Harga XRP Anjlok 17,31 Persen Hari Ini 3 Februari 2025

Harga XRP turun 17,31 persen ke posisi USD 2,39 dalam 24 jam terakhir. Koreksi harga XRP terjadi setelah penerapan tarif oleh Presiden AS Donald Trump dan kenaikan harga kripto yang signifikan.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 16:00 WIB
Harga XRP Anjlok 17,31 Persen Hari Ini 3 Februari 2025
Harga XRP anjlok signifikan pada perdagangan Senin (3/2/2025). Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China. (Foto: Kanchanara/Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga XRP anjlok signifikan pada perdagangan Senin (3/2/2025). Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China.

Mengutip Coinmarketcap, harga XRP anjlok 17,31 persen ke posisi USD 2,39 dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, selama sepekan terakhir, harga XRP susut 12,82 persen.

Selain harga XRP, harga bitcoin (BTC) juga melemah 5,59 persen dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin berada di posisi USD 94.279,13 atau sekitar Rp 1,55 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.447) selama 24 jam terakhir.  Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 4,2 persen.

Harga ethererum melemah 17,05 persen dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum kini berada di posisi USD 2.566. Sedangkan selama sepekan terakhir, harga Ethereum terperosok 15,68 persen.

Mengutip Forbes, koreksi harga XRP di tengah penurunan harga kripto setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China.

Tarif yang tinggi akan mengurangi akses ke barang-barang dengan harga lebih rendah sehingga mendorong biaya konsumen menjadi lebih tinggi. Selain itu, efek inflasi tersebut dapat menyebabkan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menjadi lebih ragu-ragu memangkas suku bunga.

Selain itu, koreksi harga XRP terjadi setelah periode pertumbuhan 600 persen pada November 2024 dan Januari 2025.

Reli kripto sebelumnya didorong oleh kemenangan pemilihan Presiden AS Donald Trump yang menimbulkan optimisme tentang kebijakan kripto yang lebih akomodatif.

Mengutip Forbes, prospek XRP juga mencakup keputusan regulasi yang tertunda dari SEC. Persetujuan potensial ETF Ripple pada 2025 juga dapat menjadi katalis yang signifikan bagi apresiasi harga XRP.

“Melihat perkembangan terkini seputar tarif, hal ini jelas membuat investor gelisah, dan mereka mencoba menjauh dari aset berisiko,” demikian seperti dikutip.

Meski XRP kini hadapi koreksi, perubahan kripto selama beberapa tahun terakhir masih jauh dari konsisten, dengan imbal hasil tahunan yang jauh lebih fluktuaktif daripada indeks S&P 500. Imbal hasil untuk XRP mencapai 278 persen pada 2021, minus 58 persen pada 2022, 81 persen pada 2023, dan 234 persen pada 2024.

Harga Kripto Hari Ini 3 Februari 2025: Bitcoin Cs Kebakaran

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)
Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)... Selengkapnya

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (3/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 3,31 persen dalam 24 jam dan 4,48 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 97.434 per koin atau setara Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.280 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 8,85 persen sehari terakhir dan 10,97 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 46,7 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 6,15 persen dan 6,95 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,07 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 11,84 persen dalam sehari dan 15,86 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 13.006 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL turun 5,91 persen dalam sehari dan 15,25 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,3 juta per koin. 

XRP kembali berada di zona merah. XRP melemah 12,94 persen dalam 24 jam dan 15,59 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 41.345 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 15,28 persen dan 20,73 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.299 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,06 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 0,9999.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,24 triliun atau setara Rp 52.940 triliun, melemah sekitar 4,85 persen dalam sehari terakhir.

 

Prediksi Gerak Harga Bitcoin

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, pasar kripto dan saham AS melemah pasca Bank Sentral AS, The Fed, mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 persen-4,50 persen pada Januari ini. Bitcoin sempat turun ke level USD 101.800 setelah pengumuman tersebut sebelum akhirnya berhasil pulih setelah konferensi pers pemimpin The Fed, Jerome Powell, meredakan kekhawatiran pasar.

Situasi yang sama juga terjadi di pasar saham AS dengan indeks saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq yang menunjukkan pemulihan pasca konferensi pers Powell yang menyatakan tidak adanya rencana untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. 

Keputusan The Fed tersebut sejalan dengan prediksi para pengamat khususnya melihat kondisi inflasi secara umum yang mengalami kenaikan signifikan berdasarkan data CPI Desember.

Namun, pernyataan kebijakan The Fed pada pertemuan tersebut menciptakan gejolak di pasar keuangan, khususnya di pasar kripto dan saham AS.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, fenomena tersebut menyoroti masih tingginya sensitivitas pasar kripto dan pasar saham AS terhadap sentimen makroekonomi AS.

“Hal ini mensinyalir tingginya kekhawatiran investor terhadap potensi risiko ke depan yang mungkin dapat terjadi jika The Fed mulai kembali menaikkan suku bunga guna menekan inflasi. Risiko tersebut diantaranya seperti potensi berpindahnya dana investasi dalam jumlah besar kembali ke instrumen berisiko rendah seperti dolar dan obligasi pemerintah AS dari pasar saham dan kripto,” ungkap Fahmi, Minggu  (2/2/2025).

Peluncuran teknologi AI DeepSeek turut menjadi faktor yang semakin meningkatkan kekhawatiran tersebut sebab tantangan ke depan yang mungkin dihadapi oleh saham-saham AS yang selama ini diyakini memiliki potensi pertumbuhan tinggi seperti saham di sektor teknologi, mungkin akan meningkat.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya