Ketika Tentara RI Tanamkan Nasionalisme pada Anak-Anak Difabel di Papua

Beberapa pria berbaju tentara melakukan upacara bendera di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin pagi (20/1/2020). Sekitar 20 anak dengan disabilitas antusias mengikuti upacara ini.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 18:00 WIB
Upacara Bendera TNI dan Difabel
Foto: Satuan Tugas Batalyon Infanteri Satgas Yonif 755/Yalet/20/3/Kostrad melakukan upacara bendera di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin pagi (20/1/2020). Sekitar 20 anak dengan disabilitas antusias mengikuti upacara ini.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa pria berbaju tentara melakukan upacara bendera di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin pagi (20/1/2020). Sekitar 20 anak dengan disabilitas antusias mengikuti upacara ini.

Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama mereka mengikuti upacara bendera. Para tentara itu berasal dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Satgas Yonif 755/Yalet/20/3/Kostrad.

Mereka hadir dan mendampingi anak-anak melakukan upacara bendera dengan tujuan menanamkan rasa nasionalisme. Anak-anak berbaris dengan rapi dan berusaha mengikuti upacara hingga selesai, walau diantaranya ada yang menggunakan alat bantu untuk berdiri.


Memberi Pelatihan Terlebih Dahulu

Upacara Bendera
Foto: Satuan Tugas Batalyon Infanteri Satgas Yonif 755/Yalet/20/3/Kostrad melakukan upacara bendera di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin pagi (20/1/2020). Sekitar 20 anak dengan disabilitas antusias mengikuti upacara ini.

Sebelum melakukan upacara, personel Satgas yang dipimpin oleh Sertu Amri memberikan pelatihan pada para petugas upacara yang seluruhnya diambil dari siswa Sekolah Luar Biasa.

Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika, Sunardin berterima kasih kepada anggota TNI yang sudah membantu melaksanakan kegiatan upacara bendera pertama ini.  

“Anggota TNI juga sudah melatih anak-anak kami dengan penuh kesabaran dari beberapa hari yang lalu sampai dengan berhasilnya kegiatan upacara ini,” ucapnya.

Komandan Satgas Yonif 755/Yalet/20/3 Kostrad Letkol Inf Dodi Nur Hidayat mendukung penuh kegiatan ini.  Ia berpendapat, disabilitas bukanlah halangan bagi anak-anak tersebut untuk menunjukkan rasa cintanya kepada negeri.

“Walaupun anak-anak tersebut memiliki keterbatasan tersendiri, namun bukan menjadi halangan untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan upacara penaikan bendera Merah Putih yang baru pertama kali dilakukan oleh siswa dan siswi SLB Negeri Mimika,” ujar Dodi, seperti dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya