Ngebet Masuk Kripto, Morgan Stanley Pantau Aturan Baru SEC AS

Morgan Stanley menjadi bank besar AS pertama yang menawarkan dana Bitcoin kepada klien kayanya pada tahun 2021, dan 2024 menawarkan dana yang diperdagangkan di bursa (RTF) Bitcoin.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jan 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Morgan Stanley, yang dikenal sebagai raksasa dalam industri manajemen kekayaan, sebelumnya telah berulang kali mengungguli para pesaingnya dalam hal kripto. Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - CEO Morgan Stanley, Ted Pick mengungkapkan bahwa bank tersebut segera bekerja sama dengan regulator Amerika Serikat (AS)  untuk memperdalam keterlibatannya di pasar kripto.

"Bagi kami, persamaannya benar-benar berkisar pada apakah kami, sebagai lembaga keuangan yang sangat teregulasi, dapat bertindak sebagai pelaku transaksi," ungkap Pick dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dikutip dari CNBC International, Minggu (26/1/2025).

"Kami (Morgan Stanley) akan bekerja sama dengan Departemen Keuangan dan regulator lainnya untuk mencari tahu bagaimana kami dapat menawarkannya dengan cara yang aman," kata Pick.

Morgan Stanley, yang dikenal sebagai raksasa dalam industri manajemen kekayaan, sebelumnya telah berulang kali mengungguli para pesaingnya dalam hal kripto.

Morgan Stanley menjadi bank besar AS pertama yang menawarkan dana Bitcoin kepada klien kayanya pada tahun 2021, dan 2024 menawarkan dana yang diperdagangkan di bursa (RTF) Bitcoin. 

Namun di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, perbankan belum diizinkan untuk menjajaki kelas aset tersebut.

Baru-baru ini, kepemimpinan baru Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengatakan bahwa mereka telah membentuk gugus tugas untuk mengembangkan kerangka regulasi aset kripto di AS.

"Fokus Satgas adalah membantu Komisi menetapkan batasan regulasi yang jelas, menyediakan jalur pendaftaran yang realistis, menyusun kerangka pengungkapan yang masuk akal, dan mengerahkan sumber daya penegakan hukum secara bijaksana," kata kantor pejabat Ketua SEC baru, Mark Uyeda dalam pengumuman tersebut, dikutip dari Channel News Asia.

 

Mulai Perombakan

Ilustrasi Kripto MovieBloc (MBL Coin) yang dikembangkan oleh Chris Kang, Jeffrey Jin, dan Peter Kim. di 2019. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto MovieBloc (MBL Coin) yang dikembangkan oleh Chris Kang, Jeffrey Jin, dan Peter Kim. di 2019. (Foto By AI)... Selengkapnya

Satuan tugas tersebut akan membantu para pembuat undang-undang di AS menyusun undang-undang terkait kripto sambil berkoordinasi dengan badan federal lainnya, seperti Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas, serta lembaga negara bagian dan asing.

Dilaporkan juga, Uyeda dan Peirce sudah bersiap untuk memulai perombakan kebijakan kripto pemerintahan Trump, termasuk dengan memulai proses pembuatan kebijakan.

Trump juga Dilaporkan berencana mengeluarkan perintah eksekutif yang akan mengurangi pengawasan regulasi terhadap industri kripto dan membantu mempromosikan adopsi aset digital.

 

Industri Sambut Antusias

Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms
Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms... Selengkapnya

Seorang eksekutif puncak di Coinbase memuji langkah SEC membentuk kebijakan kripto.

"Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun untuk membantu kami dengan menyusun aturan untuk kripto. Selama empat tahun terakhir, jawabannya adalah 'tidak'," kata Kepala Bagian Hukum Coinbase, Paul Grewal dalam sebuah wawancara telepon.

"Ini adalah hari yang baru," ujar dia.

Adapun kepala kebijakan global di Kraken, Jonathan Jachym mengatakan bahwa gugus tugas baru SEC diharapkan dapar menjadi solusi kebijakan yang nyata dan membenahi masalah penegakan hukum kripto di masa lalu.

"Kami berharap dapat mempercepat keterlibatan dalam kebijakan, untuk membangun kejelasan regulasi," tuturnya.

Harga Bitcoin sempat mencetak mencapai rekor baru di angka USD109.071 pada hari Senin (20/1), di tengah kegembiraan investor atas pemerintahan AS yang kini ramah terhadap kripto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya