Gangguan Kesehatan Mental Ibu Sering Tak Disadari, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Ibu bekerja keras, tapi kesehatan mentalnya sering terabaikan. Kenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada ibu dan cara mengatasinya sebelum terlambat!

oleh Tim Disabilitas Diperbarui 25 Mar 2025, 14:10 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 14:10 WIB
Ilustrasi stres, kecewa, sedih
Ilustrasi stres, kecewa, sedih. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kesibukan mengurus rumah tangga dan pekerjaan seringkali membuat para ibu mengabaikan kesehatan mental mereka. Padahal, kesehatan mental ibu sangat penting untuk kesejahteraan keluarga. Banyak tanda masalah kesehatan mental pada ibu yang seringkali luput dari perhatian, baik oleh ibu itu sendiri maupun orang sekitarnya.

Menurut psikolog Ratu Ade Waznah Sofwat dari RS EMC Pekayon, masalah kesehatan mental pada ibu seringkali ditandai dengan perubahan perilaku dan gejala fisik yang tidak spesifik. Ibu mungkin menjadi lebih mudah marah, mengalami gangguan tidur, atau munculnya masalah kulit tanpa sebab medis yang jelas. Penting untuk menyadari bahwa ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.

“Kita tahu bahwa pendidikan utama dalam sebuah keluarga itu dipegang oleh seorang ibu. Jadi bisa kebayang yah, apabila seorang ibu tidak diikuti dengan mental yang sehat, bagaimana dia bisa mendidik anak-anaknya dengan baik,” jelas Ade. 

Promosi 1

Masalah Kesehatan Mental pada Ibu: Kenali Tandanya!

Masalah kesehatan mental pada ibu dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain adalah perubahan suasana hati yang drastis, seperti mudah marah atau sedih berkepanjangan.

Selain itu, ibu juga mungkin mengalami gangguan tidur, baik insomnia maupun tidur berlebihan. Gejala fisik seperti gangguan pencernaan atau masalah kulit juga bisa menjadi indikator masalah kesehatan mental.

Yang perlu diwaspadai adalah, seringkali ibu tidak menyadari adanya masalah kesehatan mental yang dialaminya. Mereka mungkin menganggap gejala-gejala tersebut sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang sibuk dan penuh tekanan.

Penyebab Kesehatan Mental Ibu Menurun

Beban ganda sebagai ibu rumah tangga dan pekerja profesional seringkali menjadi pemicu utama masalah kesehatan mental pada ibu. Tuntutan untuk selalu prima dalam mengurus keluarga dan pekerjaan dapat menyebabkan stres yang berlebihan.

Kurangnya waktu untuk diri sendiri dan kurangnya dukungan sosial juga dapat memperburuk kondisi ini. Ibu mungkin merasa terisolasi dan kewalahan menghadapi berbagai tanggung jawab yang dipikulnya.

Selain itu, faktor genetik, pengalaman traumatis di masa lalu, dan ketidakseimbangan kimia otak juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada ibu. Semua faktor ini saling berkaitan dan dapat memperparah kondisi.

Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Ibu

Langkah pertama dalam mengatasi masalah kesehatan mental pada ibu adalah dengan mengenali dan mengakui adanya masalah tersebut. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

Psikoterapi atau terapi bicara dapat membantu ibu untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mendasari gangguan kesehatan mentalnya. Terapi ini juga dapat membantu ibu dalam mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat.

Selain psikoterapi, dukungan sosial dari keluarga dan teman juga sangat penting. Membangun jaringan dukungan yang kuat dapat membantu ibu merasa lebih dihargai dan mengurangi rasa terisolasi.

Berikut beberapa tips tambahan untuk menjaga kesehatan mental ibu:

  • Luangkan waktu untuk diri sendiri, bahkan hanya sebentar.
  • Istirahat yang cukup sangat penting.
  • Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan.
  • Olahraga teratur dapat membantu mengurangi stres.
  • Makan makanan sehat dan bergizi.
  • Hindari konsumsi alkohol dan narkoba.
  • Cari dukungan dari keluarga dan teman.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional.

“Biasanya (tanda) yang paling gampang itu ada rasa tidak nyaman dalam diri kita seperti kecemasan. Atau kontrol emosi yang tidak stabil. Kalau biasanya kita sama anak tuh bisa bermain, tiba-tiba mendadak mudah marah,” kata Ade dalam Live Streaming Healthy Monday EMC Healthcare dan Liputan6.com untuk menyemarakkan Hari Ibu Nasional, Senin (23/12/2024).

“Biasanya diikuti dengan gangguan kulit, dermatitis, gatal, ketika diperiksa ke dokter ternyata enggak ada masalah apa-apa. Atau misalnya gastritis, ketika diperiksakan ke dokter penyakit dalam juga tidak ditemukan gangguan medisnya. Maka sudah pasti itu masalah mental.”

“Ketika anak tantrum dia (ibu) pun ikut tergiring emosi untuk berbalik jadi marah. Nah, ini kan tidak menyelesaikan masalah. Makanya diperlukan kesehatan mental yang sangat prima bagi seorang ibu, sehingga ketika anaknya mengalami masalah maka dia bisa dengan hati-hati mengatasi gangguan yang dialami anaknya,” jelas Ade.

“Pada dasarnya kan seorang ibu itu dituntut memiliki satu kapasitas fisik yang mau enggak mau harus 100 persen prima. Bangun pagi nyiapin makan anak, suami, yang mau sekolah, yang mau kerja. Belum lagi beberes rumah, sorenya anak pulang dan segala macam.”

“Kebayang enggak kalau dia tidak diikuti dengan kesehatan mental yang prima, ujung-ujungnya bisa juga stres. Bahkan banyak ibu yang tanpa dia sadari mengalami gangguan emosional yang berujung ke depresi. Itu mulai ketahuan ketika ibu kehilangan minat,” terang Ade.

“Ini harus diwaspadai karena pada dasarnya gangguan mental itu tidak disadari datangnya. Tiba-tiba menjadi problem yang berat. Seorang ibu juga harus mengambil waktu sejenak, karena bukan orang lain yang tahu kapasitas diri kita tapi diri kita sendiri.”

“Tujuannya apa? Merilis semua hal yang datangnya dari mulai pagi sampai ke siang. Tujuannya untuk mengembalikan staminanya lagi agar ketika anak pulang dia sudah segar kembali dan bisa melakukan bonding dengan anak-anak secara lebih prima,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya