Bitcoiners Kritik Donald Trump Soal Rencana Cadangan Aset Digital AS

Kepala investasi Ikigai Asset Management Travis Kling, mengkritik bahasa yang digunakan Donald Trump dengan mengatakan bahwa para pendukung Bitcoin sangat cemas mengenai pengaruh istilah "aset digital."

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Bahasa yang digunakan dalam perintah tersebut menuai kritik keras dari komunitas Bitcoin, yang merasa istilah "aset digital" tidak secara eksplisit merujuk pada Bitcoin. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pada 23 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengamanatkan pembentukan sebuah kelompok kerja untuk mempelajari pembuatan "cadangan aset digital" bagi pemerintah AS.

Namun, bahasa yang digunakan dalam perintah tersebut menuai kritik keras dari komunitas Bitcoin, yang merasa istilah "aset digital" tidak secara eksplisit merujuk pada Bitcoin.

Dikutip dari Cointelegraph.com, Minggu (26/1/2025), banyak pendukung Bitcoin menyuarakan ketidakpuasan mereka dengan ketidakjelasan perintah Donald Trump. Salah satunya Peter McCormack, seorang podcaster terkenal di kalangan Bitcoiners, menyatakan bahwa perintah eksekutif tersebut tidak menyebutkan "Bitcoin" sama sekali.

Sebaliknya, istilah yang digunakan adalah "aset digital," yang menurut sebagian orang dapat mencakup berbagai macam mata uang kripto selain Bitcoin.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perintah tersebut bisa berdampak pada ruang lingkup kebijakan yang lebih luas, termasuk altcoin lainnya.

Kepala investasi di Ikigai Asset Management Travis Kling, juga mengkritik bahasa yang digunakan dalam perintah tersebut, dengan mengatakan bahwa para pendukung Bitcoin sangat cemas mengenai pengaruh istilah "aset digital."

Beberapa pendukung Bitcoin merasa istilah ini dapat memperlebar ruang lingkup cadangan aset, melibatkan kripto selain Bitcoin yang sejauh ini telah mereka anggap sebagai alternatif yang kurang bernilai.

 

Mengapa Trump Pakai Istilah Aset Digital?

Didampingi JD Vance, Presiden Amerika Serikat Donald Trump Temui Pendukungnya di Capital One Arena
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melemparkan pena ke arah kerumunan setelah menandatangani perintah eksekutif selama parade perdana di dalam Capital One Arena, Washington, DC pada 20 Januari 2025. (Jim WATSON/AFP)... Selengkapnya

Meskipun banyak yang kecewa dengan ketidakjelasan perintah tersebut, ada juga yang berpendapat bahwa penggunaan istilah "aset digital" sebenarnya merupakan pilihan yang bijaksana.

CEO Satoshi Action Fund Dennis Porter, menyatakan bahwa penggunaan kata "aset digital" adalah langkah pragmatis yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan politik.

Istilah tersebut dianggap "netral secara teknologi" dan memungkinkan pemerintah AS untuk lebih fleksibel dalam memanfaatkan teknologi blockchain, termasuk Bitcoin, tanpa menciptakan gesekan politik yang berlebihan.

Di sisi lain, Pierre Rochard dari Riot Platforms berpendapat bahwa perintah tersebut seharusnya lebih jelas dalam merujuk pada Bitcoin sebagai bagian dari cadangan aset strategis.

Rochard bahkan mengklaim bahwa Ripple Labs adalah salah satu penghalang utama bagi kebijakan yang berfokus hanya pada Bitcoin, mengingat Ripple mendukung perkembangan CBDC (Central Bank Digital Currency) yang tidak sejalan dengan tujuan tersebut.

 

Potensi Cadangan Aset Kripto AS

Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Perintah Trump ini datang setelah pernyataan sebelumnya di kampanye yang mengatakan bahwa pemerintahan AS akan membuat “persediaan Bitcoin nasional yang strategis” dari Bitcoin yang disita oleh Departemen Kehakiman.

Menurut data dari Arkham Intelligence, AS sudah memegang sejumlah besar kripto, termasuk 198.100 BTC yang saat ini bernilai sekitar USD20,4 miliar, yang hampir 98% dari total kepemilikan kripto mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa AS memang telah memiliki stok Bitcoin yang cukup besar, yang dapat digunakan sebagai cadangan strategis.

Namun, meskipun ada potensi untuk menggunakan Bitcoin sebagai cadangan aset negara, pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini belum mengambil keputusan final.

Pimpinan kripto dan kecerdasan buatan dalam tim Trump, David Sacks, mengatakan bahwa studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengevaluasi potensi cadangan aset kripto nasional ini.

 

Masih Jadi Perdebatan

Dengan Bitcoin yang saat ini diperdagangkan pada USD 104.290, banyak yang memperkirakan bahwa kebijakan semacam ini bisa mengubah dinamika pasar kripto dan memberikan sinyal kuat tentang masa depan adopsi Bitcoin oleh pemerintah.

Namun, sampai keputusan lebih lanjut diambil, ketidakjelasan dalam perintah Trump mungkin akan terus menjadi perdebatan di kalangan penggiat Bitcoin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya