Liputan6.com, Jakarta - Peserta America’s Got Talent asal Indonesia, Putri Ariani, merupakan seorang penyandang tunanetra.
Namun, kondisi ini tak terjadi sejak ia pertama lahir. Ternyata, Putri sempat bisa melihat saat bayi. Kisah ini ia bagikan di Youtube Close The Door Deddy Corbuzier pada Selasa 13 Juni 2023.
Advertisement
Baca Juga
“Sebenarnya bisa (melihat) dari umur tiga bulan, cuma udah nggak ingat,” kata Putri.
Advertisement
Putri yang memang dilahirkan secara prematur pada usia 6 bulan dan 18 hari memiliki risiko organ yang belum matang sempurna. Hal itu turut berdampak pada kondisi matanya yang perlahan mengalami gangguan.
“Putri kan lahirnya prematur. Jadi, Putri lahir pada saat 6 bulan 18 hari, terus akhirnya masuk inkubator selama tiga bulan. Setelah keluar dokter bilang ke orangtua bahwa ada katarak,” cerita peserta America's Got Talent itu pada acara For You Pagi pada pertengahan tahun lalu.
Mendengar hal itu, orangtua Putri segera membawa anak kesayangan mereka itu ke Singapura. Sayangnya, usaha itu tak membuahkan hasil apa-apa.
“Akhirnya dibawa ke Singapura. Sampai di sana, dibilang kalau sudah telat. Seharusnya dari beberapa hari yang lalu. Padahal pas baru keluar (inkubator) langsung dibawa ke Singapura,” jelas Putri Ariani.
Meski begitu, dokter sempat menyebut bahwa masih ada kemungkinan bagi Putri untuk melihat, meski tidak maksimal.
“Jadi yang sebelah kanan akhirnya dioperasi, probability-nya ada 50 persen. Kalau yang kiri probability-nya 25 persen. Tapi, sekarang totally zero,” kata penyanyi berusia 17 tahun itu.
Sempat Merasa Down
Putri merupakan sosok yang ceria. Meski begitu, ternyata ia juga pernah merasa down.
Salah satu alasannya adalah karena sempat tak dihargai saat mengikuti sebuah kompetisi. Pengalaman pahit ini dibeberkan oleh sang ibunda tercinta.
“Dulu pernah ikut lomba, nggak dihargai banget. Misalnya, dia udah nanyi bagus, masih dikatain. Dibilang fals, terus nyanyi bahasa Inggris dibilang bahasa Inggrisnya nggak bener. Ada aja alasan supaya nggak menang,” kata Mama Putri pada kesempatan yang sama.
Bukan hanya Putri, sang ibunda pun mengaku sempat merasa down saat pertama kali melahirkan Putri. Namun, ia segera menyadari bahwa Putri merupakan titipan dan anugerah baginya.
Selain berkarakter ceria, Mama Putri mengungkap bahwa Putri merupakan anak yang kuat.
“Mama menguatkan diri sendiri dahulu, baru menguatkan Putri. Tapi ternyata dia lebih kuat,” jelasnya.
Advertisement
Gemar Bernyanyi Sejak Kecil
Pada kesempatan yang sama Putri bercerita bahwa ia sudah gemar menyanyi sejak kecil.
“Kalau nyanyi sudah suka dari umur 2 tahun. Beneran nanyi, waktu itu pernah nyanyi lagu mandarin. Terus umur 7 tahun udah mulai perform di stage, tapi awal-awalnya juga nggak semulus ini,” Putri menceritakan.
Putri mengaku sempat menangis saat pertama kali tampil di panggung.
“Waktu awal-awal perform di panggung itu nangis, karena takut. Takut sama orang banyak. Terus pas abis perform pada tepuk tangan, Putri langsung senang,” katanya.
Putri kemudian menjadikan tepuk tangan penonton sebagai motivasi untuk terus menjadi penyanyi yang lebih baik.
“Gimana kalau misalnya Putri perform-nya lebih baik daripada ini, tepuk tangannya bakal lebih banyak nggak ya, gitu,” ungkap gadis kelahiran 31 Desember 2005 itu.
Semuanya, yang pasti support system. Yang paling utama itu mama dan papa.
“Keluarga dan semua temen-teman yang dukung Putri di sosial media, itu juga support system Putri. Tanpa mereka, Putri nggak ada artinya,”
Find Your Passion, Do What You Love
Dalam menjalani hidup, gadis bernama lengkap Ariani Nisma Putri itu memiliki empat pedoman.
“Yang pertama, find your passion. Kalau kita udah (menemukan passion), kita berarti sudah nyaman dengan apa yang kita lakuin, dalam mood dan kondisi apapun. Kita tetep enjoy dan happy,” kata Putri.
Pedoman hidup Putri yang kedua adalah ‘do what you like, do what you love’.
“Kalau kita ngelakuin sesuatu terpaksa itu nggak enak banget. Pasti effort-nya gede banget,” lanjutnya.
Pedoman selanjutnya yaitu mengubah insecure jadi bersyukur.
“Ubah insecure jadi bersyukur. Kalau kita insecure terus kerjaannya, kapan kita mau bersyukur?” kata Putri.
Menyambung pedoman keempat, Putri selalu berusaha mengurangi overthinking dan perbanyak positive thinking.
“Kurangin overthinking, banyakin positive thinking. Karena akarnya insecure itu ya overthinking tadi,” jelasnya.
Advertisement