Liputan6.com, Jakarta - Penambangan Bitcoin (BTC) diperkirakan akan lanjut mencetakan keuntungan di 2025, dengan ekonomi yang tetap stabil. Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan studi yang dibuat Canaccord Genuity.
Mengutip Coindesk, Kamis (23/1/2025) pialang tersebut mengatakan bahwa mereka melihat fundamental penambangan Bitcoin yang kuat, dengan biaya penambangan berada di kisaran USD 26.000-USD 28.000 atau sekitar Rp 422,5 juta-Rp 455 juta per Bitcoin untuk sebagian besar pemain terkemuka.
Advertisement
Selain itu, Canaccord Genuity juga menyoroti perhatian manajemen dan investor yang semakin tertuju pada penggunaan alternatif untuk pasokan daya yang cukup besar dari penambang, terutama hosting pusat data kecerdasan buatan (AI).
Advertisement
"Prakiraan permintaan awal menunjukkan AI akan mengecilkan pasar hosting cloud tradisional dari waktu ke waktu," tulis analis Canaccord Genuity yang dipimpin oleh Joseph Vafi.
Di AS, permintaan penambang kripto terbesar berada di Texas. negara bagian tersebut telah menyaksikan pertumbuhan konsumsi listrik tercepat di Amerika.
Dikutip dari Yahoo Finance, Badan Informasi Administrasi Energi AS (EIA) mengidentifikasi fasilitas komputasi skala besar dan operasi penambangan mata uang kripto sebagai sumber utama permintaan daya yang meningkat ini.
Electric Reliability Council of Texas (ERCOT) mengelola 90% beban pada jaringan listrik negara bagian tersebut.
Menurut EIA, LFL akan mencapai total 54 miliar kilowatt-jam di Texas pada tahun 2025, naik hampir 60 persen dari permintaan yang diharapkan pada 2024 dan mewakili sekitar 10 persen dari total perkiraan konsumsi listrik pada jaringan ERCOT.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Â
Harga Bitcoin hingga XRP Lesu pada Kamis, 23 Januari 2025
Harga kripto dengan kapitalisasi besar mengalami pergerakan beragam pada Kamis, 23 Januari 2024.
Mengutip data dari Coinmarketcap, Kamis (23/1/2025), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,68% dalam 24 jam tetapi masih menguat 2,74% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp1.685.001.093.15.
Ethereum (ETH) menurun 3,07% dalam 24 jam dan 5,97% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp52.830.556.21 per koin.
XRP melemah ke zona merah hari ini dengan pelemahan 0,49% dalam 24 jam namun masih menguat 2,45% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp51.535.06 per koin.
Harga kripto stablecoin Tether (USDT) melemah hingga 0,49% dalam 24 jam dan 0,67% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp16.261.59.
Solana (SOL) berhasil mencapai zona hijau dengan kenaikan 2,13% dalam sehari dan 24,78% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp4.72.897.87 per koin.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Advertisement
Binance dan TRX Menguat
Binance coin (BNB) menguat 0,20% dalam 24 jam dari pelemahan 2,81% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp11.320.510.90 per koin.
Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah 2,53% dalam sehari dan 5,28% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp5.893.79 per token.
Adapun USD Coin (USDC) 0,54% dalam 24 jam dan 0,59% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp16.264.84.
Kemudian Cardano (ADA) melemah 2,88% dalam 24 jam terakhir dan 7,80% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp15.955.94 per koin.
TRON (TRX) menguat 3,06% dalam 24 jam dan 6,80% sepekan. Harga TRX kini diperdagangkan Rp4.130.05.
Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp58.97P, naik 3,14% dalam sehari terakhir.