Liputan6.com, Jakarta - Sebagian investor kripto khawatir tentang keamanan data di masa depan. Para pemilik Bitcoin (BTC) sering mempromosikan stabilitas Bitcoin sebagai keunggulan utamanya.
Namun, jika sistem Bitcoin tidak pernah berubah, bagaimana cara menghadapi tantangan tak terduga dan ancaman keamanan baru? Sebelum buru-buru meninggalkan Bitcoin atau terjun tanpa pikir panjang, ada satu hal yang perlu diketahui. Bitcoin bisa tetap stabil sambil tetap melindungi diri dari ancaman yang muncul.
Advertisement
Baca Juga
Faktanya, Bitcoin terus berkembang dan kemungkinan besar akan tetap aman dari serangan komputer kuantum di masa depan. Bitcoin tidak akan berubah secara tiba-tiba dengan keputusan yang berisiko atau tidak masuk akal, seperti mengubah proses pencetakan koin yang dirancang untuk tahan terhadap inflasi.
Advertisement
Ancaman yang Dibayangkan
Komputer kuantum diperkirakan mengubah banyak industri. Teknologi ini sangat hebat dalam mengenali pola dalam data yang tampak acak. Mereka bisa membantu menguraikan kode genetik penyakit, membuat prediksi cuaca yang lebih akurat, dan membawa kejernihan dalam pasar keuangan yang kacau.
Akan tetapim di sisi lain, mereka juga bisa membobol sistem enkripsi yang menjadi inti Bitcoin dan kripto lainnya. Jika itu terjadi, apakah Bitcoin akan berakhir? Dengan komputer kuantum, para peretas bisa mengubah, menghapus, atau memasukkan data ke dalam blockchain Bitcoin, bahkan mengalihkan miliaran dolar hanya dengan satu klik.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Fitur yang Dikhawatirkan Buka Celah Keamanan
Situasi ini semakin mengkhawatirkan karena Bitcoin dikenal sebagai sistem yang sulit diubah. Banyak penggemar kripto menyoroti batas maksimal 21 juta Bitcoin sebagai perlindungan mutlak terhadap inflasi.
Begitu Bitcoin terakhir dicetak, tidak akan ada lagi yang baru. Saat ini, sudah ada 19,83 juta Bitcoin yang tercipta setara dengan 94,4% dari total Bitcoin yang akan pernah ada.
Jadi, kalau Bitcoin tidak bisa berubah saat komputer kuantum menjadi lebih canggih, apakah sistem keamanannya akan runtuh? Bagaimana Bitcoin Sebenarnya Melakukan Pembaruan?
Tenang dulu, para investor!
Platform teknologi yang mendukung Bitcoin sebenarnya bisa berubah seiring waktu. Perangkat lunak Bitcoin Core, yang mengelola blockchain dan proses penambangan Bitcoin, kini sudah mencapai versi 28.1. Pembaruan terbaru yang dirilis pada 2 Oktober 2024 memperbaiki beberapa bug dan menambahkan fitur baru bagi para pengembang. Versi utama berikutnya dijadwalkan rilis pada musim semi 2025.
Melansir Yahoo Finance, Sabtu (15/3/20250), pembaruan ini bisa mencakup berbagai aspek penting, termasuk batas 21 juta koin dan metode enkripsi yang digunakan. Saat ini pun sudah ada metode enkripsi yang sulit ditembus oleh komputer kuantum.
Advertisement
Mengapa Bitcoin Aman dari Perubahan yang Tak Diinginkan?
Pada 2022, Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) mengumumkan standar federal pertama untuk enkripsi yang tahan terhadap serangan kuantum. IBM (NYSE: IBM) bahkan telah memasukkan algoritma tahan kuantum ke dalam sistem z16 mereka pada tahun yang sama. Microsoft (NASDAQ: MSFT) juga diam-diam mulai menerapkan algoritma keamanan data yang aman dari ancaman kuantum.
Jadi, tidak ada alasan untuk berpikir bahwa komunitas pengembang Bitcoin akan membiarkan sistem ini rentan terhadap serangan kuantum. Sebelum komputer kuantum benar-benar menjadi ancaman nyata, fungsi enkripsi SHA-256 lama akan digantikan dengan alternatif yang lebih aman dari serangan kuantum.
Pembaruan Bitcoin hanya bisa terjadi jika disetujui oleh mayoritas. Lebih dari 50% jaringan yang menjalankan blockchain Bitcoin harus menginstal versi baru agar bisa mencapai konsensus dan menyetujui setiap transaksi.
Memang ada kemungkinan "serangan 51%"—di mana seseorang menguasai lebih dari separuh daya penambangan Bitcoin global—tetapi itu hampir mustahil dilakukan, bahkan oleh perusahaan teknologi bernilai triliunan dolar atau pemerintah.
Selain itu, setiap pembaruan perangkat lunak Bitcoin melalui proses perencanaan, pengembangan, pengujian, dan pemasangan yang sangat ketat.
Hal paling penting, komunitas Bitcoin tidak akan menyetujui perubahan yang merugikan mereka. Batas 21 juta Bitcoin tetap aman, karena jika batas ini dinaikkan, nilai Bitcoin akan turun drastis—dan ini merugikan semua pemegang serta penambang Bitcoin yang ada.
Pemilik Bitcoin Tak Perlu Khawatir dengan Peretas Kuantum
Jadi, para pengembang Bitcoin memiliki kebebasan untuk menangani tantangan teknis, termasuk ancaman dari komputer kuantum di masa depan. Di sisi lain, sistem Bitcoin cukup canggih untuk menolak perubahan perangkat lunak yang tidak diinginkan.
Tentu saja, tidak ada sistem yang 100% aman dari segala ancaman, terutama dalam dunia kripto yang masih berkembang. Namun, investor Bitcoin tidak perlu khawatir berlebihan tentang risiko ini.
Komputer kuantum tidak akan menghancurkan Bitcoin dalam waktu dekat, dan kita masih punya waktu bertahun-tahun untuk mengantisipasi ancaman tersebut dengan pembaruan perangkat lunak yang tepat.
Advertisement
