Liputan6.com, Jakarta Pemilihan umum atau Pemilu 2024 digadang-gadang berjalan dengan inklusif dan ramah disabilitas.
Guna mencapai tujuan tersebut, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menerima mahasiswa disabilitas peserta Program Magang Community Project untuk belajar tentang Pemilu.
Baca Juga
Penerimaan dilakukan pada Kamis, 26 Oktober 2023, di ruang Media Center KPU Jatim, jalan Raya Tenggilis Nomor 1-3, Surabaya Jawa, Timur.
Advertisement
Kegiatan tersebut sekaligus bentuk komitmen KPU Jatim dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang aksesibel. Dan sebagai tindak lanjut atas adanya Perjanjian Kerja Sama antara KPU Jatim dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Perwakilan dari PPDI, Fadil menyampaikan tujuan kedatangan para mahasiswa untuk belajar terkait dengan kepemiluan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa disabilitas hanya kekurangan fisik, tapi memiliki kemampuan serta hak yang sama untuk memilih maupun dipilih,” katanya mengutip keterangan resmi, Jumat (27/10/2023).
Dia berharap, melalui program magang di KPU Jatim, teman-teman penyandang disabilitas bisa banyak belajar. Sehingga, memiliki pengetahuan dan dapat menyampaikan kepada penyandang disabilitas lain yang ada di sekitarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Disabilitas Unesa, Zainal Abidin mengutarakan rasa terima kasihnya kepada KPU Jatim yang telah memberikan kesempatan belajar mahasiswa disabilitas, serta PPDI yang menjembatani program tersebut.
“Anak-anak ambil ilmu sebanyak-banyaknya selama belajar di KPU, ini merupakan kesempatan yang besar sudah dibukakan kesempatan oleh PPDI dan diterima oleh KPU Jatim. Kami mohon bimbingannya pada KPU Jatim untuk mahasiswa-mahasiswa kami,” tutur Zainal.
Satu-Satunya Universitas Negeri yang Miliki Direktorat Disabilitas
Lebih lanjut, Zainal menerangkan Direktorat Disabilitas Unesa sudah fokus ke disabilitas sejak tahun 2012.
Saat ini sudah ada 92 anggota mahasiswa disabilitas dari berbagai macam program studi. Dan menjadi satu-satunya universitas negeri yang memiliki Direktorat Disabilitas.
Advertisement
Dukungan untuk Terus Berbenah
Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menambahkan, hadirnya mahasiswa-mahasiswa difabel menjadi dukungan bagi KPU Jatim.
“Hadirnya kawan-kawan menjadi suport bagi kami untuk terus berbenah, serta perbaikan kualitas pemilu ke depan. Pada kesempatan ini, masukan dari kawan-kawan sangat diharapkan,” katanya.
Gogot menjelaskan pula pendidikan pemilih bagi segmen disabilitas sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, karena disabilitas memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Kedua, disabilitas memiliki keterbatasan aktivitas yang secara tidak langsung berdampak pada kesadaran politik.
“Kemudian ketiga, disabilitas rentan dimobilisasi dan dijadikan komoditas dalam berbagai peristiwa politik. Keempat, keterlibatan disabilitas dalam pemilu dapat memotivasi pemilih lain. Serta kelima tingkat partisipasi disabilitas masih rendah,” terang Komisioner KPU Jatim dua periode ini.
Materi yang Dipelajari Mahasiswa Disabilitas Soal Pemilu
Pada pertemuan pertama Program Magang Community Project ini, Gogot telah memaparkan berbagai hal seperti:
- Tahapan Pemilu 2024.
- Kepentingan pemilih penyandang disabilitas.
- Hak-hak penyandang disabilitas dalam Pemilu 2024.
- Fasilitas pemungutan suara untuk difabel.
- Persyaratan tempat pemungutan suara (TPS) aksesibel.
- Bantuan pemilih bagi disabilitas netra atau disabilitas fisik.
- Layanan ramah disabilitas dalam pemungutan suara, dan sebagainya.
Acara berlangsung mulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Diikuti oleh sekitar 32 orang mahasiswa disabilitas dari Unesa. Ke depan akan ada lagi dua pertemuan kegiatan lanjutan Magang Community Project.
Advertisement