Liputan6.com, Jakarta Dunia telah sepakat untuk mendorong peningkatan pembangunan inklusif di sejumlah sektor. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan bahwa kesepakatan ini harus mendapat dukungan semua pihak demi terwujudnya pemerataan kesejahteraan bagi setiap warga negara.
"Kesepakatan untuk terus mengupayakan pembangunan yang lebih inklusif di setiap negara harus kita dukung bersama untuk mewujudkan kesejahteraan bagi setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas," kata Lestari mengutip laman MPR RI, Sabtu (12/4/2025).
Baca Juga
Konferensi Tingkat Tinggi Disabilitas Global atau Global Disability Summit yang digelar di Berlin, 3 April 2025, membuahkan kesepakatan bersama untuk memastikan 15 persen dari proyek-proyek pembangunan di tingkat negara berfokus pada inklusi bagi disabilitas.
Advertisement
Saat ini, hanya sekitar 6 persen proyek pembangunan negara-negara di dunia yang secara langsung berkontribusi pada tujuan inklusi.
Menurut Lestari, dorongan pada skala dunia terkait pembangunan yang lebih inklusif sangat dibutuhkan dalam upaya mengingatkan komitmen setiap negara untuk mewujudkannya.
Butuh Dukungan Semua Pihak
Perempuan yang akrab disapa Rerie berpendapat, berbagai tantangan yang dihadapi di sejumlah sektor saat ini, membutuhkan dukungan yang maksimal dari setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai, pembangunan yang lebih inklusif berpotensi meningkatkan produktivitas para penyandang disabilitas melalui berbagai potensi yang mereka miliki.
Semakin banyak warga negara yang produktif, ujar Rerie, dorongan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam proses pembangunan nasional juga semakin besar.
“Sehingga, pembangunan yang lebih inklusif di berbagai bidang harus konsisten ditingkatkan untuk mendorong produktivitas setiap warga negara, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata,” katanya.
Advertisement
Difabel Harus Terlibat dalam Aktivitas Masyarakat Sehari-hari
Rerie juga menyampaikan, para penyandang disabilitas perlu terlibat dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Pelibatan ini perlu didukung oleh para pemangku kepentingan demi mewujudkan kesetaraan, kemandirian, dan kesejahteraan yang lebih merata.
"Upaya untuk melibatkan secara aktif para penyandang disabilitas dalam aktivitas keseharian masyarakat harus kita dukung bersama dan harus terus ditingkatkan untuk mewujudkan kontribusi aktif setiap warga negara dalam proses pembangunan," ucapnya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana mengaktifkan taman-taman di Jakarta dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian upaya inklusivitas. Sejumlah program persiapan pun telah dilakukan, antara lain program pelatihan barista bagi difabel.
Soal Daya Serap Tenaga Kerja Disabilitas
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga membahas soal Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020 yang mencatat hanya 9 persen dari 8 juta angkatan kerja penyandang disabilitas di Indonesia yang terserap sebagai tenaga kerja.
Berdasarkan catatan tersebut, masih banyak angkatan kerja penyandang disabilitas yang belum terserap oleh dunia kerja.
Rerie mendorong agar pihak-pihak terkait menindaklanjuti catatan tersebut dengan segera mengidentifikasi kondisi yang ada dan menghadirkan solusi untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja penyandang disabilitas.
Advertisement
