Liputan6.com, Jakarta Didikan dan cara asuh yang diberikan orangtua akan memengaruhi positif atau negatifnya penyesuaian diri anak di lingkungan sosial. Tak hanya untuk anak biasa, pola asuh juga sangat berpengaruh pada penyesuaian diri anak tunanetra.
Menurut peneliti dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Ginanjar Rohmat, salah satu hubungan negatif antara orangtua dan anak dapat timbul dari pola asuh yang menggunakan hukuman dan disiplin berlebihan.
Baca Juga
“Hubungan yang bersifat keras akan terbentuk bila orangtua menerapkan hukuman dan disiplin yang berlebihan kepada anak. Disiplin yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan suasana psikologis yang kurang menyenangkan bagi anak,” tulis Ginanjar dalam penelitiannya, ditulis pada Rabu (30/9/2020).
Advertisement
Ia menambahkan, kondisi yang kurang menyenangkan akan memberikan dampak terhadap penyesuaian diri seorang anak. Hal ini juga berlaku untuk hubungan orangtua dengan anaknya yang tunanetra.
“Bila orangtua menerapkan hukuman dan disiplin yang berlebihan, seorang anak tunanetra akan merasa tidak nyaman berada di rumah. Kondisi yang tidak menyenangkan di rumah karena hubungannya dengan orangtua yang bersifat keras akan memberikan dampak terhadap penyesuaian diri anak tunanetra di sekolah.“
Anak tunanetra bisa saja menunjukkan bentuk penyesuaian diri yang negatif, katanya. Ia dapat memunculkan perilaku yang keras pula pada teman-teman sebayanya di sekolah.
Simak Video Berikut Ini:
Memanjakan dan Melindungi Anak Secara Berlebihan
Hukuman dan disiplin berlebihan adalah pola asuh negatif bagi setiap anak termasuk anak tunanetra. Sebaliknya, memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan juga tidak baik.
Orangtua yang terlalu memanjakan dan melindungi anaknya akan memberikan dampak yang negatif terhadap penyesuaian diri seorang anak. Perlindungan dan memanjakan anak secara berlebihan dapat menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu, rendah diri, canggung, dan gejala-gejala salah penyesuaian lainnya.
“Hal yang demikian dapat juga terjadi pada hubungan orangtua dan anak tunanetra. Pemanjaan dan perlindungan yang berlebihan dari orangtua kepada anaknya yang tunanetra akan menyebabkan anak tunanetra melakukan tindakan salah suai di sekolah.”
Orangtua yang terlalu sayang hingga memberikan perlindungan yang berlebihan kepada anak tunanetra disebabkan pandangan orangtua terhadap kondisi ketunanetraan yang dialami oleh anaknya.
Orangtua merasa kasihan apabila anaknya harus menderita sehingga terlampau memanjakan dan melindungi anaknya yang tunanetra. Hal ini akan menyebabkan anak tunanetra susah dalam memperoleh keberhasilan dalam menyesuaikan diri di sekolah.
Advertisement