Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo dapat dikatakan sebagai salah satu sepuh sekolah fesyen di Indonesia. Sudah berdiri sejak tahun 1980, LPTB Susan Budiharjo mencetak nama-nama besar insan fesyen Indonesia, sebut saja Sebastian Gunawan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, dan lain sebagainya.
Pada awal tahun 2013, LPTB Susan Budihardjo membuat label fesyen sendiri yang bernama Number 1. Seperti dijelaskan oleh sang pendiri sekolah, Number 1 adalah sarana bagi alumni LPTB Susan Budihardjo untuk terjun langsung ke dunia fesyen.
Baca Juga
“Tiap siswa lulusan LPTB Susan Budihardjo yang memiliki niat dan semangat untuk terjun ke dunia fesyen Indonesia dapat masuk ke label ini. Jika ada desainer Number 1 yang memutuskan untuk keluar dan membangun label sendiri, maka dengan senang hati akan melepasnya,” jelas Susan mengenai label Number 1 itu.
Advertisement
Jumat, 3 Oktober 2014, Number 1 menggelar fashion show tunggal pertamanya yang bertajuk Ubiquitous Mod. Apa maksud dari tema itu? Bagaimana para desainernya merancang koleksi tersebut? Apa harapan para desainernya atas penyelenggaraan fashion show itu?
Berikut ini adalah hasil wawancara Liputan6.com pada Selasa (14/10/2014) dengan Susan Budihardjo beserta para desainer Ubiquitous Mod dari Number 1 di LPTB Susan Budihardjo yang berlokasi di Jl. Cikini Raya No.58 FF/GG, Jakarta.
Apa maksud dari tema Ubiquitous Mod dari fashion show Number 1 yang sudah diselenggarakan?
Tema Ubiquitos Mod diambil dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota metropolitan. Lifestyle kota metropolitan adalah apa yang digarap di tema ini. Tema ini dibuat oleh tim pengajar LPTB Susan Budihardjo.
Apa harapan LPTB Susan Budihardjo atas desainer-desainer di label Number 1 ini?
Saya selalu berharap dunia fesyen Indonesia dapat dipegang oleh desainer-desainer dalam negri, terkhususnya adalah lulusan sekolah ini. Saya optimis dengan hal itu karena beberapa desainer ternama Indonesia berasal dari sekolah ini.
Ubiquitous Mod - Branding
Ubiquitous Mod - Branding
Para desainer yang merancang koleksi Ubiquitous Mod – Branding adalah Raderlla Nathania Widodo, Emiliana, Firda Adora Pavitasari, dan Putri Rizky Maulina.
Bagaimana Rasanya berpartisipasi dalam fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Senang karena bisa membawa nama sekolah. Kami juga jadi mendapat pengalaman tentang susah senangnya membuat fashion show.
Bisa dijelaskan maksud dari Branding sebagai tema koleksi ini?
Kami terinspirasi dari fast food dan convenience store di kota Jakarta. Kami mengolah logo fast food dan convenience store menjadi satu elemen desain baru.
Bagaimana desain dari koleksi Branding ini?
Kami banyak menggunakan bahan kulit hitam putih, bahan kaos warna hot pink dan lime green. Hal ini mencerminkan branding fast food dan convenience store yang eye catching dengan warna dan lampunya.
Apa harapan dari diselenggarakannya fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Kami berharap bisa membanggakan ibu Susan Budihardjo yang sudah mendukung kami dan agar kami sebagai desainer muda bisa memajukan Indonesia melalui karya kami itu.
Hal penting apa yang sudah didapat dari LPTB Susan Budihardjo?
Ada banyak. Salah satunya adalah bimbingan dari guru-guru tentang susah senangnya jadi desainer.
Menurut kalian, bagaimana dunia fesyen Indonesia saat ini? Dan apa yang ingin kalian sumbangkan untuk dunia fesyen Indonesia?
Di Indonesia kini sudah banyak orang yang berani mengekspresikan dirinya lewat busana. Mereka berani campur warna atau campur gaya dan menjadi diri sendiri. Pastinya kami ingin ikut membangun dunia fesyen Indonesia.
Advertisement
Ubiquitous Mod – In Motion
Ubiquitous Mod – In Motion
Para desainer yang merancang koleksi Ubiquitous Mod – In Motion adalah Ivanny Bellawati Sadha, Dian Purba, dan Fransisca Yoanita.
Bagaimana Rasanya berpartisipasi dalam fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Senang karena mendapat pengalaman baru dan belajar banyak hal yang belum didapat sebelumnya.
Bisa dijelaskan maksud dari In Motion sebagai tema koleksi ini?
Di kota besar seperti Jakarta, orang-orang beraktivitas dari sunrise to sunset. Ini yang menjadi inspirasi dari koleksi In Motion. Pergerakan aktif masyarakat kota besar.
Bagaimana desain dari koleksi In Motion ini?
Desain koleksi ini memakai siluet H,I,dan A. Cutting rancangan-rancangan koleksi ini simple. Untuk bahan, koleksi ini menggunakan bahan satin, katun, dan kaos. Warna yang digunakan di koleksi ini adalah warna hitam, kuning, dan oranye. Busana-busana koleksi ini dimaksudkan untuk dapat dipakai saat hangout setelah dipakai untuk kerja.
Apa harapan dari diselenggarakannya fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Harapannya agar bisa dikenal luas oleh masyarakat dan bisa belajar dari pengalaman untuk menjadi lebih baik.
Hal penting apa yang sudah didapat dari LPTB Susan Budihardjo?
Ada banyak. Tadinya tak bisa apa-apa, saat lulus sudah mendapat banyak pelajaran.
Menurut kalian, bagaimana dunia fesyen Indonesia saat ini? Dan apa yang ingin kalian sumbangkan untuk dunia fesyen Indonesia?
Dunia fesyen ini saat ini maju. Ada banyak desainer muda. Kami ingin bisa berkontribusi untuk dunia fesyen Indonesia seperti yang dilakukan oleh desainer-desainer senior.
Ubiquitous Mod – Wifi
Ubiquitous Mod – Wifi
Para desainer yang merancang koleksi Ubiquitous Mod – Wifi adalah Bogha Yasyurun, Afina Meyandra, dan Clara Sugandi.
Bagaimana Rasanya berpartisipasi dalam fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Senang karena itu adalah salah satu cara untuk dikenal banyak orang.
Bisa dijelaskan maksud dari Wifi sebagai tema koleksi ini?
Teknologi semakin maju dan manusia jadi semakin bergantung dengan internet. Salah satu fungsi internet adalah mendekatkan orang yang berjauhan. Tapi di satu sisi dapat dilihat pula bahwa internet dapat menjauhkan seseorang dari orang-orang sekitarnya. Itulah inspirasi dari koleksi wifi ini.
Bagaimana desain dari koleksi Wifi ini?
Cutting koleksi ini lurus dan tegas. Desain koleksi ini dibuat untuk menunjukkan dinginnya sikap seseorang karena terlalu sibuk dengan dirinya sendiri bersama internet. Salah satu bahan yang digunakan di koleksi ini adalah katun wafer. Stainless steel digunakan dalam aksesoris di koleksi ini.
Apa harapan dari diselenggarakannya fashion show Ubiquitous Mod dari Number 1?
Harapannya agar nama Number 1 bisa dikenal oleh banyak orang.
Hal penting apa yang sudah didapat dari LPTB Susan Budihardjo?
Ada banyak. Kami diajar tentang seluk-beluk dunia fesyen.
Menurut kalian, bagaimana dunia fesyen Indonesia saat ini? Dan apa yang ingin kalian sumbangkan untuk dunia fesyen Indonesia?
Dunia fesyen Indonesia itu menggeliat. Ada banyak fashion show. Untuk dunia fesyen Indonesia, kami ingin bisa menyumbangkan hasil tangan yang disukai masyarakat.
(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)
Advertisement