Liputan6.com, Jakarta Isu-isu lingkungan tampaknya semakin banyak mendapat perhatian dunia fashion. Salah satunya adalah mengenai penggunaan bulu hewan asli atau disebut juga fur. Rumah mode asal Italia, Versace nampaknya tak mau ketinggalan.
Dahulu sangat jarang brand fashion menolak memakai fur dan bahkan dapat dikatakan fur memiliki tempat spesial di hati para desainer, label, dan pecinta mode karena efek sartorialnya yang bisa membuat produk fashion menjadi terlihat mewah. Organisasi-organisasi yang fokus pada kehidupan hewan, misalnya PETA, kerap menggelar aksi demo anti-fur saat fashion week berlangsung.
Baca Juga
Tapi kini hal itu mulai berubah. Beberapa label sudah mengambil keputusan untuk tak lagi menggunakan fur atas alasan lingkungan. Yang terbaru adalah rumah mode Versace. Terkait kebijakan Versace untuk berhenti memakai fur, Donatella Versace selaku Artistic Director brand itu mengatakan, “Saya tidak ingin membunuh hewan untuk menciptakan fashion”.
Advertisement
Versace
Melansir halaman E Online pada Kamis (22/3/18), keputusan label Versace untuk tak lagi memakai fur merupakan bagian dari rencana besar brand itu dalam upayanya menjadi lebih sustainable.
“Sustainability adalah bagian inti dari perjalanan brand ini dan Versace secara konstan melihat segala aspek dalam model bisnisnya untuk bisa melayani konsumen dengan cara yang inovatif, berbeda, dan bertanggung jawab” jelas sebuah penyataan tertulis dari rumah mode itu.
Advertisement
Penghentian produksi
Menurut CEO Versace, Jonathan Akeroyd, produk-produk yang menggunakan bulu hewan sudah sangat sedikit diproduksi Versace pada saat ini hingga nantinya akan hilang seluruhnya. Kebijakan penghentian produksi item bahan fur akan dimulai pada tahun 2019. Sebelum Versace, brand mode lain beberapa waktu lalu mengambil langkah serupa adalah Giorgio Armani dan Gucci.
Bio In God Bless