Harga Bitcoin Masih Lesu Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga Bitcoin ambles hingga menyentuh Rp 1,3 miliar pada 28 Februari 2025. Anjloknya harga Bitcoin ini dipicu oleh beberapa faktor.

oleh Agustina Melani Diperbarui 28 Feb 2025, 20:21 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 20:21 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) kembali tertekan menjelang akhir pekan.  Pada Jumat, 28 Februari 2025, harga Bitcoin terpantau anjlok signifikan, bahkan menyentuh Rp 1,3 miliar.

Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan berbagai faktor lain yang mempengaruhi pasar kripto. Pergerakan harga Bitcoin yang fluktuatif menjadi perhatian bagi para investor. Harga kripto jajaran teratas masih tertekan hingga Jumat, 28 Februari 2025. Termasuk harga bitcoin masih lesu.

Harga bitcoin turun 7,2 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin terpangkas 18,85 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 80.243,96 atau sekitar Rp 1,32 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.549).

Demikian juga harga Ethereum. Harga Ethereum merosot 10,04 persen selama 24 jam terakhir. Harga Ethereum terpangkas 24,53 persen dalam sepekan terakhir. Kini, harga Ethereum berada di posisi USD 2.115,72 atau sekitar Rp 34,99 juta.

Harga Kripto yang Alami Penurunan Terbesar

Tidak hanya Bitcoin, harga Ethereum, Dogecoin, dan Cardano juga ikut anjlok pada 28 Februari 2025. Bahkan dogecoin dan cardano alami koreksi terbesar.

 

 

Harga dogecoin turun 11,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin merosot 27,83 persen. Kini harga dogecoin berada di posisi USD 0,1853.

Sementara itu, harga cardano susut 11,73 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano terperosok 25,48 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,5970.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Promosi 1

Penyebab Harga Bitcoin Merosot

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)... Selengkapnya

Anjloknya harga Bitcoin dan kripto lainnya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah ketidakpastian makroekonomi global.

Inflasi di Amerika Serikat yang lebih tinggi dari ekspektasi, mencapai 3% secara tahunan (YoY), memicu kekhawatiran The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Hal ini berdampak negatif pada sentimen pasar keuangan global, termasuk kripto.

"Selain itu, kebijakan tarif baru yang diumumkan mantan Presiden Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa semakin memperparah sentimen negatif di pasar keuangan global, termasuk aset kripto," ujar Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur,seperti dikutip dari keterangan resmi.

Faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan harga Bitcoin adalah arus keluar besar dari ETF dan dampak peretasan yang menimpa platform Bybit. 

Tercatar arus keluar besar dari ETF bitcoin dan Ethereum. Pada 25 Februari, ETF bitcoin mencatat rekor arus keluar harian terbesar mencapai USD 1,13 miliar. Diikuti tambahan USD 336,5 juta pada 26 Februari. Demikian juga Ethereum alami arus keluar sebesar USD 24,5 juta.

Selain faktor makro ekonomi dan tekanan institusional, pasar kripto juga terguncang oleh peretasan besar yang menimpa Bybit. Serangan siber senilai USD 1,5 miliar ini menimbulkan kepanikan di kalangan investor yang bereaksi dengan menarik dana dalam jumlah besar dari bursa.

Prediksi Harga Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Thought Catalog)... Selengkapnya

Fyqieh Fachrur prediksi tekanan jual yang masih tinggi dapat membawa harga Bitcoin turun ke level support berikutnya di USD 80.000.

Jika aksi jual terus berlanjut, BTC berpotensi melemah lebih dalam ke kisaran USD 75.000 – USD 78.000 sebelum mengalami pemulihan. Ini menunjukkan potensi penurunan harga yang cukup signifikan.

Untuk Ethereum (ETH), Fyqieh memprediksi potensi penurunan lebih lanjut jika aksi jual tidak mereda. Harga ETH berpotensi turun ke level USD 2.000 dalam beberapa hari ke depan, dengan support berikutnya berada di kisaran USD 1.850 – USD 1.950.

Dalam kondisi pasar yang masih bergejolak, Fyqieh menyarankan investor untuk menerapkan strategi yang lebih disiplin. Berikut beberapa sarannya:

  • Hindari penggunaan leverage tinggi.
  • Memantau level support utama Bitcoin di USD 80.000 dan Ethereum di USD 2.000
  • Gunakan stop-loss yang ketat untuk batasi risiko

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya