Metode Penelitian Kuantitatif: Kunci Sukses Riset Ilmiah

Memahami metode penelitian kuantitatif adalah kunci sukses dalam melakukan riset ilmiah. Artikel ini mengulas secara komprehensif tentang jenis, langkah, dan contoh penelitian kuantitatif.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Okt 2024, 18:20 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 18:20 WIB
metode penelitian kuantitatif
metode penelitian kuantitatif ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta - Metode penelitian kuantitatif dianggap lebih mudah dan perlu waktu yang relatif singkat untuk meneliti sebuah masalah. Namun, apakah benar demikian?

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang metode penelitian kuantitatif, mulai dari pengertian, jenis, langkah, contoh, hingga kelebihan dan kekurangannya. Simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas.

Kapan Menggunakan Metode Kuantitatif?

Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan bermaksud untuk menguji hipotesis.

Contoh:

Judul penelitian kamu adalah Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta. Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian.

Terus, kalau hipotesis itu apa?

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho.

Ha: Aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Ho: Aplikasi Tiktok tidak berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Baca juga: Memahami Metode Penelitian Kuantitatif Adalah Kunci Sukses Riset Ilmiah

Tujuan Penelitian Kuantitatif

Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya cenderung objektif dan tidak mendalam.

Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.

Contoh Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

  • Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC
  • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada Masyarakat Desa XYZ
  • Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta
  • Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang Raya
  • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga Kelurahan Tebet Utara
  • Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Kesehatan Mental Pelajar SMA Ruang Raya
  • Pengaruh Kepemimpinan Walikota terhadap Efektivitas Kinerja Pemda Kota ABC
  • Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi terhadap Minat Belajar Siswa
  • Pengaruh Peternakan Ayam terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Kecamatan ABC
  • Pengaruh Pemasaran Online via Live Streaming Tiktok terhadap Peningkatan Omzet Penjualan Toko ABC

Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:

1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya

Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel

Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan

Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalahwakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama.

4. Bersifat objektif

Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.

5. Relatif singkat

Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik dan menyajikan data.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif

1. Survei

Umumnya, penelitian kuantitatif menggunakan metode surveiuntuk mengambil data dari populasi yang besar. Survei dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada para responden.

2. Eksperimen dan Analisis Isi

Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakansalah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut sebagai instrumen penelitian kuantitatif.Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan. Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.

Zaman sekarang, kuesioner dapat dibuat dengan Google Form dandisebarkan melalui internet, sehingga peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu. Lebih praktis, kan?

Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif

Masih banyak yang bingung mengenai perbedaan populasi dan sampel. Populasi adalah jumlah keseluruhan responden. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil datanya.

Pertanyaannya, berapa sih jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif? Hal ini bisa dihitung dengan Rumus Slovin atau Yamane.

1. Rumus Slovin

Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang.

n= sampel

N= populasi

e= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?

Jawab:

Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 85 responden.

2. Rumus Yamane

Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang.

n= sampel

N= populasi

d= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta. Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?

Jawab:

Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden.

Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian Kuantitatif

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini!

Kelebihan Metode Kuantitatif

1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga

Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi tempat tinggal responden.

2. Hasil akuratPeneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi tempat tinggal responden.

2. Hasil akurat

Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS, sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.

Kekurangan Metode Kuantitatif

1. Memerlukan populasi besar

Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30 responden. Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan kurang objektif.

2. Jawaban responden tidak mendalam dan detail

Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.

Langkah Melakukan Penelitian Kuantitatif

Menurut Sugiyono, terdapat delapan langkah yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kuantitatif.

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan masalah utama dengan mempelajari penelitian terdahulu untuk dapat mengetahui terkait teori atau rencana yang diperlukan di lapangan.

2. Rumuskan Masalah

Ubahlah masalah yang telah ditemukan ke dalam sebuah pertanyaan secara jelas dan spesifik untuk diteliti.

3. Membuat Hipotesis

Buatlah jawaban sementara berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya tentang bagaimana masalah tersebut dapat dipecahkan.

4. Pilih Metode Penelitian

Setelah membuat hipotesis, maka tentukan cara terbaik untuk mengumpulkan data, bisa berupa survei, eksperimen, atau studi kasus.

5. Buat Instrumen Penelitian

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuisioner atau tes. Serta pastikan alat tersebut akurat dan dapat diandalkan sebelum digunakan.

6. Mengumpulkan Data

Kumpulkan data yang berasal dari kelompok atau objek yang sebelumnya digunakan, pastikan data yang telah terkumpul dapat menjadi data pada penelitian.

7. Analisis Data

Gunakan metode statistik untuk mengolah dan memeriksa data untuk melihat apakah hipotesis yang sebelumnya telah dibuat sudah benar atau belum.

8. Membuat Kesimpulan

Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data, pastikan bahwa hipotesis yang dibuat benar atau salah, dan jawab pertanyaan pada penelitian yang dilakukan.

Macam-Macam Metode Penelitian Kuantitatif

1. Korelasi

Metode korelasi merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesian korelasi.

Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien korelasi.

2. Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

3. Kausal Komparatif

Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat.

Proses dari macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti kasual komparatif adalah dengan pengamatan terhadap akibat yang ada dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian mencari kemungkinan variabel penyebabnya.

4. Komparatif

Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif, seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.

Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait antara satu sama lain. Adapun perhitungan yang digunakan metode penelitian kuantitatif seperti komparatif. Komparatif adalah persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil. Bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian dapat menjadi latar belakang dari hasil penelitian tersebut.

5. Eksperimen

Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.

Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan variabel yang relevan.

Sementara, metode eksperimen sungguhan digunakan dalam evaluasi untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab-akibat. Ini dilakukan dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen serta membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

6. Survei

Metode survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi yang besar.

Biasanya, menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.

7. Inferensial

Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

Manfaat Penelitian Kuantitatif

Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis merupakan manfaat yang berhubungan dengan pengembangan ilmu, dalam hal ini adalah ilmu linguistik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu bahasa, khususnya dalam bidang pragmatik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai studi tentang pelanggaran prinsip kesantunan dan implikatur percakapan berdasarkan pelanggaran prinsip kesantunan khususnya dalam tuturan yang bersifat komedi.

Manfaat Praktis

Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini oleh peneliti itu sendiri dan pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembaca mengenai pemahaman terhadap percakapan di dalam, terutama dalam memahami prinsip kesantunan dan implikatur percakapan berdasarkan pelanggaran prinsip. Dengan cara menganalisis secara langsung tuturan yang ada di dalam komik tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Kesimpulannya, metode penelitian kuantitatif adalah kunci sukses dalam melakukan riset ilmiah. Dengan memahami pengertian, jenis, langkah, dan contoh penelitian kuantitatif, kamu dapat merancang dan melaksanakan penelitian yang efektif dan bermakna. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya