang menuduh SOL sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.

"Divisi Penegakan SEC menyebut Solana sebagai sekuritas, yang mencegah divisi SEC lainnya menganalisisnya untuk pembungkus ETF komoditas," jelas Seyffart.

Pada tahun 2024, SEC mengizinkan penerbit untuk mendaftarkan ETF Bitcoin dan Ether pada bulan Januari dan Juli 2024.

Namun, aplikasi ETF lainnya, termasuk beberapa ETF SOL spot yang diusulkan, masih tertunda.

Penerbit kini masih menunggu persetujuan untuk beberapa ETF indeks kripto yang dirancang untuk menyimpan berbagai macam token digital.

“Pada dasarnya, pengajuan ini merupakan opsi beli atas kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS,” kata Eric Balchunas, analis ETF di Bloomberg Intelligence, pada Oktober 2024.

JPMorgan: ETF Solana dan XRP Bakal Tarik Dana Investasi

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Keberhasilan Exchange Trade Fund (ETF) bitcoin yang diluncurkan tahun lalu pada waktu yang sama belum pernah terjadi sebelumnya. Analis JPMorgan menyebutkan, bakal ada pasar untuk lebih banyak ETF meski tingkat keberhasilan akan sulit ditiru.

Mengutip decrypt, Rabu (15/1/2025), pada laporan Senin, 13 Januari 2025, tim riset di JPMorgan mengatakan, ETF Solana dan XRP masing-masing dapat menarik dana tunai miliaran dolar Amerika Serikat dari investor.

Namun, kendaraan altcoin teratas masih akan jauh lebih rendah dari produk yang diperdagangkan yakni exchanfe-traded products atau ETP bitcoin. Analis perkirakan, ETF XRP dapat menarik investasi sebesar USD 3 miliar-USD 6 miliar. Sementara itu, Solana dapat menarik dana antara USD 4 miliar-USD 8 miliar.

"Terlepas dari jumlah pastinya, kami pikir (ETF Solana dan XRP) akan sesuai jika tidak berada di bawah ekspektasi Ethereum ETP mengingat status altcoin mereka, dan sama halnya bitcoin tetap menjadi kripto yang disukai untuk diperdagangkan dan dimiliki baik dalam bentuk spot dan ETP,”.

Selain itu, jika Solana dan XRP disetujui, mereka akan mengelola aset bernilai miliaran dolar Amerika Serikat yang dikelola dan akan jauh lebih kecil daripada bitcoin dan Ethereum.

Sejumlah manajer investasi termasuk Grayscale, VanEck dan Bitwise telah mengajukan dokumen untuk ETF XRP dan Solana. XRP dan Solana masing-masing merupakan kripto terbesar ketiga dan keenam berdasarkan kapitalisasi pasar. Bitcoin dan Ethereum masing-masing menempati dua posisi teratas.

 

Brasil Restui Perdagangan ETF Solana

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil (CVM) telah memberikan izin pada operasional dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Solana yang kedua.

Informasi terkait perizinan itu dikeluarkan CVM dalam database pusatnya.

Mengutip Coindesk, Rabu (21/8/2024) database CVM menunjukkan ETF Solana terbaru, yang sedang dalam tahap pra-operasional, akan ditawarkan oleh Hashdex yang berbasis di Brasil.

Hashdex sendiri dikenal sebagai manajer aset yang berbasis di Brasil dengan aset yang dikelola lebih dari USD 962 juta (Rp. ), dalam kemitraan dengan bank investasi lokal BTG Pactual.

Hashdex juga dikenal sebagai pemain berpengalaman di segmen ETF di bursa saham B3 Brasil, yang telah meluncurkan produk seperti Nasdaq Crypto Index serta ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum.

 

Solana ETF Pertama di Brasil

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, pada 8 Agustus 2024 CVM menyetujui Solana ETF pertama di Brasil, yang ditawarkan oleh manajer aset QR Asset yang berbasis di negara tersebut. Ini juga merupakan ETF spot Solana pertama yang disetujui di dunia.

ETF spot tersebut akan memiliki CME CF Solana Dollar Reference Rate sebagai referensi harganya, yang dikembangkan oleh Chicago Mercantile Exchange (CME) dan Crypto Facilities (CF) untuk mendapatkan kutipan harga Solana yang akurat berdasarkan harga berbagai bursa terpusat.

Menurut data Coinmarketcap pada Rabu (21/8), Solana (SOL) terpantau melemah 3,72% dalam sehari dan 4,72% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp.2,194,934.21 per koin.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya